Rabu, 13 Januari 2016

Macam-macam Peta Konsep

Macam-macam Peta Konsep

Eureka Pendidikan. Menurut Nur (2000) dalam Erman (2003: 24) peta konsep ada empat macam yaitu: pohon jaringan (network tree), rantai kejadian (events chain), peta konsep siklus (cycle concept map), dan peta konsep laba-laba (spider concept map).

Pohon Jaringan (network tree)

Ide-ide pokok dibuat dalam persegi empat, sedangkan beberapa kata lain dihubungkan oleh garis penghubung. Kata-kata pada garis penghubung memberikan hubungan antara konsep-konsep. Pada saat mengkonstruksi suatu pohon jaringan, tulislah topik itu dan daftar konsep-konsep utama yang berkaitan dengan topik itu. Daftar dan mulailah dengan menempatkan ide-ide atau konsep-konsep dalam suatu susunan dari umum ke khusus. Cabangkan konsep-konsep yang berkaitan itu dari konsep utama dan berikan hubungannya pada garis-garis itu (Nur dalam Erman 2003: 25) .
Pohon jaringan cocok digunakan untuk memvisualisasikan hal-hal:

  1. Menunjukan informasi sebab-akibat
  2. Suatu hirarki
  3. Prosedur yang bercabang

Rantai kejadian (event chain)

Nur dalam Erman (2003:26) mengemukakan bahwa peta konsep rantai kejadian dapat digunakan untuk memberikan suatu urutan kejadian, langkah-langkah dalam suatu prosedur, atau tahap-tahap dalam suatu proses. Misalnya dalam melakukan eksperimen. Rantai kejadian cocok digunakan untuk memvisualisasikan hal-hal:

  1. Memerikan tahap-tahap suatu proses
  2. Langkah-langkah dalam suatu prosedur
  3. Suatu urutan kejadian

Siklus peta konsep (cycle concept mapping)

Dalam peta konsep siklus, rangkaian kejadian tidak menghasilkan suatu hasil akhir. Kejadian akhir pada rantai itu menghubungkan kembali ke kejadian awal. Seterusnya kejadian akhir itu menghubungkan kembali ke kejadian awal siklus itu berulang dengan sendirinya dan tidak ada akhirnya. Peta konsep siklus cocok diterapkan untuk menunjukkan hubungan bagaimana suatu rangkaian kejadian berinteraksi untuk menghasilkan suatu kelompok hasil yang berulang-ulang.

Macam-macam Peta Konsep

Peta konsep laba-laba (spider concept map)

Peta konsep laba-laba dapat digunakan untuk curah pendapat. Dalam melakukan curah pendapat ide-ide berasal dari suatu ide sentral, sehingga dapat memperoleh sejumlah besar ide yang bercampur aduk. Banyak dari ide-ide tersebut berkaitan dengan ide sentral namun belum tentu jelas hubungannya satu sama lain. Kita dapat memulainya dengan memisah-misahkan dan mengelompokkan istilah-istilah menurut kaitan tertentu sehingga istilah itu menjadi lebih berguna dengan menuliskannya di luar konsep utama. Peta konsep laba-laba cocok digunakan untuk memvisualisasikan hal-hal:

  1. Tidak menurut hirarki, kecuali berada dalam suatu kategori
  2. Kategori yang tidak parallel
  3. Hasil curah pendapat
Beberapa pakar lain menyebutkan macam-macam peta konsep diantaranya:

  1. Linear concept maps (menggambarkan bagaimana keterkaitan antar konsep).
  2. Hierarchical concept (memberi informasi secara urut menurut urutan kepentingan)
  3. Spider concept maps (memiliki tema utama)
  4. Cross-linked concept maps (menggunakan kata deskriptive)

Manfaat Pemetaan Konsep menurut Hudoyono (2002: 4)


  1. Dengan jaringan konsep yang digambarkan dalam peta konsep, belajar menjadi bermakna karena pengetahuan / informasi ?baru? dengan pengetahuan terstruktur yang telah dimiliki siswa tersambung sehingga menjadi lebih mudah terserap warga belajar. (Ausubel, 1968).
  2. Keterkaitan antara konsep dapat diketahui secara baik oleh siswa dan guru. Ini berarti konsep menjadi saling tidak terisolasi yang sekaligus memberikan gambaran baik kedalaman maupun keluasan konsep yang akan dipelajari warga belajar.
  3. Dengan peta konsep tutor dapat memberi remidi pemahaman terhadap suatu konsep yang sulit dipahami siswa karena tutor dapat menelusuri konsep yang belum dipahami.
  4. Lebih mudah menyiapkan urutan pembelajaran dengan mengacu pada peta konsep yang disesuaikan dengan pengalamannya.
  5. Siswa mengerti keterkaitan antara konsep yang akan dipelajari dan akan lebih mudah merangkum setelah selesai pembelajaran.
  6. Siswa akan lebih kuat memorinya dan akan lebih mudah mengaplikasikan konsep-konsep yang telah dipelajari. Dengan demikian ?problem solving? bukan lagi hal yang menyulitkan siswa.




reff : http://www.eurekapendidikan.com/2015/10/macam-macam-peta-konsep.html

Economics

Bank Syariah

The operatioanl development of banking with syariah principle in Indonesia marked by the establishment of Indonesian Muamalat Bank. Muamalat bank is the first syariah bank in Indonesia. Furthermore, there are many general banks which open the syariah program.
a.       The Definition of Syariah Bank
In conventional banking, there are activitieswhich are prohibited by Moslem syariah. Those activities are receiving and paying the interest (usury), financing the production and trading the prohibited goods by syariah, for example liquor.
The syariah banking is establishment with the purpose to apply the Moslem principle to monetary and banking transaction and the other related business.
The main principle of Moslem bank are:
?         The prohibition of usury in the various kind of transaction
?         Doing the exertion activity and trading based on the legal profit
?         Giving the tithe
b.      The Operation of Syariah
The modern banking and monetary system has been effort to fulfill the human?s need for financing their activities not with their own funds but by using the other?s funds. The funding activity can use the participation principle in equity financing or by loan principle in debt financing.
Moslem has its own law to fulfill these needs, such as profit and lost sharing, equity financing, and debt financing.

The Moslem bank doesn?t use the commercial money loan method. In Moslem, the transaction which is done by giving repayment is called usury. Therefore, the syariah banking operational mechanism is run by using profit and less sharing, which consist of.
ü  Al Wadiah Amanah
Al wadiah amanah is agreement between the money and goods owner and bank with requirements that bank is willing to store and maintain the safety of goods and money which is enstrusted on it. The owner doesn?t give the right  for the bank to use the goods.
ü  Al Wadiah Dhamanah
Is the agreement or cooperation which is done by two side, namely the goods or money owner gives the right for the saver (bank) to use that goods or money so bank is responsible for the broken or lost of that money or goods.
ü  Al Mudharabah
Is the union relationship which is done by two side, name the fund owner provides the fund and the entrepreneur uses it for the entrepreneurship.
ü  Al Musyarikah
Is the cooperation agreement which is done by two sides or more with the appointment that every sides pays the income (money or goods) to finance a business as the agreement. The advantage which is shared mustn?t be same with the capital portion which is paid. Meanwhile, if there is damaged, its sharing concerns with the paid capital.
ü  Al Qardul Hasan
Is the money or goods borrowing agreement whose purpose helps the debtor. The debtor is obligatory to return his loan at the same amount and if the borrower can?t return it on time, he may not be given the punishment. The borrower permitted to give the repayment in wholeheartedness provided that it?s not stated at the begining agreement.
ü  Al Kafalah
Is guarantee which is given from one side to another. In agreement is stated taht the guarantor is responsible to paying of debt of establishingthe certain achievement which becomes the of guarantee receiver.
ü  Al Rahn
Is agreement which makes the precious goods as the load to fulfill the obligation.
ü  Al Hawalah
Is the movement aside from the one having obligationto the other one.
ü  Al Murabahah
Is the goods trading agreement whose main price is added with the profit. The payment can be paid installment or cash.
ü  Al Bai Bithaman Ajil
Is the agreement installment payment trading towards the goods whose price is similar with the main price added with the profit which is agreed together, including the payment period and the number of installment.
ü  Al Bai Al Dayn
Is the trading agreement discount in credit or the claim coming from goods trade.
ü  Al Sharf
Is the trade activity of the one money with the other?s ones. If the traded money is the same, the money?s value must be the same and it is delivered in the sme time too.
ü  Al Ijarah
Is the agreement between the goods owner and tenant which permit the tenant uses those goods by paying the rent as the agreement of both. If the renting period ends, the goods will be return to the owner.
ü  Al Ta?jiri
Is the agreement between the goods owner and the tenant which permit the tenant uses the goods by paying the rent as the agreement of both. After the rent period ends, the owner sell those goods to the tenant with the price agreed by both.
ü  Al Wakalah

Is the agreement of giving the authority to the representative painted side in doing the job or activity by the name of authority giver.




reff : http://nidanurfaizah.blogspot.com/2013/10/economics_25.html

ANTALOGI PUISI


Do?a dan Rupa

Dengan do?a aku berpuisi
Dengan rupa aku berbudi

Aku berpuisi tentang cinta
Rindu dendam tamu di jiwa
Aku berpuisi tentang alam
Terbang ke tangan sang Tuhan
Aku berpuisi dalam nyanyian
Lagu paling lama dalam renungan
Aku berpuisi tentang Tuhan
Di antara segalanya adalah suratan
Aku berpuisi tentang puteri
Elok memberi senyum pelangi
Aku berpuisi tentang raja
Keras melempar dalam bahasa
Aku berpuisi tentang manusia
Di antara kita adalah dosa
Aku berpuisi tentang surga
Bidadari yang paling rupa
Aku berpuisi tentang neraka
Hangus terbakar api hina
Aku berpuisi tentang maut
Air mata yang paling takut
Aku berpuisi dalam do?a
Tiada lagi topeng menutup muka

Semua telah kujelajahi
Tapi hanya kata yang berlari
Bahasaku sirna
Putus kata dan dadaku hampa
Jika do?aku hilang
Dan rupa memandang liar
Bulan memnidurkan perasaan
Setelah lama hanya bayangan
Hingga do?a menemukan rupa yang hilang
Membawa seluruhnya pulang

Semoga do?a dan rupa ini
Menjadi yang paling budi


Aku

Telah kudengar tanah berdebu
Berbisik padaku tentang aku
Aku remasan kuat dari tangan alam
Jatuh pada wadah anggur yang memabukkan

Aku kata yang putus makna
Menjadi bunyi suara liar
Aku dari awan yang hanya mendung
Tak ?kan jadi hujan
Aku dari gunung batu-batu
Terbalut putih salju

Lombok, 2005

Bumi

Lahir dari api
Kau jelita kesayangan alam,
Puterinya yang subur,
Mata yang melihatnya,
Tangan yang meminta
yang selalu diberikan
Asal masih berputar tenang,
Berayun senang

Damai sungai-sungai
darah malammu dari luka yang terobati
Dan kau bersuara untuk besok
Pada burung-burung berkicau
Dalam pagi biji yang penuh
Di bumi ini

Lombok, 2005

Al-Qur?an

Mahkotaku, kau!
Kau bacaan jiwa, gunung nyawa
Beribu kekasih
Kau sorakan kasih

Layar damai!
Kau santun tirai

Kau hujan berderai
Gelora bumi langit menari
Kau dengung hati
dalamruang abadi

Kau lidah kata
Bunyi segala
Kau cahaya rupa
Tinta surya

Kutuju di mana pun kau selalu
Selalu pada segala sesuatu

Lombok, 2005

Berkasih Sakit

Di hitam matamu mendung jiwamu
Segera ?kan merintik air matamu
Basah tangismu di lidah bunga
Bibirmu mencelup di goresan pena

Tetumbuhan kekasih padang
Kekasih gunung
Kekasih bukit
Tapi kau berkasih sakit

Desir berdebu angin lalu
Masih dalam sedihmu selalu
Temankan itu denganku!
Saat bersama dirimu

Lombok, 2005







Ababil

Dari langit seribu matahari
Dari sarang pagar api
Dari ranting timur dan barat
Dari tangan sang Malaikat
seribu sayap

T?lah dilepas Ababil
Dengan sayap Jibril
Dengan cakar petir
Dengan mata nyala api
seribu kali

Telah memanah Ababil
Dengan peluru tajam seribu
Dari neraka panas batu-batu

Ababil dari malam yang halus
Dalam gelap tiada putus

Lombok, 2005


Bersatu Damai

Dalam kerajaan hatiku
Kau purnama lampu istanaku
Jantung bunga pendampingku

Dalam kerajaan hatiku
Kau kursi atas dudukku
Seperti layar pucuk tirai
Seperti awan bersatu damai

Jatuh cintaku
Kau tangan yang mengangkatnya
Bertepuk bunyi kukatakan cinta
Kupandang gembira wajah tawa

Hening waktuku
Kau letusan gunung bukan api
Bangunku terkejut,
mendengar kembali yang bersahut

Dalam panas berperang
Kau awan hujan menjadi naungan
Rintikan lurus anak panah
Kaulah kemenangan cerah
Lombok, 2005
Bidadari

Dari mutiara langit yang hijau
Dari seluruh mata yang permata
Bidadari surga

Di parit bibirmu air madu
Di parit matamu air susu
Semua garis,,,, indah!
Semua garis,,,, tak patah!

Rambutmu benang yang hidup
Dari pelangi yang menumbuhkan bunga
Di atas tanah sut?ra

Matamu purnama selamnya
Dari hening malam
Dalam mimpi abadi
Dari sunyi kelam
Air minum matahari

Telah kupungut dengan do?a,wajahmu!
Dengan lidah angin yang berteriak
Dengan nafas udara harum bunga
Dalam mulut bumi yang berteriak
Dalam rindu ini ke surga kelak

Aku menyerahkan pelukan
Pada tanganmu yang menarikku
Di dadamu tahtaku
Lombok, 2005







reff : http://azizuny.blogspot.com/2013/07/antalogi-puisi.html

REBOISASI DAN PENGHIJAUAN SEBAGAI DAYA DUKUNG LINGKUNGAN BERKELANJUTAN




REBOISASI DAN PENGHIJAUAN SEBAGAI
DAYA DUKUNG LINGKUNGAN
BERKELANJUTAN

OLEH :
LILIS SIRAIT
1415150020









BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Hutan yang merupakan habitat bagi berbagai macam spesies flora dan fauna adalah produsen oksigen terbesar di planet bumi. Tumbuh-tumbuhan hijau menerima sinar matahari, air (H2O) dan karbon dioksida (CO2) dari lingkungan sekitarnya yang kemudian akan diubah menjadi oksigen (O2) dan karbohidrat(C6H12O6). Senyawa-senyawa yang dihasilkan oleh tumbuhan hijau melalui proses fotosintesis tersebut dibutuhkan oleh manusia dan hewan untuk melangsungkan kehidupannya.Setiap tahun tumbuh-tumbuhan di bumi mensintesis sekitar150.000 juta tonkarbon dioksida (CO2)dan 25.000 juta ton hidrogen(H)dengan membebaskan 400.000 juta ton oksigen(O2)ke atmosfer, serta menghasilkan 450.000 juta ton zat-zat organik.
Selain di hutan, tumbuhan hijau juga berperan penting di lingkungan sekitar kita. Tanpa tumbuhan hijau, lingkungan di sekitar kita akan terasa panas dan tidak nyaman. Apalagi jika tumbuhan di hutan menghilang dalam skala yang cukup besar setiap tahun akibat penebangan liar dan sebagainya, tentu akan berdampak negatif terhadap keadaan atmosfer bumi.Setiap pohon yang ditanam mempunyai kapasitas mendinginkan udara sama dengan rata-rata 5 pendingin udara (AC/Air Conditioner) yang dioperasikan 20 jam terusmenerus setiap harinya.Tidak hanya itu, tumbuhan hijau juga dapat menjernihkan udara di sekitar kita karenasetiap 1 ha pepohonan mampu menetralkankarbon dioksidayang dikeluarkan 20 kendaraan, dan setiap 93 m2pepohonan mampu menyerap kebisingan suara sebesar 8 desibel.
Dikarenakan peran tumbuhan hijau yang sangat penting di hutan maupun di lingkungan sekitar kita, penulis mencoba untuk memberikan beberapa gagasan dalam upaya pelestarian hutan dan lingkungan hidup melalui reboisasi dan penghijauan. Upaya reboisasi dan penghijauan ini dapat menjadi wadah untuk menyejahterakan masyarakat. Selain itu, kesejahteraan masyarakat juga dapat dicapai melalui peran optimal Pemerintahan Daerah dengan dunia usaha, serta partisipasi masyarakat, didukung oleh perundang-undangan di bidang ekonomi maupun politik, serta regulasi teknisnya. Pembangunan kesejahteraan rakyat bukan hanya merupakan salah satu paradigma otonomi daerah akan tetapi juga komitmen bersama pemerintah pusat dengan pemerintah daerah yang mensyaratkan terlembaganya hubungan fungsional dan adanya pembagian peran.

B.Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yakni sebagai berikut.
1. Seberapa pentingkah peran tumbuhan hijau dalam kehidupan manusia?
2. Langkah apa yang dapat dilakukan dalam upaya reboisasi dan penghijauan?
3. Apa manfaat yang dihasilkan dari upaya reboisasi dan penghijauan?
4. Apa dampak yang terjadi jika tidak ada reboisasi dan penghijauan?

C.Tujuan Penulisan
Untuk menyelesaikan tugas akhir mata kuliah pendidikan lingkungan hidup dari Bapak Sunarto, Drs., M.Hum. Selain itu makala ini juga bertujuan untuk menjelaskan tentang :
1. Peran tumbuhan hijau yang sangat penting dalam berbagai segi kehidupan manusia
2. Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam upaya reboisasi dan penghijauan.
3. Manfaat yang dihasilkan dari upaya reboisasi dan penghijauan.
4. Terciptanya daya dukung lingkungan berkelanjutan dengan melakukan reboisasi dan penghijauan

D. Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan makala ini yaitu dapat dijadikan salah satu sumber bacaan bagi pemakalah lain dan dapat memberikan tambahan pengetahuan mengenai reboisasi dan penghijauan sebagai daya dukung lingkungan berkelanjutan.


BAB II
Kajian Teori

1.Pengertian Reboisasi
?Reboisasi merupakan kegiatan penghutanan kembali kawasan hutan bekas tebangan
maupun lahan-lahan kosong yang terdapat di dalam kawasan hutan? (Manan, 19978). ?Reboisasi meliputi kegiatan permudaan pohon, penanaman jenis pohon lainnya di area hutan negara dan area lain sesuai rencana tata guna lahan yang diperuntukkan sebagai hutan. Dengan demikian, membangun hutan baru pada area bekas tebang habis, bekas tebang pilih, atau pada lahan kosong lain yang terdapat di dalam kawasan hutan termasuk reboisasi?(Kadri dkk, 1992).
Jadi, reboisasi adalah membangun hutan baru atau penanaman kembali kawasanhutan bekas tebangan maupun lahan-lahan kosongyang terdapat di dalam kawasan hutan.

2.Pengertian Penghijauan
?Penghijauan merupakan kegiatan penanaman pada lahan kosong di luar kawasan hutan, terutama pada tanah milik rakyat dengan tumbuhan keras, misalnya jenis-jenis pohon hutan, pohon buah, tumbuhan perkebunan, tumbuhan penguat teras, tumbuhan pupuk hijau, dan rumput pakan ternak. Tujuan penanaman agar lahan tersebut dapat dipulihkan, dipertahankan, dan ditingkatkan kembali kesuburannya?(Manan,1976; Supriyanto,1984).?Upaya yang termasuk dalam rangkaian kegiatan penghijauan yang sudah disebutkan berupa pembuatan bangunan pencegah erosi tanah, misalnya pembuatan sengkedan (terassering) dan bendungan yang dilakukan pada area di luar kawasan hutan?(Kadri dkk, 1992).
Jadi, penghijauan adalahkegiatan penanaman pada lahan kosong di luar kawasan hutansertapembuatan bangunan pencegah erosi tanahdengan tujuanagar lahan tersebut dapat dipulihkan, dipertahankan, dan ditingkatkan kembali kesuburannya.

3.Pengertian Daya Dukung Lingkungan
Daya dukung lingkungan adalah kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Pengertian (Konsep) dan Ruang Lingkup Daya Dukung Lingkungan Menurut UU No. 23/ 1997, daya dukung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung perikehidupan manusia, makhluk hidup lain, dan keseimbangan antarkeduanya. Menurut Soemarwoto (2001), daya dukung lingkungan pada hakekatnya adalah daya dukung lingkungan alamiah, yaitu berdasarkan biomas tumbuhan dan hewan yang dapat dikumpulkan dan ditangkap per satuan luas dan waktu di daerah itu. Menurut Khanna (1999), daya dukung lingkungan hidup terbagi menjadi 2 (dua) komponen, yaitu kapasitas penyediaan (supportive capacity) dan kapasitas tampung limbah (assimilative capacity).


BAB III
METODE PENULISAN

Metode yang digunakan pada penulisan makalah ini adalah metode penulisan pustaka atau kajian ilmiah.









BAB IV
PEMBAHASAN

1.Peran Penting Tumbuhan Hijau dalam Kehidupan Manusia
Tumbuhan adalah makhluk hidup yang terdiri dari organ berupa akar, batang dan daun serta mempunyai zat hijau daun yang disebut dengan klorofil. Tumbuhan hijau mampu membuat makanan sendiri dengan menyerap unsur hara yang terkandung dalam tanah, karbon dioksida di udara dan dengan bantuan sinar matahari yang dikenal dengan istilah proses fotosintesis.
Hasil fotosintesis sangat bermanfaat tidak hanya untuk tumbuhan hijau itu sendiri, melainkan bermanfaat pula bagi makhluk hidup di sekitarnya, khususnya manusia. Oksigen yang dihasilkan dari proses fotosintesis digunakan oleh manusia dan hewan untuk bernafas, dan glukosa yang dihasilkannya juga bermanfaat sebagai sumber energi.
Tumbuhan hijau juga mampu menjadi solusi berbagai problem iklim yang mendera bumi saat ini, seperti isu pemanasan global akibat jumlah karbon dioksida yang melebihi batas (efek rumah kaca). Pencemaran udara yang ditimbulkan oleh polutan seperti karbon dioksida dapat dikurangi dengan cara meningkatkan penghijauan lingkungan sekitar dan reboisasi.
Manfaat tumbuhan hijau khususnya bagi manusia adalah sebagai berikut:
a. Tumbuhan hijau berperan sebagai paru-paru dunia. Tumbuhan yang mengandung klorofil menghasilkan gas oksigen yang mempunyai peran vital dalam proses pernafasan manusia dan hewan.
b. Tumbuhan hijau berfungsi sebagai stabilisator lingkungan. Keberadaan tumbuhan hijau di lingkungan sekitar dapat menciptakan suasana yang segar, nyaman dan sejuk.
c. Tumbuhan hijau merupakan penyeimbang alam, karena mempunyai peran yang sangat penting dalam kehidupan ekosistem.
d. Tumbuhan hijau juga berfungsi sebagai tempat berlindung bagi kondisi alam yang kurang baik seperti angin kencang, terik matahari yang menyengat, hujan, serta debu dan polusi.
e. Tumbuhan hijau merupakan sumber estetika atau keindahan
f. Tumbuhan hijau adalah salah satu faktor penjaga kesehatan.

2.Langkah-Langkah dalam Mewujudkan Upaya Reboisasi dan Penghijauan
a.Langkah-Langkah Reboisasi
Luas lahan hutan di Indonesia adalah 140,3 juta hadan merupakan salah satu hutan hujan tropis terbesar di dunia. Namun, jumlah ini terus berkurang setiap tahun akibat terjadi banyaknya penebangan liar, aktivitas pertambangan dan perladangan berpindah. Menurut FAQ, laju kerusakan hutan di Indonesia mencapai 1.315.000 ha per tahun atau setiap tahunnya luas area hutan berkurang sebesar 1%. Daerah-daerah yang paling cepat kerusakan hutannya adalah Kalimantan, Sumatera, Sulawesi dan sebagian Pulau Jawa. Kondisi hutan yang rusak dapat menyebabkan berkurangnya kemampuan bumi untuk mengubah karbon dioksida menjadi oksigen. Selain itu, hutan yang kehilangan sebagian besar vegetasinya dapat menyebabkan erosi yang terjadi terus-menerus sehingga tanah kehilangan kesuburannya. Kerusakan hutan juga menyebabkan ketidakseimbangan alam dan hewan kehilangan habitatnya.
Reboisasi diperlukan dalam upaya mengatasi kerusakan hutan. Dengan dilakukannya reboisasi, hutan akan kembali mendapatkan vegetasinya, menciptakan kondisi udara yang sejuk serta mencegah berbagai dampak buruk yang ditimbulkan oleh kerusakan hutan.
Berikut ini adalah beberapa langkah dalam mewujudkan upaya reboisasi:
1) Persiapan, meliputi penentuan lokasi sasaran reboisasi, penyiapan organisasi pelaksana, penyusunan tata waktu kegiatan dan pembagian kerja, membersihkan area reboisasi dari konflik agar penanaman dapat berjalan lancar melalui sosialisasi rencana penanaman, menyiapkan bahan dan alat pengukuran (GPS/alat ukur theodolit, kompas, altimeter dan lain-lain) serta menentukan pola tanam.
2) Membuat lubang untuk tanaman sesuai pola tanam dan menyiapkan pupuk dasar.
3) Bibit tanaman harus dalam keadaan sehat dan memenuhi standar dan terlebih dahulu ditanam di tempat penampung sementara. Tanaman yang dapat digunakan untuk reboisasi antara lain sebagai berikut:
a) Jati (Tectona grandis)
b) Jelutung (Dyera costulata)
c) Jabon (Anthocepaluscadamba)
d) Sungkai (Peronemacannescens)
e) Meranti (Shoresp)
f) Kemiri (Aleurites molucua)
g) Tusam/Pinus (Pinus merkusii)
h) Balsa (Ochroma sp)
4) Bibit tanaman dilepas dari tempat penampung sementara kemudian dipindahkan ke lubang yang telah dibuat serta diberi pupuk.
5) Melaksanakan pemeliharaan tanaman yang intensif untuk membersihkan area tanaman dari bahan yang mudah terbakar.
6) Melaksanakan pengawasan secara periodik untuk mendeteksi bahaya kebakaran secara dini agar dapat diambil tindakan yang tepat.
7) Meningkatan partisipasi masyarakat dalam pengamanan hutan antara lain melalui kegiatan penerangan dan penyuluhan.

b.Langkah-Langkah Penghijauan
Selain di hutan, tumbuhan hijau juga mempunyai peran yang sangat penting di luar kawasan hutan.Tumbuhan hijau sebagai produsen utama oksigen dibutuhkan di lingkungan sekitar kita.Tumbuhan hijau selainberperan dalam kehidupan dan kesehatan lingkungan secara fisik, juga berperandalamestetikadankesehatan jiwa. Untuk menangani krisis lingkunganterutama di perkotaan,maka diperlukan perencanaan dan penanamantumbuhan hijauuntuk penghijauan secara konseptual.Penghijauan dilakukanuntuk memulihkan, memelihara dan meningkatkan kondisi lahan agar dapat berproduksi dan berfungsi secara optimal, baik sebagai pengatur tata air atau pelindung lingkungan.

Berikut ini adalah beberapa langkah dalam mewujudkan upaya penghijauan.
1) Upaya penghijauan dapat dimulai dari lingkungan sekitar kita seperti halaman rumah. Kita dapat memanfaatkan lahan yang ada untuk ditanami dengan tumbuhan hijau, misalnya tanaman hias, tanaman obat dan tanaman berkulit keras. Lahan di sekitar tempat tinggal kita seperti kompleks perumahan juga dapat kita manfaatkan untuk penghijauan dengan menanam tanaman yang serupa.
2) Penanaman tumbuhan hijau yang bermanfaat di halaman rumah dapat kita dikembangkan menjadi kebun mini yang terdiri dari tanaman sayur dan buah (warung hidup) serta tanaman obat (apotek hidup). Dengan mengembangkan kebun mini di halaman rumah, kita dapat menghemat pengeluaran anggaran rumah tangga sehingga menjauhkan kita dari sifat konsumtif.
3) Teknik penanaman hidroponik dapat menjadi solusi penghijauan selanjutnya apabila lahan yang kita punya tidak cukup memadai untuk ditanami tumbuhan hijau. Teknik penanaman hidroponik adalah teknik menanam tanpa menggunakan tanah, melainkan menggunakan benda lain seperti sabut kelapa yang diberi unsur hara yang dibutuhkan oleh tumbuhan hijau.
4) Penghijauan di lingkungan sekolah juga sangat dibutuhkan. Kondisi udara yang sejuk, nyaman dan segar di lingkungan sekolah dapat mengoptimalkan proses belajar mengajar siswa. Penerapan penghijauan lingkungan sekitar harus diterapkan kepada siswa sejak dini demi terwujudnya generasi yang peduli terhadap lingkungan. Sekolah adalah tempat yang tepat untuk menerapkan pentingnya penghijauan kepada siswa selain di rumah
5) Pembuatan taman kota serta hutan kota dapat mengoptimalkan upaya penghijauan, tentunya dengan partisipasi masyarakat. Keberadaan taman kota serta hutan kota juga dapat mengurangi tingkat polusi udara serta dapat menjadi sarana rekreasi bagi masyarakat.
6) Disiplin membuang sampah pada tempatnya dapat mendukung upaya penghijauan. Lingkungan yang telah kita tanami oleh tumbuh-tumbuhan hijau tentunya tidak boleh tercemari oleh limbah maupun sampah, karena dapat menimbulkan pemandangan yang tidak sedap. Kepedulian masyarakat sangat dibutuhkan dalam masalah ini. Apabila masyarakat dengan sadar tidak membuang sampah sembarangan, tentu dampak positifnya juga dirasakan oleh masyarakat itu sendiri.
7) Upaya penghijauan harus mendapatkan dukungan dari pemerintah serta kerja sama masyarakat dengan pemerintah demi terciptanya lingkungan hidup yang diidamkan dan menyejahterakan masyarakat.

3.Manfaat Reboisasi dan Penghijauan
Manfaat reboisasi dan penghijauan di antaranya adalah sebagai berikut:
a) Manfaatorologis. Akar pohon dengan tanah merupakan satu kesatuan yang kuat sehingga mampu mencegah erosi.
b) Manfaathidrologis. Tanaman-tanaman pada dasarnya akan menyerap air hujan, sehingga suatu daerah yang ditumbuhi banyak tanaman mempunyai persediaan air yang mencukupi
c) Manfaat klimatologis. Dengan banyaknya pohon akan menurunkan suhu setempat, sehingga udara di sekitarnya menjadi sejuk, segardan nyaman.
d) Manfaat edaphis. Ini adalah manfaat dalam kaitan dengan tempat hidup binatang. Di lingkungan yang penuh dengan pohon-pohon, secara alami satwa dapat hidup dengan tenang karena lingkungan demikian memang sangat mendukung.
e) Manfaat ekologis. Lingkungan yang baik adalah yang seimbang antara struktur buatan manusia dan struktur alam. Kelompok pohon atau tanaman, air dan binatang adalah bagian dari alam yang dapat memberikan keseimbangan lingkungan.
f) Manfaat protektif.Pohon dapat memberikan perlindungan, misalnya terhadap teriknya sinar matahari, angin kencang, penahan debu serta peredam suara.
g) Manfaat higienis.Sudah menjadi sifat pohon pada siang hari menghasilkan oksigen(O2)yang sangat diperlukan manusia, dan sebaliknya dapat menyerap karbon dioksida(CO2).Jadi secara higienis, pohon sangat berguna untuk kehidupan manusia.
h) Manfaat edukatif. Berbagai macam jenis pohon yang ditanam dilingkungan sekitarmerupakan laboratorium alam, karena dapat dimanfaatkan sebagai tempat belajar mengenal tanaman dari berbagai aspeknya.

4. Dampak yang terjadi jika tidak ada reboisasi dan penghijauan
Hutan disebut juga dengan paru-paru dunia karena hutan sangat besar peranannya terhadap kehidupan di jagat raya ini. Setiap detik nya hutan selalu menghasilkan oksigen untuk di hirup oleh manusia, karena apabila tidak ada oksigen kehidupan di bumi pun juga tidak akan pernah ada. Penebangan ilegal adalah masalah yang lebih besar di Indonesia, dimana diperkirakan 70-75 persen dari kayu dipanen secara ilegal, merugikan pemerintah hingga ratusan juta atau bahkan miliar di pajak pemasukan yang hilang. Kalimantan Selatan diperkirakan akan kehilangan pendapatan sebesar 100 juta per tahun dalam bentuk penghasilan karena lebih dari separuh dari produksikayudilakukansecarailegal.
Menurut WWF, penebangan kayu ilegal di Indonesia dimotori oleh beberapa faktor: Kapasitas perusahaan pemotongan kayu di Indonesia dan Malaysia yang berlebihan. Keduanya memiliki fasilitas untuk mengolah kayu dalam jumlah besar walau produksi kayu sendiri telah menurun sejak masa-masa tenang di tahun 1990an. WWF melaporkan bahwa kedua negara tersebut memiliki kemampuan untuk mengolah 58,2 juta meter kubik kayu setiap tahunnya, sedangkan produksi hutan secara legal hanya mampu mensuplai sekitar 25,4 juta meter kubik. Sisa kapasitasnya digunakan oleh kayu yang ditebang secara ilegal.
Kerugian yang diakibatkan oleh kerusakan hutan tidak hanya kerusakan secara nilai ekonomi, akan tetapi juga mengakibatkan hilangnya nyawa yang tidak ternilai harganya. Adapun dampak-dampak Illegal Logging sebagai berikut.



1. Semakin berkurangnya lapisan tanah yang subur.
Lapisan tanah yang subur sering terbawa arus banjir yang melanda Indonesia. Akibatnya tanah yang subur semakin berkurang. Jadi secara tidak langsung Illegal Logging juga menyebabkan hilangnya lapisan tanah yang subur di daerah pegunungan dan daerah sekitar hutan.

2. Longsor dan Banjir di berbagai wilayah
Banjir dan tanah longsor di Indonesia telah memakan korban harta dan jiwa yang sangat besar. Bahkan tidak sedikit masyarakat yang kehilangan harta benda, rumah, dan sanak saudara mereka akibat banjir dan tanah longsor.Banjir dan tanah longsor ini terjadi akibat dari Illegal Logging diIndonesia.Hutanyang tersisa sudah tidak mampu lagi menyerap air hujan yang turun dalam curah yang besar, dan pada akhirnya banjir menyerang pemukiman penduduk. Para pembalak liar hidup di tempat yang mewah, sedangkan masyarakat yang hidup di daerah dekat hutan dan tidak melakukan Illegal Logging hidup miskin dan menjadi korban atas perbuatan biadap para pembalak liar. Hal ini merupakan ketidakadilan sosial yang sangat menyakitkan masyarakat.

3. Berkurangnya sumber mata air di daerah perhutanan.
Pohon-pohon di hutan yang biasanya menjadi penyerap air untuk menyediakan sumber mata air untuk kepentingan masyarakat setempat, sekarang habis dilalap para pembalak liar. Hal ini mengakibatkan masyarakat di daerah sekitar hutan kekurangan air bersih dan air untuk irigasi

4. Global warming
Yang sekarang sedang mengancam dunia dalam kekalutan dan ketakutan yang mendalam. Bahkan di Indonesia juga telah megalami dampak global warming yang dimulai dengan adanya tsunami pada tahun 2004 di Aceh yang menewaskan ratusan ribu orang di Indonesia dan negara-negara tetangga.

5. Musnahnya berbagai fauna dan flora, erosi
Konflik di kalangan masyarakat, devaluasi harga kayu, hilangnya mata pencaharian, dan rendahnya pendapatan negara dan daerah dari sektor kehutanan, kecuali pemasukan dari pelelangan atas kayu sitaan dan kayu temuan oleh pihak terkait.Semakin langkanya orang utan juga merupakan dampak dari adanya Illegal Logging yang semakin marak di Indonesia. Krisis ekonomi tergabung dengan bencana-bencana alam dan Illegal Logging oleh manusia membawa orang utan semakin terancam punah. Menurut taksiran para ahli, orang utan liar bisa menjadi punah dalam jangka waktu sepuluh tahun lagi. Untuk kesekian kalinya masyarakat dan flora fauna yang tidak bersalah menjadi korban Illegal Logging. Ini akan menjadi pelajaran yang berharga bagi pemerintah dan masyarakat agar ikut aktif dalam mengatasi masalah Illegal Logging di Indonesia.





















BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Tumbuhan mempunyai peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Lingkungan sekitar yang gersang tanpa ditumbuhi tumbuhan akan menyebabkan kondisi udara menjadi tidak nyaman. Selain itu, hilangnya tumbuhan di hutan juga dapat menyebabkan berbagai dampak buruk bagi manusia. Oleh karena itu, upaya reboisasi dan penghijauan dibutuhkan untuk melestarikan lingkungan hidup sehingga dapat terwujud daya dukung lingkungan yang berkelanjutan.

















DAFTAR PUSTAKA

Noor, Isran.Politik Otonomi Daerah untuk Penguatan NKRI. Seven Strategic Studies.
Fitriana, Rina. 2008.Mengenal Hutan.Bandung : Putra Setia.
Nugraha, Adrian R.. 2009.Stop Pemanasan Global.Bekasi : Cahaya Pustaka Raga
Anonim. 2015. Akibat Penebangan Hutan Secara liar. Diunduh 19 april 2015 Pukul 12.50
WIB dari website http://betrialfahma16.blogspot.com/2012/02/akibat-penebangan-
hutan-secara-liar-di.html
Anonim. 2015. Manfaat Reboisasi. Diunduh 19 april 2015 Pukul 12.35 WIB dari website
http://aifa-amalia.blogspot.com/manfaat-reboisasi







reff : http://belajarbersamamahasiswabiologi.blogspot.com/2015/06/reboisasi-dan-penghijauan-sebagai.html