Sabtu, 16 April 2016

SANG TOKOH

SANG TOKOH

Naskah karya : Yudhistira Sukatanya

SATU

CERITERA INI BERAWAL SAAT SANG TOKOH TENGAH DUDUK DI KURSI ROTAN SETENGAH REYOT. IA MENATAP KELUAR JENDELA. BATUK TERUS MENGGEROGOTI KESEHATANNYA. MESKI BEGITU TAK PUTUS IA MENGHISAP ROKOKNYA DALAM-DALAM.

ASAP ROKOK PUN PENUH MENGEPUL DISEPUTAR RUANGAN. KOPI TINGGAL SETENGAH CANGKIR DI ATAS MEJA. BERSEBELAHAN DENGAN ITU SEBUAH ASBAK SARAT PUNTUNG ROKOK. BEGITU SELALU, SUASANA RUANG TIDUR YANG SEDERHANA ITU. DISITU ADA BALAI-BALAI TUA, CERMIN BURAM, LAMPU TEPLOK YANG LELAH GELISAH MENYALA DM SEJAJAR BINGKAI FOTO TERPAJANG DI DINDING.

SALAH SATU BINGKAI YANG BERADA DI TENGAH, MENCOMOT GAMBARAN MASA MUDA SANG TOKOH. DI FOTO ITU IA TAMPAK BERSEMANGAT DENGAN. MENGENAKAN KOSTUM LASKAR MAHASISWA MASA ?66? NAMUN BETAPA JAUH BERBEDA DIBANDING RAUT WAJAHNYA SEKARANG. KINI WAJAH SANG TOKOH PENUH GURAT-GURAT KEGETIRAN MELAWAN HIDUP, PERJUANGAN MEMANGGUL BEBAN PENDERITAAN BATIN.

KETIKA ANGIN DINGIN BERHEMBUS DARI ARAH JENDELA, RAMBUTNYA YANG MASAI TERURAI DISAPA ANGIN. SANG TOKOH MENGHELA NAFAS BERAT. DIPANDANGNYA SORE PERLAHAN TURUN. IA BEHGUMAM.

001. TOKOH :
Debu..... debu lagi diterbangkan angin
Setiap hari debu berterbangan disini
Angin membawa debu... bertiup.....berputar-putar.
Begitu akrab tempat ini dengan debu.........
Ah.... betapa buruknya cuaca hari ini
Ramalan cuaca nampaknya tidak selalu benar dipedomani.......
ada-ada saja penyimpangan..... lalu ada-ada saja korban.
( POUSE )
Tapi ini bukan lagi cuaca namanya....
ini situasi.........situasi berkubangdebu......
seperti wujud lain dari kutukan yang berderai dari langit......
begitu sepanjang hari disini......

SANG TOKOH MENGGERUTU SEKDIRI. ROKOKNYA KEi-iUDIAN DIHISAP DA-LAM-DALAM. SEJURUS KEMUDIAN DIPADAMKAN. MATANYA TERUS MENGGE-RAYANGI RUANG DILUAR JENDELA.

002. T0K0H
Mana barisan bergenderang itu..........
Tak jadi lewat barangkali......
Tapi mana mungkin....?
Rencananya pasti lewat disini
( POUSE ) Huh Rencana.

IA MENGHELA NAFAS. KEMBALI HATANYA MERAYAP MENCARI-CARI SESUATU DILUAR JENDELA. KEMBALI IA MENYULUT SEBATANG ROKOK.

003. TOKOH
Rencana....... siapa yang masih percayapada rencana......?
Mengapa kejadian dalam hidup ini sering tidak seperti yang kita rencanakan....
Dan... kalau hidup ini selalu seperti yang kita rencanakan
akan bagaimana pula jadinya ?

KEMBALI DIPADAMKANNYA ROKOKNYA.

Mungkinkah mereka datang menepati janji ?
Masihbanyakkah orang yang selalu menepatijanji.....?
Betapa sulit memegang janji,dibanding membuatnya.....

SESAAT BERLALU
ISTRINYA MASUK, MEMBESARKAN NYALA API LAMPU TEPLOK

004.  IBU
Sudahlah pak......
Sholat magrib dulu.... waktunya segera tiba........

SANG TOKOH DIAM SAJA. DARI JAUH TERDENGAR SUARA BEDUK MASJID LALU SANG TOKOH MERASA BAGAI ADA SEROMBONGAN DRUM BAND MENDERU

005. TOKOH
Nah itu bu..... itu mereka datang.......
Mereka datang bu..... sudah kukatakan mereka pasti datang.......
mereka selalumenepati janji.

SANG TOKOH BERGEGAS KEJENDELA. TATAPAN MATANYA BERBINAR-BINARPENUH SEMANGAT. DI DADANYA BERGELORA NYANYIAN KEMENANGAN.ISTRINYAMENGELUH.

006. IBU
Bapak....bapak...
Tak ada seorang pun diluar sana.....
Tak ada seorang pun yang datang.

ISTRINYA DUDUK DI KURSI. SANG TOKOH REFLEKS BERBALIK, MATANYA MENYOROT TAJAM. KEMUDIAN MENDEKATI IBUNYA SAMBIL BERUSAHA MEYAKINKAN APA YANG DIDENGAR DAN DIRASAKANNYA. BERGANTI-GANTI DI TATAP MATA ISIRTINYA DAN DAUN JENDELA YANG BERGERAK DIMAINKAN ANGIN.SANG TOKOH BERKATA

007.TOKOH
Dengar bu..........
Tak kau dengar dentum dan derap pasukan bergenderang itu........

IA BERGEGAS KEJENDELA

Lihat disana bu.....
mereka berbaris denganlangkah yang tegap.....
disongsongnya sangkur-sangkur terhunus......
Lihat...pita merah mengikat kepalanya....
dan itu panji-panji mereka Merah dan putih....
barisan itu seluaspadang........
lihat bendera-bendera besar berkibar...menerbangkan debu...
debunya terbangkemari .....
Oh mataku?..mataku????.

IA SEAKAN MENGHALAU DEBU YANG MENGELILINGI DIRINYA. TAK LAMA KEMUDIAN IA TERBATUK-BATUK, NAFASNYA SESAK, MATANYA MERAH MENYOROT.ISTRINYA SEGERA MENUTUP JENDELA. KEDUANYA LALU TERDIAM BEBERAPASAAT.

008.TOKOH
Mengapa......?

009.IBU     
Tak ada apa?apa di luar sana
Sudahlah... hapuskanlah hayalanmu pak.

SANG TOKOH TERSEDAK SESAAT. DITATAPNYA SANG ISTRI. ISTRINYA BERPALING. SELALU BEGITU. TIAP KALI SUAMINYA MARAH.

010.TOKOH
Kau tutup jendela itu.....
kau usir mereka,bu.
ISTRINYA MENGGELENG-GELENGKAN KEPALANYA.

011.   TOKOH       
Semua orang menyangka aku penghayal....

IA KE ASBAK MENGISAP ROKOKNYA, TAPI TERNYATA TELAH PADAM APINYA.DIBANTINGNYA SISA PUNTUNG ITU.

012.TOKOH
Ikrar, dimana ?

013.IBU
Sudah lebih dulu kesurau

014. TOKOH
Selalu begitu, anak-anak sekarang begitu bisajalan sendiri,
sudah tak mau menyatukan langkah. Huh.....

015.IBU     
Bapak bisa menyusulnya ke surau.

016.TOKOH
Tidak, masa aku mengikuti dia.

ISTRINYA KELUAR SEJENAK, LALU MASUK MEMBAWA KOPIAH DAN SAJADAH.

017.TOKOH
Makin banyak saja yang menjadi lawanku
Tapi aku bukan debu....
Bukan debu.
Yang sekali tiup diterbangkan angin
aku belum lagi jadi debu.

IA MELANGKAH KERUANG LAIN. AZAN MAGRIB BERGEMA.


DUA

DI KAMAR TIDUR SANG TOKOH. ISTRINYA MERAPIHKAN TIKAR DAN RUANGAN IKRAR ANAKNYA MASUK. IA MENDEKATI IBUNYA. SESAAT KEDUANYA DIAM

018. IKRAR
Aku perlu bicara dengan bapak.

019. IBU
Sebentar.

IKRAR MENCOBA MENGINTIP DIMANA AYAHNYA SHOLAT

020. IKRAR
Ini penting,bu.

021. IBU
Ibu tahu......
Mana pernah kamu mau bicara dengan bapakmu kalau tidak benar-benar penting

SANG IBU TERUS LARUT DALAiM KERJANYA. ANAK LELAKI ITU TERCEKAM DALAM GELISAH. LALU MATA MEREKA SALING BERADU.

022. IKRAR
Beritahu pada bapak,bu.....

023. IBU
( SENGIT ) Kau kan tahu saat-saat sepertiini.....
Bapakmu tak ingin diganggu

024. IKRAR
Ibu kan belum pernah mencobanya.

025. IBU
Ikrar

SANG IBU MENATAP ANAK LELAKINYA DENGAN PERASAAN KURANG SENANG. ANAKNYA MENATAP DENGAN BERANI BAHKAN MENCOBA MENDESAK.

026. IKRAR
Bu ( MENDESAK )

027. IBU
Besok saja. Kelihatannya bapakmu kurang sehat hari. 

028. IKRAR
Tak mungkin menunggu bapak sehat.

TERDENGAR SUARA SANG TOKOH TERBATUK-BATUK. IBU DAK ANAK SALING PANDANG.


029. IBU
Biarkan bapakmu tenang dulu.
Kita bicarakan masalahmu sebentar, saat kita makan malam bersama nanti.

030. IKRAR
Itu bukan saat yang tepat bicara dengan bapak!

031. IBU
Lalu harus bagaimana lagi ?

IKRAR MENDEKATI IBUNYA LALU MENGGENGGAM TANGAN SANG IBU.

032. IKRAR 
Temui bapak sekarang, bu.

SANG IBU MENGGELENG. TAPI ANAKNYA TERUS HENDESAK. RATI SANG IBU LULUH. KEMUDIAN KEDUANYA MENCOBA MENGINTIP. DI RUANG SEBELAH SANG TOKOH MASIH KHUSUK DALAM DOA SEUSAI SHALAT. IKRAR DAN IBUNYA SURUT KEMBALI, KEDUANYA TERBENAM DALAM DIAM YANG PANJANG.

TIGA
DI AKHIR SHOLAT MAGRIB SANG TOKOH TAFAKUR, BERDOA DENGAN KHUSUK. LALU

033. TOKOH
ASTAGAFIRULLAH ALAZIM................3 X
RABBANA AATINA FIDUNYA HASANAH
WAFIL AAKHIRATI KHASANAH,
VVAQINAA AZABANNAR
AMIN

SINAR LAMPU YANG KIAN KUNING MEMFOKUS DIRINYA. LALU DARE BALIK GELAP PERLAHAN, MUNCUL BEBERAPA BAYANG, MENYUSUP DI KESADARAN SANG TOKOHTUAN BIANGTU LALU MENGITARI FANTASINYA.

SANG TOKOH TERPERANJAT SEJENAK MENATAP BAYANG TUAN BIANGTU. IA ME-NGENALI MEREKA. YANG PERTAMA BERTUBUH GEMUK PENDEK DAN TERLIHAT HAMPIR BULAT PENAMPILANNYA LUCU KEKANAK-KANAKAN DAN SELALU TERTAWA. YANG SOSOK KEDUA BERTUBUH TINGGI,KONTRAS BENAR DENGAN YANG PERTAMA. IA KURUS KERING MATANYA DALAM, KIDUNGNYA SEDIKIT BENGKOK NAMUN PENAMPILANNYA AGUNG-AGUNGAN, PARLENTE. YANG KETIGA BER KEPALA BOTAK. SENYUMNYA LEBAR TAPI BERKESAN MENGEJEK. PENAMPILAN NYA BERGAYA ORANG YANG BANYAK BERFIKIR, MESKI DAPAT DIKETAHUI BENAR BAHWA SEBENARNYA IA BUKAN ORANG YANG CERDAS. SANG TOKOH MENGENALI MEREKA SEBAGAI MANTAN TOKOH .MASA DEMONSTRASI MAHASISWA DI TAHUN 66 LALU. YANG PERTAMA TELAH BERHASIL. SEBAGAI PENGUSAHA REAL ESTATE, YANG KEDUA PENGACARA TERKENAL DAN YANG TERAKHIR POLITISI DI LEMBAGA PERWAKILAN RAKYAT.

034. TUAN MOOR
Mungkin kita langsung saja pada persoalannya

035. TUAN BIANG
Jangan begitu Mr Moor,tak baik memulai sesuatu tanpa sedikit basa-basi. Brainstrorminglah.

036. TUAN MOOR
Tapi waktu bagi kita tak baik terbuang percuma.

037.TUAN BIANG
Tidak sia-sia Mr Moor, ini hanya sedikit pendekatan persuasif.
Namun saya berjanji segala kerugian anda, bisa kami berikan kompensasi.

038. TUAN MOOR
Kalau begitu Save. Amanlah. ( sif )

039. TUAN BIANG
Bung Cegat, silahkan anda memulai.

040. TUAN CEGAT
Yah aku kira begitu sebab nampaknya sudah banyak yang tak sabar.

041 TUAN BIANG
Bicaralah, sebab diam bukanlah cara terbaikbagi kita
untuk memulai pekerjaan ini.
Tapi ingat kali ini kita berhadapan bukan dengan lawan yang ringan
( BERBISIK ) Kau tentu tahu reputasinya dalam memimpin demonstrasi dulu.

042 TUAN CEGAT
Jangan khawatir, seluk beluk sikapnya kita kenal.

043 TUAN BIANG
Justru itu, kekerasan sikapnya memerlukan suatu strategi memecahkannya, bukan ?
( SERIUS) Giring ia masuk pada strategi kita.

TIBA-TIBA KETIGANYA BERBARENGAN MENGULURKAN TANGAN UNTUK BERJABATAN. TAPI SANG TOKOH MENATAP DINGIN DENGAN DIAM TAK MENGGUBRIS SEDIKIT PUN. KETIGANYA TEKLIHAT KAGOK.


044. TUAN CEGAT
Sahabat, Kami datang sebagai kawan.....
Bahkankawan lama yang ingin bicara......

045.TUAN BIANG
( MEMOTONG ) Meski kami juga tahu bahwa
Adapersoalan yang terlanjur meregangkan kita....

046.TUAN CEGAT
( MEMOTONG DENGAN KURANG SENANG ) Bukan itumaksud kami....
kita bisa melupakan masalah itu.
Kita bisa ceritera-ceritera yang lain dulu,
yah katakanlah untuk mencairkan kerinduan sebagai sahabat yang lama baru bertemu. (KEPADA TUAN BIANG) Bukan begitu Tuan Biang.

047. TUAN BIANG
Saya setuju.... Bahkan saya siap untuk mengawalinya.

048. TUAN CEGAT
Kalau begitu silahkan.

TUAN BIANG BERKONSENTRASI SEJENAK. SEPERTI ORANG MENGIN AT-INGATSESUATU LALU MULAI BERCERITERA DENGAN WAJAH DAN GAYA. YANG LUGU.

049TUAN BIANG
( PADA SANG TOKOH ) Betapa kami rindu padamu.
Sejak detik-detik kemenangan Orde baru yang berhasil menumpas Komunis, menurunkan Harga dan membubarkan kabinet, sebagaimana TRITURA Yang sama kita perjuangkan, ternyata begitu banyak perubahan yang terjadi.
Dimasa peralihan itu aku luntang-lantung. Seperti anak ayam kehilangan Induk.
Kau pimpinan kami menghilang,lenyapentah' kemana.....
Aku mencari dan mencari sampai bosan dan putus asa.
Kuliahku macet seiring keputusan ayah di desa yang menstop ongkos kuliah.
Lalu dikegalauan itu aku bertemu Sartika-

SANG TOKOH TERGETAR SEJENAK NAMUN IA CEPAT MENGUASAI DIRINYA.

050.TUAN BIANG
Yah, masih ingat padanya.........kawan demontran kita dulu.
Ehm..Sartika memang mencarimu ia juga kehilangan.
Kami sama-sama mencari,berbulan-bulan sampai suatu hari,
entah bagaimana mulanya
tiba-tiba kami sampai begitu hanyut dalam melancholia bersama.
SANG TOKOH KEMBALI LAGI TERGETAR.
051. TUAN MOOR
TUAN BIANG , mengawini Sartika. (TERTAWA DINGIN)

052. TUAN BIANG
Tapi kau jangan salah faham.
Semua itu terjadibegitu saja, tanpa ada niat untuk menyakitimu.

053. TUAN MOOR
(SINIS ) Hebat, suatu pembelaan diri yang klassik dari seorang sahabat dekat yang memanfaatkan situasi untuk kesenangan sendiri, menyunting pacar orang, yang kebetulan merana.

054. TUAN CEGAT
Aku, fikir pembicaraan ini telah terlalu jauh menyimpang.

055. TUAN MOOR
Mengapa......?

056. TUAN CEGAT
Itu kejadian masa lalu yang tak mungkin kembali.

057. TUAN MOOR
Hebat,... ini pembelaan yang hebat.
Tapi saya belum selesai.

DENGAN PONGAH BERCERITERA.

058. TUAN MOOR
Ayah Sartika memang seorang pengusaha besar. Tapi tak mungkin diingkari warga keturunan. Jadi ia tentu berharap mendapatkan seorang menantu pribumi yang punya hubungan luas dikalangan penguasa baru, untuk menyelamatkan usahanya.
Dan Tuan Biang telah dijadikannya perisai yang baik.

059. TUAN BIANG
Jangan curang Tuang Moor. Kau juga yang memaksa aku mengawini Sartika.
Dan sebagai imbalannya kaupun mendapat santunan yang memadai tiap bulan.

060. TUAN CEGAT
( MENENGAHI ) Tak baik main buka-bukaan seperti itu.

061. TUAN BIANG
Dia telah terlanjur memulainya.


062. TUAN MOOR
Tak apa-apa tuan pengacara yang baik, aku menyukai suasana yang buka-bukaan begini.

063. TUAN CEGAT
Tapi anda seorang anggota majelis. Lembaga perwakilan rakyat yang terhormat.

064. TUAN MOOR
Justru itu, aku sudah terlatih untuk blak-blakan.

065. TUAN CEGAT
Itu bukan tujuan kita datang kemari.

066.TUAN MOOR
Aku tahu.( POUSE ) Kau takut permainan seperti ini?

067. TUAN CEGAT
Ini sama dengan main-main api.

068. TUAN MOOR
Jangan cemas. Sebab bagaimana pun kau takkan lepas dari ceritera ini. ( PONGAH) percayalah peranmu masih panjang.

068. TUAN CEGAT
Tapi aku tidak suka menyimpang terlalu jauh dari peranku.
Aku pengacara Tuan Biang.

070. TUAN MOOR
Kau memang harus jadi pelindung yang baik bagi dirinya. Yah... misalnya harus siap menggonggong kalau tuanmu diganggu.

071. TUAN CEGAT
Jangan mendesakku seperti itu. ( MARAH ) Aku bisa...

072. TUAN MOOR
Kau bisa apa?.........Menuntutku ? Silahkan.
Tapi ingat,itu sama saja dengan membuka lebih lebar siapa dirimu sebenarnya.

TUANG MOOR MULAI TERPANCING MARAH. TUAN CEGAT NAMPAK TERSENYUM SINIS.

073. TUAN CEGAT
Jadi Tuan fikir aku ini siapa ?


074. TUAN MOOR
Tuan cegat, adalah seorang pengacara terkenal ( SINIS)Cukup disegani. Dengan reputasi hebat dalam mengurusi kepentingan-kepentingan Tuan biang mengembangkan usaha-usaha Real estatenya. ( POUSE ) la selalu berdiri paling depan dalam perkara-perkara pembebasan tanah. Dan ia selalu berhasil. Ini tentu ada sebabnya.( POUSE)

075. TUAN CEGAT
Tuan Moor.....!

076. TUAN MOOR
Aku tahu semua itu.........
Perlu aku ceriterakan bagaimana kisahmu ?

077.TUAN CEGAT
Siasatmu mulai berbau busuk tuan Moor,

078. TUAN MOOR
Yang ditutup-tutupi akan lebih berbau busuk lagi Tuan cegat.

079. TUAN CEGAT
Siapa yang menutup-nutupi ?

080.TUAN MOOR
Kalau begitu silahkan anda mulai berceritera.

TUANG MOOR TERSUDUT DENGAN SIASAT TUAN CEGAT,DAN TUAN BIANG TAK BERKUTIK.

081. TUAN CEGAT
Baiklah.Sebagai teman seperjuangan dimasa demonstrasi menumbangkan Orde lama, tentu aku diundang datang kepesta perkawinan Tuan Biang dengan Sartika...........
Yah disitulah awalnya. Keberuntungan yang didapatkan Tuan Biang ternyata ikut melimpah kepadaku. Aku ditawari menyelesaikan kuliahku oleh ayah Sartika. Sekaligus menjadi pengacara keluarganya. Kufikir itu tidak ada salahnya, kami memang snling mumbutuhkan dan saling melengkapi.

082. TUAN MOOR
(BERTEPUK TANGAN ) Nah, lebih bagus begitu. agar jelas siapa dan darimana kita ini. (TERTAWA PENUH KEMENANGAN ) Tuan cegat direkrut karena ia punya relasi dikalangan punguasa baru. ( LALU KEPADA SANG TOKOH )
Nah itulah kami. Jadi anda tak perlu kabur mengetahui siapa kami.
Dengan itu Akuberharap kau mau bicara dengan kami, karena aku yakin, kau masih seperti dulu, selalu menghargai sikap keterbukaan.

083. TUAN CEGAT
Dasar politikus kotor. Piliiran-pikiran pragmatis selalu menenuhi benakmu.
Tapi jangan fikir aku dapat kau kalahkan begitu saja.

084. TUAN MOOR
Nampaknya anda mulai gerah tuan cegat.

089. TUAN CEGAT
Aku gerah berhadapan dengan politisi busuk yang bermain-main dengan segala cara untuk mencapai tujuan.

090TUAN MOOR
(BERBISIK ) Dengar, bukankah tadi anda yang selalu mengingatkan akan tujuan. Tujuan begitu penting dibanding cara.( POUSE ) Aku hanya ikut arus permainanmu.

091. TUAN CEGAT
Tuan sebenarnya dipihak mana ?

092. TUAN MOOR
Di pihakku sendiri.( POUSE ) Aku datang kemari karena tempat ini tiba-tiba jadi raenarik. Aku membaca nama tuan Biang di koran. Mulanya biasa saja. Tapi kemudian jadi lain. Terlebih lagi ketika Tuan biang, direktur real estate HarapanNusa ingin membangun kota satelit, menggusur lokasi kumuh disini.

093. TUAN BIANG
Cukup.......Kau minta berapa ?

094. TUAN MOOR
(TERTAWA. DAN SEMUANYA TERTAWA DENGAN PERASAAN MASING-MASING ) Hebat, rupanya orang seperti akupun tak segan kau beli.

095. TUAN CEGAT
Kita semakin kehilangan arah dalam pernbicaraan tak menentu ini,
Tuan-tuan perlu ingat, kedatangan kita kemari semata untuk menemui sang Tokoh, bekas sahabat kita dulu. Masalah kita dengannya yang perlu diselesaikan terlebih dulu.

KETIGANYA TERDIAM BEBERAPA SAAT. LALU.

096. TOKOH
Untuk apa lagi kalian datang keraari. Bagiku segalanya sudah jelas dan gamblang. Nah  kalau kalian menghendaki tempat ini, kami tidak ingin diperlakukan seperti anjing usiran, yang hanya diberi sepotong tulang untuk kemudian kecewa karena mengharapkan sedikit daging. (POUSE ) Kalian perlu tahu kami disini siap bertarung untuk sekerat daging pun.

097. TUAN BIANG
Itu bisa kita bicarakan, empat mata.

098. TOKOH
( BERANG) Kau...!

099. TUAN BIANG
Sebagai seorang sahabat, tak sampai hati aku melihat dirimu diperkampungan kumuh ini. Tak pantas bagi seorang eksponen ditempat seperti ini. Kalau kau mau kau bisa menempati rumah yang lebih layak, asal....

100. TOKOH.
Asal aku mau menjual kawan-kawanku, untuk kepentingan diriku sendiri. ( TEGAS ) Begitu kau memandang aku. Kau boleh kecev/a, sebab sampai saat ini belum seorang pun bisa membeli aku. Aku v/akil warga disini aku akan mempertahankan hak mereka. Nah pergilah Aku di pihak mereka. Dan kita akan terus berhadapan sebagai lav/an, sampai kau memperlakukan kami seba-gaimana layaknya manusia, warga negara yang berhak hidup layak di tanahnya sendiri. ( SUARANYA DATAR ) pergilah...Aku lebih ingin bertemu kalian di pengadilan nanti

101. TUAN MOOR
Rupanya anda telah menjadi seorang perfeksionis yang akut. Tapi jangan sangka kami tidak tahu apa yang sesungguhnya dibalik sikapmu.

102. TUAN BIANG
Tuan Moor........ jangan

103. TUAN MOOR
Kita sudah tanggung bekerja.

104. TUAN BIANG
Tapi rencana kita bisa... ( BERBISIK )

105. TUAN MOOR
Aku tidak perduli lagi. Aku muak'pada sikapnya yang lagaknya benar sendiri. Padahal semua kita tahu, mengapa dia menghilang setelah kemenangan Orde Baru dulu
Menang lagaknya ingin murni, bersih, ibarat seorang pejuang yang melakukan segalanya tanpa pamrih. Tapi tertipukah kita.............. Jelas aku tidak.

106. TOKOH
Cukup.
107. TUAN MOOR
Kau takut aku bicara !

SANG TOKOH TERDIAM

108. TUAN MOOR
Kalau begitu silahkan bicara.

109. TOKOH
Bukan aku yang menyelewengkan dana bantuan bagi pergerakan mahasiswa ketika itu.

110. TUAN CEGAT
Tapi itu dibawah tanggung jawabmu.

111. TOKOH
Yah........Ismail, telah menghancurkan aku............dia pengkhianat.
Dia berfoya-foya dengan uang yangberlimpah ketika itu dan.....

112. TUAN CEGAT
Kau menyingkirkannya.

113. TOKOH
Aku harus menyingkirkannya. Dia pantas disingkirkan.
Aku fikir, perjuangan yang suci bersih
tak boleh ternodai oleh setitik noktah hitam sekalipun.

114. TUAN CEGAT
Aku telAh baca berkas itu dipengadilan.

115. TOKOH
Jadi...? ( KAGET )

116. TUAN CEGAT
Itu bisa kita lupakan, kalau kau setuju bekerjasama dengan kami.
Ingat datang kepengadilan bagimu tidakbaik.
Itu akan mengingatkan semua orang pada pembunuhan dua puluh tahun yang silam.
( POUSE ) Sekarang keadaanmu cukup tersembunyi. Tak seorang pun yang mungkin masih ingat peristiwa itu. Kecuali kami. Oleh sebab itu, bekerjasama dengan kami akan baik bagi dirimu.

117. TOKOH
Busuk !


118. TUAN CEGAT
Kita semua memang busuk.
Oleh sebab itu kita harus pandai-pandai membungkusya.
Orang sekarang selalu tertarik pada bungkus-bungkus yang indah.
Apapun yang keropos dibalik bungkusan itu, siapa yang mau tahu.
Nah selamat tinggal..... pikir-pikirlah dulu apa yangakan kau putuskan,
mudah-mudahan yang terbaik bagi kita.

LALU KETIGA BAYANG HAYAL ITU MENGHILANG. TINGGAL SANG TOKOH TERMENUNG.

EMPAT

IBU DAN ANAKANAK SANG TOKOH, MENGINTIP. KE RUANG DIMANA SANG TOKOH SEMBAHYANG. IA MASIH TAFAKUR, MENENANGKAN DIRINYA  DARI SUATU HALUSINASI YANG DATANG MENGANGGU KONGENTRASINYA. NAFASNYA TERENGAH-ENGAH. KEMUDIAN KETIKA MATANYA YANG TERPEJAM DIBUKA PERLAHAN, TERLIHAT SUATU TATAPAN YANG LELAH TANPA GAIRAH.

119. IKRAR
( MENDESAK IBUNYA ) Bu.....

IA MAU MASUK MENEMUI AYAHNYA TAPI SEGERA DICEGAH IBUNYA.

120 IKRAR
Saya harus bicara bu !

121. IBU
Nanti saja.......

IKRAR MAU MENDESAK LAGI TAPI IBUNYA MENATAP DENGAN TEGURAN.

122. FATIMAH
Kayaknya bapak.......

123. IBU
'Sssssst.

SEMUANYA LALU DIAM. PERLAHAN IKRAR PERGI MENINGGALKAN TEMPAT ITU DENGAN PERASAAN TAK PUAS.



LIMA

FATIMAH DAN IBUNYA TINGGAL BERDUA. BEBERAPA SAAT KEDUANYA DIAM LALU FATIMAH YANG GELISAH MEMBUKA PERCAKAPAN.

124. FATIMAH
Bu......

125IBU
Sudah. Lebih baik kau pergi belajar sana.
Kalaukau masih mau tetap sekolah
kamu harus dapat ranking di sekolah.
Siapa tahu kau dapat bea siswa

126. FATIMAH
Belajar juga capek,bu.

127. IBU
Kalau membantah ibu tidak capek !

128. FATIMAH
( MAKIN KESAL ) Bu, fatimah ada perlu sama bapak. Kan????..

129. IBU
Uang lagi !

130. FATIMAH
Fatimah kan belum.......

131.IBU
Cukup, soal uang sekolahmu nanti ibu yang bicarasama bapakmu.

132. FATIMAH
Dari kemarin dan kemarinnya lagi, ibu selalu bilang begitu,
juga kepada kak Ikrar dan adik-adik.Lama-lama bosan juga bu.

133. IBU
Fatimah, kau tak bisa diam? ( KESAL )

134. FATIMAH
Bu...

FATIMAH MASIH INGIN MELANJUTKAN BICARANYA, TAPI IBUNYA MENATAPNYA TAJAM. FATIMAH MENGALIHKAN PEMBICARAAN.
135 FATIMAH
Bu, mengapa akhir-akhir ini bapak selalu bicarasendiri....

IBUNYA HANYA DIAM. FATIMAH AKHIRNYA JUGA DIAM.

ENAM

IBU TENGAH MELAMUN. FATIMAH YANG LELAH BELAJAR KEMUDIAN MENDEKATI IBUNYA. MULANYA DIAH SAJA BEBERAPA SAT KEMUDIAN BARU FATIMAH MEMBUKA PERCAKAPAN.

136. FATIMAH
Bu, beras habis....

137. IBU
Ibu tahu......

138. FATIMAH
Minyak tanah juga habis,bu.....

139. IBU
Ibu juga tahu.......

140. FATIMAH
Kita belum masak untuk hari ini.. ..

141. IBU
Ibu tahu...tahu.... tahu......

SANG IBU BERPALING PADA ANAKNYA. MATA MEREKA BERTATAPAN.FATIMAH MEMULAI LAGI PERCAKAPAN LAIN.

142. FATIMAH
Bu, setahun lagi, insya Allah Fatimah lulus SMA. Kak Ikrar sudah dua tahun mundar-mandir cari kerja,belum juga memperlihatkan hasil yang menggembirakan. Isman Sudah lulus SMP, Isti juga segera masuk sekolah.

143. IBU
(PERLAHAN ) Ibu tahu

144.FATIMAH
Diinasa depan hanya dengan ijazah SMA saja pasti kian sulit cari pekerjaan.
Untung-untung kalau saya bisa tamat SMA. ( POUSE ) Mau nambah ketrampilan, susah... urusannya..........
145. IBU
Uang lagi??..Uang lagi.....di mana kita mauambil uang.
Bertahan hidup saja susah.......
Kamu sama kakakmu Ikrar kok malah menambah-nambahi susah yang sudah kronis.

IKRAR DATANG DAN MENIMPALI PEMBICARAAN. IBU MENOLEH PADANYA.

146. IKRAR
Fatimah benar,bu. Kita harus bicara sama bapak'
Bapak harus ingat nasib kita . Bagaimana masa depannya ?

SANG TOKOH MASUK. SINAR MATANYA LELAH IA SEGERA KE KURSI TEMPAT DUDUKNYA. MENCARI ROKOK TAPI HANYA TINGGAL BUNGKUSNYA. IA LALU MEMILAH MILAH PUNTUNG DI ASBAK. LALU PADa PUNTUNG YANG MASIH CUKUP PANJANG DI SULUT DAN DI-ISAPNYA DALAM-DALAM. ANGIN BERTIUP MASUK KE RUANG ITU.

147. IKRAR
Sebagai anak pertama cukup aku yang jadi korban,
menerima hinaan dari personalia yang menolak mentah-mentah
setiap membaca berkasku. Tanyanya bisa bahasa Inggris , Jepang , Cina ?
Pernah kursus komputer ? ( NADANYA SINIS )
Aku punya apa bu, hanya selembar Ijazah SMA.

148. IBU
Kita memang punya apa?........ sebentar lagi kitajuga digusur dari sini.
Itu saja sudah memberati pikiran.
Belum lagi persoalan yang macam-macam.

149 IKRAR
( TEGAS ) Bu, Aku bosan melihat sikap bapak yanghanya diam saja.
Sebentar lagi adik-adikku dewasa. Mereka perlu pendidikan, perlu macam-macam. (POUSE) Aku bosan lihat sikap diam bapak,
sikap yang jauh dari menyelesaikan permasalahan.
Aku tak rela adik-adikku ikut pula jadi korban.

150. IBU
Lantas, kita ini bisa apa ? (MEMELAS )

151. IKRAR
Biarkan aku bicara pada bapak,
Tak mungkin kita membiarkan bapak terus bangga pada masa lalu,
sedang di masa kini dia bisa apa, ( POUSE )
Kalau saja bapak mau ikut cara-cara bermain orang sekarang,
ikut arus, tentu kita tak perlu hidup prihatin begini.
( POUSE) Bu, apa salahnya jika bapak membikin sedikit pengantar; Nota, katabelece, agar aku bisa mendatangi sahabat-sahabat bapak?
Para pelopor kebangkitan Orde Baru. Mereka kini banyak yang hidup mapan.
Ibu kan kenal mereka. Tuan Moor yang politisi vocal di lembaga perwakilan rakyat, Om Cegat pengacara terkenal yang punya kolega pengusaha dimana-mana.
juga Om Biang yang akan membangun Real estate di bekas tanah kita ini nanti.
Salah satu saja aku datangi, masalah keuangan keluarga kita bisa beres,

SANG TOKOH TIBA-TIBA MEHGGERUTU SENDIRI,

152. TOKOH
Debu...itu lagi..., .
debu itu lagi yang berhembuskemari....huh ( MENGELUH )

IKRAR, FATIMAH DAN IBU MEMANDANGI SANG TOKOH. KETIGANYA TERDI AM SEJE-
NAK. LALU IBU MEMBUKA BICARA PADA SANG TOKOH.

153. IBU
Anakrau ada benarnya pak. Kita harus melakukan sesuatu untuk mereka.

SANG TOKOH BERKATA LIRIH DENGAN SUARA BERAT.

154 TOKOH
Aku sudah melakukan yang terbaik bagi mereka.

156 IKRAR
(MEMOTONG ) Melakukan apa ? menghayal.... melamun?
Bicara tentang keberanian dan kepahlawanan dimasa demonstrasi 66 ketika menumbangkan orde lama ?
( POUSE ) Mana, keberanian itu sekarang....mana ?
Mana keberanian bapak yang dulu berani menghadang tank,
dengan merebahkan diri di jalan.
Berani ditendang sepatu lars..... mana keberanian itu sekarang.

157 IBU
Ikrar !

158 IKRAR
Biarkan aku bicara,bu.

159 IBU
Memang bapakmu pemberani,nak.



160 IKRAR
( TERTAWA SINIS ) Mana keberanian itu sekarang ?
Mana kesanggupan bapak untuk menghadapi rnasa sekarang.
Mana usaha bapak untuk mempersiapkan masa depan anak-anaknya yang terlanjur empat orang ?Kalau saja bapak berani... ia tentu tahu bagaimana cari uang
Dimasa teman-temannya berkuasa dijaman Orde Baru ini.
Hampir semua teman bapak sudah menikmati kemenangan itu.

161 FATIMAH
Yah dan apa salahnya kalau bapak menghubungi moreka

TIBA-TIBA SANG TOKOH BANGKIT DENGAN TUBUH YANG BERGETAR MENAHANEMOSI. NAPASNYA BERKEJARAN, WAJAHNYA MERAH PADAM, SINAR MATANYA
BERAPI-API. IA MENGEPALKAN TANGANNYA.

162. TOKOH
Tidak..... aku tidak akan melakukan itu. tidak akanpernah. ( POUSE ) Sebab aku sadar, anak-anakku harus diberi panutan yang baik. Aitu tahu,betapa sulit memberi contoh yang baik untuk dijadikan panutan......Aku faham.. Aku jugafaham betapa perlunya pendidikan,kursus ketrampilan bagi mereka.... aku faham.......lebih faham dari kalian

163. FATIMAH
Tapi mengapa bapak hanya diam saja

SANG TOKOH INGIN MELEDAKKAN AMARAHNYA. TAPI IA JADI LULUH KETIKAYANG DITATAP MATA ANAKNYA YANG BENING TAK MENYIMPAN DOSA.

164 TOKOH
Aku ingin melakukan yang terbaik bagi anak-anakku,
Sesuaikemampuanku sendiri.
Aku ingin melengkapi pelajaran apa yang kau peroleh disekolah.
Aku ingin mengajarkan pada kalian, bagaimana seseorang itu mesti bersikap
( TERBATUK KARENA MENAHAN EMOSINYA ) Apa gunanya pendidikan disekolah,
jika aku dirumah tidak inemberikan contoh yang baik?
Apa gunanya fasilitas kuberikan, pendidikan tinggi, lowongan kerja,
kalau semua itu hanya kuperoleh dengan menghalalkan segala macam cara....
( POUSE ) Tidak aku tidak mau mengajari kalian sikap yang demikian.
Aku ingin anak anakku dapat tegak berdiri, menyongsong masa depan di masa pembangunan bangsa ini, dengan kemampuannya sendiri, dengan usahanya sendiri.

ANGIN KERAS BERHEMBUS MEMBELAl RAMBtJT SANG TOKOH YANG BERKIBAR.



165 TOKOH
Hidup ini penuh perjuangan dan perjuangan hidup, bukan hal yang mudah untuk segera diselesaikan.(POUSE) Kalian yang muda-muda harus belajar banyak tentang ini

ia berjalan ke jendela. ditatapnya panorama diluar.

166 TOKOH
Aku senang disini.....
meski setiap hanya debu,... sampah dan debu yang terbang kemari.....
Tapi aku yakin ..disini kita sekalian takkan pernah jadi sampah, jadi debukehidupan.... karena senantiasa kita perang melawan nafsi-nafsi.
Kita perang melawan ambisi-ambigi yang diluar batas kewajaran.
Disini di tengah kawan-kawan kita, tetangga. kita yang disebut rakyat jelata,
kita masih bisa bahagia?.. kita bisa hidup damai, akrab, manusiawi. yah......manusiawi. Hidup yang manusiawi., hemh. .betapa indah.

ia berjalan ke cermin buram. dipandanginya raut wajahnya yang kian penuh guratan derita dan usia yang semakin beranjak senja. lalu di lihatnya potret-potret kemudian ia menuju balai-balai menggelar tikar dan. kemudian lampu teplok perlahan-lahan padam, bersama pudarnya bayang.anak-anak dan istrinya.

HABIS
I Juni 1989

Di Ilhami oleh
Hari lahirnya PANCASILA.
Jam :17.35 Wita.-

Untuk Ananda Eliyani Ade Widyawati,























reff : http://matakaraeng.blogspot.com/2015/02/sang-tokoh-naskah-karya-yudhistira.html


Video yang berkaitan dengan SANG TOKOH


0 comments:

Posting Komentar