Jumat, 13 November 2015

Membuat Voltage Stabilizer Untuk Mobil/Motor

� � � � � Perlu sobat blogger ketahui bahwa fungsi pemasangan atau penambahan perangkat voltage stabilizer pada sistem pengisian accu pada mobil atau motor adalah untuk menstabilkan tegangan charger yang berasal dari dinamo (generator) mobil/motor menuju ke accumulator. Dengan tujuan agar accumlator, lampu-lampu dan peralatan kelistrikan lainnya menjadi lebih awet karena besar tegangannya stabil sesuai dengan tegangan peralatan kelistrikan pada mobil/motor tersebut dan tidak mungkin mengalami overvoltage.
��������� Perangkat voltage stabilizer ini bisa dibuat sendiri dengan biaya yang relatif murah, yang hanya terdiri dari beberapa komponen elektronik seperti elektrolit kondensator (Elco), kapasitor, resistor, LED, PCB, wadah (casing), kabel dan sepatu kabel (Cablescoon). Untuk lebih jelasnya skema rangkaian dan ukuran (spesifikasi) komponen-komponennya dapat dilihat pada gambar 1 dan gambar 2 di bawah ini. Sedangkan peralatan yang diperlukan untuk pembuatan perangkat voltage stabilizer ini antara lain adalah solder listrik dan kawat timah, multitester, tang potong, tang lancip (buaya), tang kombinasi, cutter dan obeng.

Gambar 1. Rangkaian voltage stabilizer untuk mobil/motor

Gambar 2. Komponen-komponen voltage stabilizer untuk mobil/motor

� � � � ��Langkah-langkah pembuatan atau perakitan perangkat voltage stabilizer tersebut adalah sebagai berikut �:
1.�Siapkan peralatan dan komponen-komponen yang diperlukan sesuai dengan spesifikasi ukuran pada skema rangkaian.
2.�Buat jalur rangkaian pada PCB polos seperti pada gambar 3 dan gambar 4 di bawah ini dengan menggunakan spidol permanen atau cat, kemudian rendam ke dalam larutan FeCl.

Gambar 3. Jalur rangkaian tampak depan (atas) PCB

Gambar 4. Jalur rangkaian tampak belakang (bawah) PCB

3.�Jika menggunakan PCB lubang-lubang buat jalur dengan menggunakan inti kabel NYA 1,5 mm atau 2,5 mm seperti pada gambar 5 di bawah ini.

Gambar 5. Jalur rangkaian menggunakan inti kabel NYA 1,5 mm atau 2,5 mm

4.�Pasang komponen dengan measukkan kaki-kakinya pada lubang jalur PCB yang telah disediakan sesuai dengan skema rangkaian, kemduian solderlah dengan baik agar melekat kuat seperti terlihat pada gambar 6 berikut ini.

Gambar 6. Komponen-komponen voltage stabilizer yang telah terpasang pada PCB

5. Potong kabel serabut (NYAF) 4 mm berwarna merah dan hitam, masing-masing sepanjang 30 cm. Kemudian pasang sepatu kabel pada ujung-ujung kabel tersebut seperti terlihat pada gambar 7 berikut ini.

Gambar 7. Ujung-ujung kabel yang telah dipasang sepatu kabel

6. Pasang kabel warna merah untuk kutub positif dan kabel warna hitam untuk kutub negatif seperti terlihat pada gambar 8 berikut ini.

Gambar 8. Pemasangan kabel pada kutub-kutub rangkaian voltage stabilizer

7.��Kemas PCB rangkaian pada wadah (casing) yang telah disediakan seperti terlihat pada gambar 9 berikut ini.

Gambar 9. PCB rangkaian voltage stabilizer yang telah dikemas kedalam casing�

8.�Uji coba perangkat voltage stabilizer dengan memberi sumber tegangan 12 VDC, hingga lampu LED menyala.seperti terlihat pada gambar 10 berikut ini.

Gambar 10 Uji coba voltage stabilizer hingga lampu LED menyala

9.�Pasang perangkat voltage stabilizer paralel dengan kutub-kutub accumulator mobil/motor sesuai dengan skema yang ditunjukkan pada gambar 11 berikut ini.

Gambar 11. Skema pemasangan voltage stabilizer pada accu mobil/motor


reff : http://margionoabdil.blogspot.com/2015/06/membuat-voltage-stabilizer-untuk.html

Bukit Serelo Keindahan yang Menunjuk Langit



BukitSerelo
Bukit Serelo yang dijuluki Bukit Tunjuk
�Karena bentuknya yang unik, yakni seperti jari telunjuk yang sedang menunjuk ke langit,�Bukit Serelo��disebut juga�Bukit Tunjuk�.Bukit Serelo��terletak di wilayah Seganti Setungguan, Kabupaten Lahat. Letak bukit ini sekitar 20 km dari Kota Lahat, Sumatera Selatan.
Selain bentuknya yang unik,�Bukit Serelo�mempunyai pemandangan alam yang sangat indah dan mampu menyihir pengunjung dengan pesona alaminya. Puncak bukit ini ditumbuhi oleh pepohonan ilalang. Dari atas bukit pengunjung akan menyaksikan hamparan pemandangan yang serba hijau serta sungai yang mengalir di antaranya membentang indah di bawah kaki bukit.
Lokasi�Bukit Serelo��yang tergolong sulit didaki karena bebatuan terjal yang memenuhi kaki bukit, menjadi tantangan tersendiri bagi kita yang ingin menikmati pemandangan dari atas bukit. Namun, semua rasa lelah akan hilang, saat sampai di atas bukit karena indahnya panorama yang ada.
BukitTunjuk
Pemandangan dari atas bukit
Selain itu, terdapat titik-titik yang dapat dimanfaatkan sebagai tempat untuk berkemah. Salah satunya di perkebunan kopi milik warga yaitu di Ngarai, pengunjung dapat beristirahat dan menikmati aroma kopi dan semilir angin yang sejuk.
Bila malam tiba, dari atas�Bukit Serelo,�kita dapat menyaksikan gemerlap lampu rumah warga layaknya gugusan bintang yang bertaburan di bumi. Dan hal sangat istimewa lain yang dapat dilakukan oleh pengunjung adalah menanti detik-detik munculnya matahari. Wah, keren, ya? Kira-kira siapa yang ingin berkunjung ke�Bukit Selero?�


reff : http://aufiqrahman27.blogspot.com/2015/10/bukit-serelo-keindahan-yang-menunjuk.html

Paired Samples T Test

Uji ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata antara dua kelompok sampel yang berpasangan (berhubungan). Maksudnya disini adalah sebuah sampel tetapi mengalami dua perlakuan yang berbeda. Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio.
Contoh kasus:
Seorang mahasiswa dalam penelitiannya ingin mengetahui apakah ada perbedaan rata-rata nilai ulangan matematika antara sebelum diadakan les matematika dengan sesudah diadakan les matematika pada SMP N 1 Yogyakarta. Penelitian dengan menggunakan sampel sebanyak 10 responden. Data-data yang didapat sebagai berikut:

��������������������������� Tabel. Tabulasi Data (Data Fiktif)
No
Sebelum Les
Sesudah Les
1
6.34
6.24
2
6.58
6.38
3
5.38
6.45
4
5.60
7.50
5
6.68
6.25
6
7.42
5.27
7
7.20
5.86
8
6.24
5.90
9
5.78
6.47
10
5.47
6.98

Langkah-langkah pada program SPSS
�� Masuk program SPSS
�� Klik variable view pada SPSS data editor
�� Pada kolom Name ketik sebelum, dan kolom Name pada baris kedua ketik sesudah.
�� Pada kolom Label, untuk kolom pada baris pertama ketik Sebelum Les, untuk kolom pada baris kedua ketik Sesudah Les.
�� Untuk kolom-kolom lainnya boleh dihiraukan (isian default)
�� Buka data view pada SPSS data editor, maka didapat kolom variabel sebelum dan sesudah.
�� Ketikkan data sesuai dengan variabelnya
�� Klik Analyze - Compare Means - Paired Sample T Test
�� Klik variabel Sebelum Les, kemudian klik variabel Sesudah Les dan masukkan ke kotak Paired Variables.
�� Klik OK, maka hasil output yang didapat pada tabel Paired Samples Statistics dan Paired Samples Test adalah sebagai berikut:

���������������������������� Tabel. Hasil Paired Sample T Test

Keterangan: Tabel di atas telah dirubah kedalam bentuk baris (double klik pada output paired sample t test, kemudian pada menu bar klik pivot, kemudian klik Transpose Rows and Columns)

Langkah-langkah pengujian sebagai berikut:
1. � Menentukan Hipotesis
Ho : Tidak ada perbedaan antara rata-rata nilai ulangan matematika sebelum les dengan rata-rata nilai ulangan sesudah les
Ha : Ada perbedaan antara rata-rata nilai ulangan matematika sebelum les dengan rata-rata nilai ulangan sesudah les
2. � Menentukan tingkat signifikansi
����������� Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan tingkat signifikansi a = 5%.
Tingkat signifikansi dalam hal ini berarti kita mengambil risiko salah dalam mengambil keputusan untuk menolak hipotesis yang benar sebanyak-banyaknya 5% (signifikansi 5% atau 0,05 adalah ukuran standar yang sering digunakan dalam penelitian)
3. � Menentukan t hitung
Dari tabel di atas didapat nilai t hitung adalah -0,153
����� 4. � Menentukan t tabel
Tabel distribusi t dicari pada a = 5% : 2 = 2,5% (uji 2 sisi) dengan derajat kebebasan (df) n-1 atau 10-1 = 9. Dengan pengujian 2 sisi (signifikansi = 0,025) hasil diperoleh untuk t tabel sebesar 2,262 (Lihat pada lampiran) atau dapat dicari di Ms Excel dengan cara pada cell kosong ketik =tinv(0.05,9) lalu enter.
5. � Kriteria Pengujian
Ho diterima jika -t tabel � t hitung � t tabel
����������� Ho ditolak jika -t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel
Berdasar probabilitas:
Ho diterima jika P value > 0,05
����������� Ho ditolak jika P value < 0,05
6. � Membandingkan t hitung dengan t tabel dan probabilitas
Nilai -t hitung > -t tabel (-0,153 > -2,262) dan P value (0,882 > 0,05) maka Ho diterima.
� � ��7.� Kesimpulan
Oleh karena nilai -t hitung > -t tabel (-0,153 > -2,262) dan P value (0,882 > 0,05) maka Ho diterima, artinya bahwa tidak ada perbedaan antara rata-rata nilai ulangan matematika sebelum les dengan rata-rata nilai ulangan sesudah les.
Sebagai catatan: Jika hasil ada perbedaan, maka kemudian dilihat rata-rata mana yang lebih tinggi dengan melihat nilai Mean pada Paired Samples Statistik, atau pada t hitung, t hitung positif berarti rata-rata sebelum les lebih tinggi daripada sesudah les dan sebaliknya t hitung negatif berarti rata-rata sebelum les lebih rendah daripada sesudah les.



reff : http://duwiconsultant.blogspot.com/2011/11/paired-samples-t-test.html

Metode Skripsi Yang Wajib Anda Ketahui Dalam Proses Penyusunan Skripsi

Kumpulan Contoh - Contoh Advertisement, Judul Skripsi, Jurnal, Karya Tulis Ilmiah, Laporan, Latar Belakang, Makalah, Naskah, Pidato, Proposal, Soal, Surat Undangan dan Wawancara.

Dalam penyusunan suatu skripsi, salah satu hal terpenting yang harus disertakan adalah metode skripsi. Metode atau metodologi skripsi merupakan gambaran dari langkah-langkah yang digunakan oleh peneliti dalam menjawab rumusan masalah dari penelitian. Dan jawaban-jawaban dari rumusan masalah tersebut akan diuraikan pada pembahasan selanjutnya. Metode yang digunakan dalam skripsi berbeda-beda antara peneliti satu dengan peneliti yang lain. Hal ini tergantung pada jenis penelitian yang dilakukan serta objek yang diteliti.

Ada beberapa hal penting yang harus diikutserakan dalam suatu metode penelitian. Yang pertama adalah jenis penelitian. Jenis penelitian ini berhubungan dengan sifat dari data yang diteliti atau teknik yang digunakan dalam menganalisis data. Pada dasarnya ada dua jenis penelitian yang digunakan dalam menyusun skripsi yaitu penelitian kuantitatif dan kualitatif. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang menggunakan data numerik atau angka dan analisisnya menggunakan cara matematis atau dengan tektik statistik. Sedangkan penelitian kualitatif merupakan penelitian yang menggunakan data string atau sebagai bentuk record dari suatu kondisi tertentu, misalnya kondisi individu, kondisi masyarakat atau sosial, dan sebagainya. Penelitian kualitatif ini cenderung berkaitan dengan kualitas atau sifat dan perilakunya.

Kedua, dalam metode skripsi juga harus disertakan waktu dan tempat penelitian. Waktu dalam penelitian merupakan keseluruhan waktu yang digunakan sejak penelitian itu dimulai, yaitu pada saat pengambilan data. Sedangkan tempat penelitian merupakan tempat dimana anda melakukan penelitian atau tempat anda mengambil data. Anda harus mempunyai alasan ilmiah yang kuat dan logis mengapa anda memilih tempat tersebut untuk penelitian skripsi.

Ketiga, anda harus mencantumkan data dan pengumpulan data dalam metode skripsi anda. Ada dua macam data yang digunakan dalam suatu penelitian yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang didapat melalui suatu pengukuran langsung yang dilakukan oleh peneliti sendiri, jadi bukan dari data yang sudah tersedia. Sedangkan data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain dan telah didokumentasikan sehingga dapat digunakan oleh pihak lain yang akan melakukan penelitian.

Keempat, yang harus disertakan dalam metode skripsi adalah populasi, sampel, dan sampling. Anda harus menentukan populasi yang anda gunakan dalam penelitan dengan spesifik. Sampel yang digunakan juga jangan terlalu banyak untuk mempermudah penelitian, tetapi juga jangan terlalu sedikit. Sedangkan cara pengambilan sample ada tiga cara yaitu random sampling, stratified sampling, dan Cluster sampling.

reff : http://taufikhasbi.blogspot.com/2014/09/metode-skripsi-yang-wajib-anda-ketahui.html

Lowongan Kerja BUMN PT Petrokimia Gresik

Lowongan Kerja BUMN PT Petrokimia Gresik
Lowongan Kerja BUMN Terbaru Petrokimia Gresik - PT Petrokimia Gresik adalah salah satu BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang merupakan produsen pupuk di Indonesia, yang pada awal berdirinya disebut Proyek Petrokimia Surabaya (1962). Kontrak pembangunannya ditandatangani pada tanggal 10 Agustus 1964, dan mulai berlaku pada tanggal 8 Desember 1964. Proyek ini diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 10 Juli 1972, yang kemudian tanggal tersebut ditetapkan sebagai hari jadi PT Petrokimia Gresik. Dalam perjalannya, PT Petrokimia Gresik telah mengalami sejumlah perubahan status, diantaranya adalah sebagai Perusahaan Umum (Perum) berdasarkan PP No. 55/1971, lalu berubah menjadi Persero berdasarkan PP No. 35/1974 jo PP No. 14/1975, dan sekarang sebagai anggota Holding PT Pupuk Indonesia (dahulu PT Pupuk Sriwidjaja) berdasarkan PP No. 28/1997.


Lowongan Kerja BUMN Terbaru Petrokimia Gresik�- PT Petrokimia Gresik menempati lahan seluas 450 hektare yang berlokasi di Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur. Pada tahun 2012 ini, PT Petrokimia Gresik dipercaya oleh pemerintah untuk meningkatkan kapasitas produksi menjadi 5,4 juta ton, atau meningkat 1,6 juta ton dibandingkan tahun 2011. Hal ini menjadikan PT Petrokimia Gresik sebagai produsen pupuk yang memasok 50% kebutuhan pupuk subsidi nasional.

Setelah berdirinya PT Pupuk Sriwidjaja yang berlokasi di Palembang pada tahun 1959, pemerintah juga memikirkan untuk membangun pabrik pupuk lainnya.

Cikal bakal PT Petrokimia Gresik berasal sejak 1956 melalui Biro Perancang Negara (BPN). Pada mulanya, pabrik pupuk yang hendak dibangun di Jawa Timur ini disebut 'Projek Petrokimia Surabaja'. Nama Petrokimia sendiri berasal dari 'Petroleum Chemical" yang disingkat menjadi Petrochemical, yaitu bahan-bahan kimia yang dibuat dari minyak bumi dan gas.

Projek Petrokimia Surabaja dibentuk berdasarkan Ketetapan MPRS No. II Tahun 1960 yang dicantumkan sebagai Proyek Prioritas dalam Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana Tahap I (1961-1969) dan diperkuat dengan Surat Keputusan Presiden RI No. 260 Tahun 1960. Pembangunan proyeknya atas dasar instruksi Presiden No.1/Instr/1963 dan dinyatakan sebagai Proyek Vital sesuai dengan Surat Keputusan Presiden no. 225 Tahun 1963.

Dipilihnya daerah Gresik sebagai lokasi pabrik pupuk merupakan hasil studi kelayakan pada tahun 1962 oleh Badan Persiapan Proyek-Proyek Industri (BP3I) yang dikoordinir Departemen Perindustrian Dasar dan Pertambangan. Pada saat itu, Gresik dinilai ideal dengan pertimbangan, antara lain :

  • Cukup tersedianya lahan kosong seluas 450 hektaree
  • Cukup dekat tersedianya sumber air dari aliran Sungai Brantas dan Sungai Bengawan Solo
  • Berdekatan dengan daerah konsumen pupuk terbesar, yaitu perkebunan dan petani tebu
  • Dekat dengan pelabuhan sehingga memudahkan untuk mengangkut peralatan pabrik selama masa konstruksi, pengadaan bahan baku, maupun pendistribusian hasil produksi melalui angkutan laut.
  • Dekat dengan Surabaya yang memiliki kelengkapan memadai, antara lain, tersedianya sumber daya manusia.

PT Petrokimia Gresik memiliki dua kategori produk, yaitu pupuk dan non-pupuk.

Untuk pupuk subsidi PT Petrokimia Gresik memproduksi pupuk Urea, NPK (Phonska), Petroganik (pupuk organik), SP-36, dan ZA. Sedangkan untuk non-subsidi PT Petrokimia Gresik memproduksi pupuk NPK Kebomas, ZK, DAP, KCL, Rock Phosphate, Petronik, Petro Kalimas, Petro Biofertil, dan Kapur Pertanian. Untuk kategori non-pupuk, PT Petrokimia Gresik memproduksi benih padi unggul dengan nama Petroseed dan Petro Hibrid, serta dekomposer bernama Petro Gladiator. Tak hanya itu, PT Petrokimia Gresik juga memiliki produk probiotik bernama Petrofish untuk meningkatkan produktivitas hasil tambak ikan, udang. Petro Chick untuk unggas (ayam dan bebek), dan Fit Rice, yaitu beras dengan indek glikemik rendah.

PT Petrokimia Gresik juga menghasilkan produk-produk kimia untuk keperluan berbagai industri. Diantaranya adalah Amoniak, Asam Sulfat, Asam Fosfat, Cement Retarder, Aluminium Flourida, CO2 cair, Dry Ice, Asam Chlorida, Oksigen, Nitrogen, Hidrogen, dan Gypsum.

Untuk mencapai visi perusahaan yaitu menjadi kelompok bisnis terkemuka di Indonesia yang memberikan pelayanan terbaik kepada stakeholder-nya, PT Petrokimia Gresik sedang mencari pemuda - pemudi terbaik yang sangat kompeten dan termotivasi diri untuk mengisi posisi lowongan kerja terbaru 2015.

Dalam rangka memperluas jaringan bisnis terbaru bulan November 2015 dan untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia PT Petrokimia Gresik di Lowongan Terbaru posisi : BANYAK POSISI LOWONGAN KERJA.

Pada hari ini bulan�November 2015�PT Petrokimia Gresik�kembali membuka kesempatan berkarir atau membuka Lowongan Terbaru bulan November 2015 untuk lulusan terbaru dengan kualifikasi sebagai berikut :



Lowongan Kerja BUMN Terbaru Petrokimia Gresik


Posisi Loker PT Petrokimia Gresik :
  • Lowongan Kerja Tingkat Sarjana (S1)


Lulusan S1 dari Program Studi :
  • Teknik Mesin
  • Teknik Elektro
  • Teknik Fisika
  • Teknik Kimia
  • Teknik Industri
  • Manajemen
  • IlmuTanah
  • Sosek/Agribisnis
  • Perikanan
  • Ilmu Komunikasi / Public Relation
  • Desain Komunikasi Visual
  • Pemuliaan Tanaman
  • Akuntansi
  • Agronomi
  • Biologi
  • Hukum

Persyaratan Loker :
  • Warga Negara�
  • Usia Maksimum 25 Tahun (Lahir setelah 31�
  • Jurusan point 1 s.d. 11 untuk jenis kelamin laki-
  • Jurusan point 12 s.d. 16 untuk jenis kelamin laki-laki atau�
  • Program Studi Akreditasi�
  • IPK minimal�
  • TOEFL minimal 475 (untuk IELTS, TOEFL IBT, dan TOEIC�
  • Bebas Narkoba
  • Tidak Buta Warna
  • Tidak terikat dinas pada instansi lain.


KETERANGAN :
  • Pendaftaran online ditutup pada tanggal 13 November 2015 pukul 23.59
  • Panitia Rekrutmen berhak menggugurkan calon kandidat apabila :
    • Upload salah satu berkas persyaratan tidak lengkap;
    • Berkas tidak terbaca jelas.
  • Pilihan lokasi tes : Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Malang, & Diharap cermat dalam memilih lokasi tes karena lokasi tes yang sudah dipilih tidak dapat diubah � � ��
  • Proses Rekrutmen PT Petrokimia Gresik TIDAK dipungut biaya apapun �dan TIDAK �bekerja sama dengan travel agen �
  • Mohon untuk mewaspadai penipuan yang mengatasnamakan PT Petrokimia�
  • Panitia Rekrutmen PT Petrokimia Gresik tidak bertanggungjawab terhadap kerugian yang diakibatkan oleh oknum yang mengatasnamakan PT Petrokimia Gresik.


Catatan :
  • Pendaftaran�Loker�Petrokimia Gresik ditutup tanggal : 13�November 2015

Bagaimana Anda tertarik untuk bekerja di BUMN Petrokimia Gresik ?

Jika anda tertarik dengan loker terbaru hari ini bulan November 2015 ini yaitu yang memberikan informasi kepada anda tentang : Lowongan Kerja Terbaru Petrokimia Gresik, Silahkan siapkan berkas Lamaran Kerja beserta kelengkapannya kemudian melakukan REGISTRASI via ONLINE kealamat link SUMBER dibawah ini :



Sumber


reff : http://infokerjawa.blogspot.com/2014/12/lowongan-kerja-bumn-pt-petrokimia-gresik.html

ROLEX DAYTONA WHITE GOLD MOP DIAMOND GOLD CRYSTAL

ROLEX DAYTONA WHITE GOLD MOP DIAMOND GOLD CRYSTAL (rare item)

Rolex Oyster Perpetual Cosmograph Daytona Watches. 40mm 18K white gold case, tachymeter engraved bezel, screw-down push buttons, dark mother of pearl dial, diamond numerals, and brown strap with 18K white gold deployable fliplock clasp.


Brand: Rolex
Model: Daytona
Model No.: 116519 SERI "V"
Metal: White Gold
Bezel: White Gold
Case Size: 40mm
Dial: Black Mother of Pearl w/ Diamonds
Bracelet/Strap: Brown Leather Strap
Movement: Automatic
Keterangan : Full set box & paper.
Condition (9.7/10) Mint condition.
�






referensi harga baru
http://www.dellaroccagioielli.it/en/p_2591-Rolex+Cosmograph+Daytona+White+Gold+116519+Black+Mother+of+Pearl+Gold+Crystals+Diamonds+Dial.php

PLEASE CALL FOR PRICE (NO SMS)
087853354888 PIN BB 7F62E821
(SERIOUS BUYER ONLY)
�


reff : http://maniakjamtangan.blogspot.com/2015/10/rolex-daytona-white-gold-mop-diamond.html

Curing pada Pascapanen Tembakau


Selama ini di beberapa petani ada yang berpendapat bahwa curing adalah prosespengeringan tembakau saja. Tidak menyadari bahwa sel-sel di dalam daun tersebut masih tetap hidup setelah dipanen.

Tujuan Curing :
Sebenarnya tujuan curing adalah :
1. Melepaskan air daun tembakau hidup dari kadar air 80 -90 % menjadi 10-15%
2. Perubahan warna dari Zat hijau daun menjadi warnaa orange dengan aroma sesuai dengan standar tembakau yang diproses.
Untuk mendapatkan hasil curing/omprongan tembakau yang baik, maka daun tembakau itu harus sudah masak dan seragam.

Ciri-ciri daun yang sudah masak adalah :
1. Warna daun sudah mulai hijau kekuningan dengan sebagian ujung dan tepi daun berwama coklat.
2. Wama tangkai daun hijau kuning, keputih-putihan.
3. Posisi daun/tulang daun mendatar
4. Kadang-kadang pada lembaran daun ada bintik-bintik coklat, sebagai lambang ketuaan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan :
Pada saat curing, yang perlu diperhatikan juga adalah kapasitas daun di dalam oven.
Sebagai contoh untuk oven ukuran 4 x 4 x 7 rak sebanding dengan 1,8 ha, sedangkan 5 x 5 x 7 rak maksimum 2,8 ha. Juga cuaca waktu proses, kalau musim hujan harus lebih longgar daripada waktu musim kering.

Pada saat panen tembakau harus dipastikan berapa lembar yang harus dipetik sesuai kapasitas oven. Daun tembakau yang dipetik haruslah seumur dan posisi daun yang sama, karena apabila umur daun dan posisi daun berbeda, akan sangat sulit menentukan kapan harus menaikkan suhu oven, kapan harus masuk ke tahapan berikutnya, kapan harus buka ventilasi dan sebagainya.
Oleh sebab itu pengetahuan petani dan pemetik daun harus benar-benar baik tentang saat panen ini. Sebaiknya saat menjelang panen, petani yang bersangkutan mengumpulkan seluruh tenaga petiknya dan diberitahu mana yang sudah boleh dipanen dan mana yang belum.

Tahapan Curing
Sebelum memulai curing harus dipastikan bahwa seluruh gelantang sudah tersedia dan bebas palstik, kompor sudah dicek kondisinya dengan melakukan test nyala api sebelurnnya, seluruh dinding oven tidak ada yang berlubang, pintu bisa menutup rapat, pipapipa tidak ada yang rusak dan berlubang.

Ada 4 tahapan curing, yaitu :

1. Penguningan,
Proses biologis daun ini merupakan proses perubahan warna dari hijau ke warna kuning, karena hilangnya zat hijau daun / klorophyil ke zat kuning daun dan terjadi penguraian zat tepung menjadi gula.
Perubahan ini bisa terjadi pada suhu 32 s/d 42 derajat celcius. Proses ini harus dilakukan secara perlahan-lahan waktu yang diperlukan tergantung posisi daun. Umumnya berlangsung selama 55 s/d 58 jam.
Pada saat ini awalnya semua ventilasi ditutup, baik atas maupun bawah. Tetapi apabila seluruh daun sudah berwama kuning orange ventilasi atas dibuka 1/4 , proses ini sangat menentukan terhadap hasil curing.

2. Pengikatan Warna,
Apabila seluruh daun sudah berwama kuning orange baik lembar daun maupun tulang daun, maka secara pertiahanlahan suhu dinaikkan. Pada saat proses ini terjadi, maka apabila daun masih berwama hijau, maka daun tetap akan berwama hijau, sebaliknya apabila sudah berwama kuning orange maka hasil curing akan kuning orange. Karena pada suhu 43-52 �C ini terjadi pengikatan warna.
Sehingga apabila warna daun pada proses penguningan belum sempuna, maka jangan terburu-buru menaikkan suhu lebih dari 42�C.
Pada tahapan ini ventilasi dibuka secara bertahap, sedikit demi sedikit sampai akhirnya dibuka seluruhnya. Waktu yang diperlukan kalau berjalan sempuma umumnya sekitar 18-19 jam.

3. Pengeringan Lembar Daun,
Proses ini bertujuan untuk mengurangi kadar air didalam lembar daun dengan cara menaikkan suhu 53-62�C. Pada saat ini seluruh ventilasi dibuka, karena air yang keluar dari sel-sel daun akan menjadi uap air, yang harus dibuang keluar oven agar tidak kembali ke daun. Ciri-ciri proses ini, daun sudah terasa kering apabila dipegang, tapi tulang daun masih terasa basah daun terlihat keriput atau keriting waktu yang dibutuhkan lebih kurang 30-32 jam.

4. Pengeringan Gagang
Pengeringan gagang tembakau dilakukan pada suhu 63-72�C. Pada saat ini air yang bisa dilepas didalam batang daun akan dikeluarkan proses awal tahap ini ventilasi mulai ditutup secara perlahan dan bertahap, untuk menjaga kelembaban udara tetap berkisar pada 32%. Ciriciri tahapan ini bisa selesai apabila seluruh tulang daun sudah kering, dan bila ditekuk batangnya akan patah dan berbunyi krek. Ini menandakan bahwa tahap ini berjalan baik 5-8 jam sebelum proses berakhir, seluruh ventilasi harus ditutup agar kelembaban udara tetap terjaga. Proses ini memerlukan waktu normalnya 30-32 jam jangan pernah menaikkan suhu oven diatas 72 C, karena tembakau akan terbakar.

Demikian tahapan curing yang terjadi pada tembakau virginia Flue Cure. Proses ini harus dilakukan dengan hati-hati dan penuh pengawasan karena tembakau yang sudah sangat baik pertumbuhannya dilapangan, akan sia-sia hasilnya apabila proses curing ini tidak berjalan lancar.

Oleh karena itu untuk semua oven yang aktif harus memiliki termometer untuk memastikan apakah setiap tahapan tersebut sudah berjalan baik atau belum. Dan juga setiap oven harus memiliki table pedoman prosedur curing tembakau virginia serta menggunakan alat Hygrocurometer untuk mengukur suhu dan kelembaban udaranya

Selengkapnya mengenai Panen dan Pascapanen Tembakau�

reff : http://mengerjakantugas.blogspot.com/2015/10/curing-pada-pascapanen-tembakau.html

Sensor Gas Alkohol TGS 822

� � � � � Alkohol banyak digunakan dalam industri minuman, yaitu minuman yang mengandung alkohol (etanol) yang dibuat secara fermentasi dari jenis bahan baku nabati yang mengandung karbohidrat, misalnya: biji-bijian, buah-buahan, nira dan sebagainya, atau yang dibuat dengan cara distilasi hasil fermentasi termasuk didalamnya adalah minuman keras klasifikasi A, B dan C. Menurut PERMENKES No.86/1977, minuman beralkohol dibedakan menjadi 3 (tiga) golongan:
1. Golongan A dengan kadar alkohol 1-5%, misalnya bir
2. Golongan B dengan kadar alkohol 5-20%, misalnya anggur
3. Golongan C dengan kadar alkohol 20-55%, misalnya wiski dan brendi.
��������� Kementrian kesehatan melakukan pengujian bagi minuman-minuman yang beredar di masyarakat guna layak dikonsumsi bagi konsumen. Minuman alkohol ini diuji kadar alkohol yang terkandung didalamnya di laboratorium dan dimasukkan kedalam kelas-kelas tertentu. Seiring banyaknya minuman beralkohol yang memiliki kadar alkohol yang amat tinggi (melebihi 55%) dan tidak memiliki izin beredar maka BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) melakukan operasi langsung ke lapangan. Dalam melakukan operasi minuman alkohol BPOM tidak bisa mengetahui langsung kadar alkohol yang terkandung dalamnya. Minuman tersebut diuji di Laboratorium kemudian baru bisa diketahui apakah minuman tersebut layak beredar atau tidak. Proses uji Laboratorium membutuhkan waktu yang cukup lama, sehingga bagi para pedagang tidak bisa langsung mengetahui apakah minuman yang dia jual layak beredar atau tidak.
��������� Dalam hal ini telah dirancang suatu alat yang efektif dan efisien dalam mengukur kadar alkohol pada minuman beralkohol. Proses perencanaan sistem ini dilakukan dengan cara merubah data analog dari sensor menjadi data digital kemudian mentransmisikan data tersebut ke mikrokontroler dan ditampilkan lewat LCD (Liquid Cristal Display). Jenis-jenis sensor yang sering digunakan untuk membuat alat ukur kadar alkohol tersebut antara lain adalah sensor TGS 822, Sensor TGS 2620, Sensor AF 63 dan Sensor MQ-3. Tetapi dalam kesmepatan kali ini penulis akan membahas terlebih dahulu tentang sensor TGS 822.
��������� Sensor gas alkohol TGS 822, merupakan sensor gas yang elemennya terbuat dari metal oxide semiconductor (SnO2) sehingga memiliki kemampuan deteksi yang sama dengan sensor alkohol TGS 2620, tetapi menurut salah satu produsen sensor ini memiliki jangkauan deteksi antara 10-1000 ppm untuk alkohol dan juga untuk aseton. Berikut ini ditunjukan karateristik sensitivitas dan kecepatan respon dari sensor gas TGS 822.

Gambar 1. Karakteristik sensitivitas sensor TGS 822

gambar 2. Kecepatan respon sensor TGS 822

sedangkan bentuk fisik dari sensor alkohol TGS 822 ditunjukan seperti pada gambar berikut ini.

Gambar 3.Bentuk nyata sensor TGS 822

1.�Diagram Blok Sistem Alat Ukur Kadar Alkohol�
� � � � � Untuk membuat alat ukur kadar alkohol pada suatu minuman yang menggunakan sensor TGS 822 diperlukan bebrapa komponen tambahan seperti non inverting amplifier, konverter analog to digital (ADC), mikrokontroller dan liquid cristal display (LCD) yang dirakit menjadi satu sistem. Diagram blok sistem secara keseluruhan ditunjukan seperti pada gambar berikut ini.

SENSOR � � � � � � � �NON � � � � � � � � � � �ADC � � � � � � � � �MIKRO � � � � � � � � � � �LCD
� �TGS � � ��-----> INVERTING �------> 0804 �<-----> KONTROLER -------> LM1632
� � 822 � � � � � � � � AMPLIFIER � � � � � � � � � � � � � � � � � � � AT89S51 � � � � � � � �

Gambar 4. Blok diagram sistem alat ukur

Penjelasan dari masing-masing blok adalah sebagai berikut :
a.������Sensor Gas Alkohol TGS 822 digunakan sebagai sensor pendeteksi kadar alkohol pada sistem alat ukur.
b.�����Non Inverting Amplifier memperkuat sinyal keluaran dari sensor agar dapat diproses dengan mudah oleh rangkaian berikutnya.
c.������ADC (Analog To Digital Converter) 0804, digunakan untuk mengubah data analog dari sensor menjadi data digital.
d.����� Mikrokontroler AT89S51, berfungsi sebagai pengontrol utama system.
e.���LCD (Liquid Crystal Display) LM1632, berfungsi sebagai media penampil data yang didikeluarkan dari mikrokontroler AT89S51.

2.��Rangkaian Sensor TGS 822
��������� Rangkaian sensor gas alkohol TGS 822 ditunjukan sepeti pada gambar di bawah ini.

Gambar 5. Rangkaian sensor TGS 822

� � � � �Prinsip kerja rangkaian sensor di atas akan dijelaskan sebagai berikut. Pada saat sensor diberi tegangan input (Vc) dan tegangan heater (VH) dan diletakkan pada udara bersih, maka resistansi sensor Rs akan turun secara cepat sehingga tegangan yang melintasi tahanan beban (RL) akan naik secara cepat pula kemudian turun sesuai dengan naiknya nilai Rs kembali sampai mencapai nilai yang stabil, kondisi ini disebut "Initial Action".
� � � � � Pada saat ada uap alkohol yang masuk ke dalam sensor, nilai resistansi sensor (Rs) akan turun sesuai dengan besarnya konsentrasi uap alkohol di udara pada saat itu. Kenaikan R, ini akan menyebabkan tegangan pada RL, atau VRL naik. Hal ini dapat dilihat pada persamaan berikut ini :�
Rs = [(Vc / VRL) - 1] x RL
dimana : Vc = Tegangan input sensor dalam Volt
VRL = Tegangan output sensor dalam Volt
�RS = Tahanan sensor dalam Ohm
�RL = Tahanan beban dalam Ohm

Sedangkan disipasi daya pada elektroda sensor (PS) dirumuskan sebagai berikut :
Ps = (Vc� x Rs) / (Rs + RL)�

3.��Rangkaian Non Inverting Amplifier
� � � � � � �Sinyal output yang dihasilkan oleh rangkaian sensor alkohol mempunyai nilai yang kecil sehingga perlu dikuatkan agar dapat diproses dengan mudah oleh rangkaian berikutnya. Agar dapat diproses oleh rangkaian digital, maka penguatan Non Inverting amplifier harus menghasilkan output tegangan antara 0

reff : http://margionoabdil.blogspot.com/2015/04/sensor-gas-alkohol-tgs-822.html