Rabu, 13 Januari 2016

REBOISASI DAN PENGHIJAUAN SEBAGAI DAYA DUKUNG LINGKUNGAN BERKELANJUTAN




REBOISASI DAN PENGHIJAUAN SEBAGAI
DAYA DUKUNG LINGKUNGAN
BERKELANJUTAN

OLEH :
LILIS SIRAIT
1415150020









BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Hutan yang merupakan habitat bagi berbagai macam spesies flora dan fauna adalah produsen oksigen terbesar di planet bumi. Tumbuh-tumbuhan hijau menerima sinar matahari, air (H2O) dan karbon dioksida (CO2) dari lingkungan sekitarnya yang kemudian akan diubah menjadi oksigen (O2) dan karbohidrat(C6H12O6). Senyawa-senyawa yang dihasilkan oleh tumbuhan hijau melalui proses fotosintesis tersebut dibutuhkan oleh manusia dan hewan untuk melangsungkan kehidupannya.Setiap tahun tumbuh-tumbuhan di bumi mensintesis sekitar150.000 juta tonkarbon dioksida (CO2)dan 25.000 juta ton hidrogen(H)dengan membebaskan 400.000 juta ton oksigen(O2)ke atmosfer, serta menghasilkan 450.000 juta ton zat-zat organik.
Selain di hutan, tumbuhan hijau juga berperan penting di lingkungan sekitar kita. Tanpa tumbuhan hijau, lingkungan di sekitar kita akan terasa panas dan tidak nyaman. Apalagi jika tumbuhan di hutan menghilang dalam skala yang cukup besar setiap tahun akibat penebangan liar dan sebagainya, tentu akan berdampak negatif terhadap keadaan atmosfer bumi.Setiap pohon yang ditanam mempunyai kapasitas mendinginkan udara sama dengan rata-rata 5 pendingin udara (AC/Air Conditioner) yang dioperasikan 20 jam terusmenerus setiap harinya.Tidak hanya itu, tumbuhan hijau juga dapat menjernihkan udara di sekitar kita karenasetiap 1 ha pepohonan mampu menetralkankarbon dioksidayang dikeluarkan 20 kendaraan, dan setiap 93 m2pepohonan mampu menyerap kebisingan suara sebesar 8 desibel.
Dikarenakan peran tumbuhan hijau yang sangat penting di hutan maupun di lingkungan sekitar kita, penulis mencoba untuk memberikan beberapa gagasan dalam upaya pelestarian hutan dan lingkungan hidup melalui reboisasi dan penghijauan. Upaya reboisasi dan penghijauan ini dapat menjadi wadah untuk menyejahterakan masyarakat. Selain itu, kesejahteraan masyarakat juga dapat dicapai melalui peran optimal Pemerintahan Daerah dengan dunia usaha, serta partisipasi masyarakat, didukung oleh perundang-undangan di bidang ekonomi maupun politik, serta regulasi teknisnya. Pembangunan kesejahteraan rakyat bukan hanya merupakan salah satu paradigma otonomi daerah akan tetapi juga komitmen bersama pemerintah pusat dengan pemerintah daerah yang mensyaratkan terlembaganya hubungan fungsional dan adanya pembagian peran.

B.Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yakni sebagai berikut.
1. Seberapa pentingkah peran tumbuhan hijau dalam kehidupan manusia?
2. Langkah apa yang dapat dilakukan dalam upaya reboisasi dan penghijauan?
3. Apa manfaat yang dihasilkan dari upaya reboisasi dan penghijauan?
4. Apa dampak yang terjadi jika tidak ada reboisasi dan penghijauan?

C.Tujuan Penulisan
Untuk menyelesaikan tugas akhir mata kuliah pendidikan lingkungan hidup dari Bapak Sunarto, Drs., M.Hum. Selain itu makala ini juga bertujuan untuk menjelaskan tentang :
1. Peran tumbuhan hijau yang sangat penting dalam berbagai segi kehidupan manusia
2. Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam upaya reboisasi dan penghijauan.
3. Manfaat yang dihasilkan dari upaya reboisasi dan penghijauan.
4. Terciptanya daya dukung lingkungan berkelanjutan dengan melakukan reboisasi dan penghijauan

D. Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan makala ini yaitu dapat dijadikan salah satu sumber bacaan bagi pemakalah lain dan dapat memberikan tambahan pengetahuan mengenai reboisasi dan penghijauan sebagai daya dukung lingkungan berkelanjutan.


BAB II
Kajian Teori

1.Pengertian Reboisasi
?Reboisasi merupakan kegiatan penghutanan kembali kawasan hutan bekas tebangan
maupun lahan-lahan kosong yang terdapat di dalam kawasan hutan? (Manan, 19978). ?Reboisasi meliputi kegiatan permudaan pohon, penanaman jenis pohon lainnya di area hutan negara dan area lain sesuai rencana tata guna lahan yang diperuntukkan sebagai hutan. Dengan demikian, membangun hutan baru pada area bekas tebang habis, bekas tebang pilih, atau pada lahan kosong lain yang terdapat di dalam kawasan hutan termasuk reboisasi?(Kadri dkk, 1992).
Jadi, reboisasi adalah membangun hutan baru atau penanaman kembali kawasanhutan bekas tebangan maupun lahan-lahan kosongyang terdapat di dalam kawasan hutan.

2.Pengertian Penghijauan
?Penghijauan merupakan kegiatan penanaman pada lahan kosong di luar kawasan hutan, terutama pada tanah milik rakyat dengan tumbuhan keras, misalnya jenis-jenis pohon hutan, pohon buah, tumbuhan perkebunan, tumbuhan penguat teras, tumbuhan pupuk hijau, dan rumput pakan ternak. Tujuan penanaman agar lahan tersebut dapat dipulihkan, dipertahankan, dan ditingkatkan kembali kesuburannya?(Manan,1976; Supriyanto,1984).?Upaya yang termasuk dalam rangkaian kegiatan penghijauan yang sudah disebutkan berupa pembuatan bangunan pencegah erosi tanah, misalnya pembuatan sengkedan (terassering) dan bendungan yang dilakukan pada area di luar kawasan hutan?(Kadri dkk, 1992).
Jadi, penghijauan adalahkegiatan penanaman pada lahan kosong di luar kawasan hutansertapembuatan bangunan pencegah erosi tanahdengan tujuanagar lahan tersebut dapat dipulihkan, dipertahankan, dan ditingkatkan kembali kesuburannya.

3.Pengertian Daya Dukung Lingkungan
Daya dukung lingkungan adalah kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Pengertian (Konsep) dan Ruang Lingkup Daya Dukung Lingkungan Menurut UU No. 23/ 1997, daya dukung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung perikehidupan manusia, makhluk hidup lain, dan keseimbangan antarkeduanya. Menurut Soemarwoto (2001), daya dukung lingkungan pada hakekatnya adalah daya dukung lingkungan alamiah, yaitu berdasarkan biomas tumbuhan dan hewan yang dapat dikumpulkan dan ditangkap per satuan luas dan waktu di daerah itu. Menurut Khanna (1999), daya dukung lingkungan hidup terbagi menjadi 2 (dua) komponen, yaitu kapasitas penyediaan (supportive capacity) dan kapasitas tampung limbah (assimilative capacity).


BAB III
METODE PENULISAN

Metode yang digunakan pada penulisan makalah ini adalah metode penulisan pustaka atau kajian ilmiah.









BAB IV
PEMBAHASAN

1.Peran Penting Tumbuhan Hijau dalam Kehidupan Manusia
Tumbuhan adalah makhluk hidup yang terdiri dari organ berupa akar, batang dan daun serta mempunyai zat hijau daun yang disebut dengan klorofil. Tumbuhan hijau mampu membuat makanan sendiri dengan menyerap unsur hara yang terkandung dalam tanah, karbon dioksida di udara dan dengan bantuan sinar matahari yang dikenal dengan istilah proses fotosintesis.
Hasil fotosintesis sangat bermanfaat tidak hanya untuk tumbuhan hijau itu sendiri, melainkan bermanfaat pula bagi makhluk hidup di sekitarnya, khususnya manusia. Oksigen yang dihasilkan dari proses fotosintesis digunakan oleh manusia dan hewan untuk bernafas, dan glukosa yang dihasilkannya juga bermanfaat sebagai sumber energi.
Tumbuhan hijau juga mampu menjadi solusi berbagai problem iklim yang mendera bumi saat ini, seperti isu pemanasan global akibat jumlah karbon dioksida yang melebihi batas (efek rumah kaca). Pencemaran udara yang ditimbulkan oleh polutan seperti karbon dioksida dapat dikurangi dengan cara meningkatkan penghijauan lingkungan sekitar dan reboisasi.
Manfaat tumbuhan hijau khususnya bagi manusia adalah sebagai berikut:
a. Tumbuhan hijau berperan sebagai paru-paru dunia. Tumbuhan yang mengandung klorofil menghasilkan gas oksigen yang mempunyai peran vital dalam proses pernafasan manusia dan hewan.
b. Tumbuhan hijau berfungsi sebagai stabilisator lingkungan. Keberadaan tumbuhan hijau di lingkungan sekitar dapat menciptakan suasana yang segar, nyaman dan sejuk.
c. Tumbuhan hijau merupakan penyeimbang alam, karena mempunyai peran yang sangat penting dalam kehidupan ekosistem.
d. Tumbuhan hijau juga berfungsi sebagai tempat berlindung bagi kondisi alam yang kurang baik seperti angin kencang, terik matahari yang menyengat, hujan, serta debu dan polusi.
e. Tumbuhan hijau merupakan sumber estetika atau keindahan
f. Tumbuhan hijau adalah salah satu faktor penjaga kesehatan.

2.Langkah-Langkah dalam Mewujudkan Upaya Reboisasi dan Penghijauan
a.Langkah-Langkah Reboisasi
Luas lahan hutan di Indonesia adalah 140,3 juta hadan merupakan salah satu hutan hujan tropis terbesar di dunia. Namun, jumlah ini terus berkurang setiap tahun akibat terjadi banyaknya penebangan liar, aktivitas pertambangan dan perladangan berpindah. Menurut FAQ, laju kerusakan hutan di Indonesia mencapai 1.315.000 ha per tahun atau setiap tahunnya luas area hutan berkurang sebesar 1%. Daerah-daerah yang paling cepat kerusakan hutannya adalah Kalimantan, Sumatera, Sulawesi dan sebagian Pulau Jawa. Kondisi hutan yang rusak dapat menyebabkan berkurangnya kemampuan bumi untuk mengubah karbon dioksida menjadi oksigen. Selain itu, hutan yang kehilangan sebagian besar vegetasinya dapat menyebabkan erosi yang terjadi terus-menerus sehingga tanah kehilangan kesuburannya. Kerusakan hutan juga menyebabkan ketidakseimbangan alam dan hewan kehilangan habitatnya.
Reboisasi diperlukan dalam upaya mengatasi kerusakan hutan. Dengan dilakukannya reboisasi, hutan akan kembali mendapatkan vegetasinya, menciptakan kondisi udara yang sejuk serta mencegah berbagai dampak buruk yang ditimbulkan oleh kerusakan hutan.
Berikut ini adalah beberapa langkah dalam mewujudkan upaya reboisasi:
1) Persiapan, meliputi penentuan lokasi sasaran reboisasi, penyiapan organisasi pelaksana, penyusunan tata waktu kegiatan dan pembagian kerja, membersihkan area reboisasi dari konflik agar penanaman dapat berjalan lancar melalui sosialisasi rencana penanaman, menyiapkan bahan dan alat pengukuran (GPS/alat ukur theodolit, kompas, altimeter dan lain-lain) serta menentukan pola tanam.
2) Membuat lubang untuk tanaman sesuai pola tanam dan menyiapkan pupuk dasar.
3) Bibit tanaman harus dalam keadaan sehat dan memenuhi standar dan terlebih dahulu ditanam di tempat penampung sementara. Tanaman yang dapat digunakan untuk reboisasi antara lain sebagai berikut:
a) Jati (Tectona grandis)
b) Jelutung (Dyera costulata)
c) Jabon (Anthocepaluscadamba)
d) Sungkai (Peronemacannescens)
e) Meranti (Shoresp)
f) Kemiri (Aleurites molucua)
g) Tusam/Pinus (Pinus merkusii)
h) Balsa (Ochroma sp)
4) Bibit tanaman dilepas dari tempat penampung sementara kemudian dipindahkan ke lubang yang telah dibuat serta diberi pupuk.
5) Melaksanakan pemeliharaan tanaman yang intensif untuk membersihkan area tanaman dari bahan yang mudah terbakar.
6) Melaksanakan pengawasan secara periodik untuk mendeteksi bahaya kebakaran secara dini agar dapat diambil tindakan yang tepat.
7) Meningkatan partisipasi masyarakat dalam pengamanan hutan antara lain melalui kegiatan penerangan dan penyuluhan.

b.Langkah-Langkah Penghijauan
Selain di hutan, tumbuhan hijau juga mempunyai peran yang sangat penting di luar kawasan hutan.Tumbuhan hijau sebagai produsen utama oksigen dibutuhkan di lingkungan sekitar kita.Tumbuhan hijau selainberperan dalam kehidupan dan kesehatan lingkungan secara fisik, juga berperandalamestetikadankesehatan jiwa. Untuk menangani krisis lingkunganterutama di perkotaan,maka diperlukan perencanaan dan penanamantumbuhan hijauuntuk penghijauan secara konseptual.Penghijauan dilakukanuntuk memulihkan, memelihara dan meningkatkan kondisi lahan agar dapat berproduksi dan berfungsi secara optimal, baik sebagai pengatur tata air atau pelindung lingkungan.

Berikut ini adalah beberapa langkah dalam mewujudkan upaya penghijauan.
1) Upaya penghijauan dapat dimulai dari lingkungan sekitar kita seperti halaman rumah. Kita dapat memanfaatkan lahan yang ada untuk ditanami dengan tumbuhan hijau, misalnya tanaman hias, tanaman obat dan tanaman berkulit keras. Lahan di sekitar tempat tinggal kita seperti kompleks perumahan juga dapat kita manfaatkan untuk penghijauan dengan menanam tanaman yang serupa.
2) Penanaman tumbuhan hijau yang bermanfaat di halaman rumah dapat kita dikembangkan menjadi kebun mini yang terdiri dari tanaman sayur dan buah (warung hidup) serta tanaman obat (apotek hidup). Dengan mengembangkan kebun mini di halaman rumah, kita dapat menghemat pengeluaran anggaran rumah tangga sehingga menjauhkan kita dari sifat konsumtif.
3) Teknik penanaman hidroponik dapat menjadi solusi penghijauan selanjutnya apabila lahan yang kita punya tidak cukup memadai untuk ditanami tumbuhan hijau. Teknik penanaman hidroponik adalah teknik menanam tanpa menggunakan tanah, melainkan menggunakan benda lain seperti sabut kelapa yang diberi unsur hara yang dibutuhkan oleh tumbuhan hijau.
4) Penghijauan di lingkungan sekolah juga sangat dibutuhkan. Kondisi udara yang sejuk, nyaman dan segar di lingkungan sekolah dapat mengoptimalkan proses belajar mengajar siswa. Penerapan penghijauan lingkungan sekitar harus diterapkan kepada siswa sejak dini demi terwujudnya generasi yang peduli terhadap lingkungan. Sekolah adalah tempat yang tepat untuk menerapkan pentingnya penghijauan kepada siswa selain di rumah
5) Pembuatan taman kota serta hutan kota dapat mengoptimalkan upaya penghijauan, tentunya dengan partisipasi masyarakat. Keberadaan taman kota serta hutan kota juga dapat mengurangi tingkat polusi udara serta dapat menjadi sarana rekreasi bagi masyarakat.
6) Disiplin membuang sampah pada tempatnya dapat mendukung upaya penghijauan. Lingkungan yang telah kita tanami oleh tumbuh-tumbuhan hijau tentunya tidak boleh tercemari oleh limbah maupun sampah, karena dapat menimbulkan pemandangan yang tidak sedap. Kepedulian masyarakat sangat dibutuhkan dalam masalah ini. Apabila masyarakat dengan sadar tidak membuang sampah sembarangan, tentu dampak positifnya juga dirasakan oleh masyarakat itu sendiri.
7) Upaya penghijauan harus mendapatkan dukungan dari pemerintah serta kerja sama masyarakat dengan pemerintah demi terciptanya lingkungan hidup yang diidamkan dan menyejahterakan masyarakat.

3.Manfaat Reboisasi dan Penghijauan
Manfaat reboisasi dan penghijauan di antaranya adalah sebagai berikut:
a) Manfaatorologis. Akar pohon dengan tanah merupakan satu kesatuan yang kuat sehingga mampu mencegah erosi.
b) Manfaathidrologis. Tanaman-tanaman pada dasarnya akan menyerap air hujan, sehingga suatu daerah yang ditumbuhi banyak tanaman mempunyai persediaan air yang mencukupi
c) Manfaat klimatologis. Dengan banyaknya pohon akan menurunkan suhu setempat, sehingga udara di sekitarnya menjadi sejuk, segardan nyaman.
d) Manfaat edaphis. Ini adalah manfaat dalam kaitan dengan tempat hidup binatang. Di lingkungan yang penuh dengan pohon-pohon, secara alami satwa dapat hidup dengan tenang karena lingkungan demikian memang sangat mendukung.
e) Manfaat ekologis. Lingkungan yang baik adalah yang seimbang antara struktur buatan manusia dan struktur alam. Kelompok pohon atau tanaman, air dan binatang adalah bagian dari alam yang dapat memberikan keseimbangan lingkungan.
f) Manfaat protektif.Pohon dapat memberikan perlindungan, misalnya terhadap teriknya sinar matahari, angin kencang, penahan debu serta peredam suara.
g) Manfaat higienis.Sudah menjadi sifat pohon pada siang hari menghasilkan oksigen(O2)yang sangat diperlukan manusia, dan sebaliknya dapat menyerap karbon dioksida(CO2).Jadi secara higienis, pohon sangat berguna untuk kehidupan manusia.
h) Manfaat edukatif. Berbagai macam jenis pohon yang ditanam dilingkungan sekitarmerupakan laboratorium alam, karena dapat dimanfaatkan sebagai tempat belajar mengenal tanaman dari berbagai aspeknya.

4. Dampak yang terjadi jika tidak ada reboisasi dan penghijauan
Hutan disebut juga dengan paru-paru dunia karena hutan sangat besar peranannya terhadap kehidupan di jagat raya ini. Setiap detik nya hutan selalu menghasilkan oksigen untuk di hirup oleh manusia, karena apabila tidak ada oksigen kehidupan di bumi pun juga tidak akan pernah ada. Penebangan ilegal adalah masalah yang lebih besar di Indonesia, dimana diperkirakan 70-75 persen dari kayu dipanen secara ilegal, merugikan pemerintah hingga ratusan juta atau bahkan miliar di pajak pemasukan yang hilang. Kalimantan Selatan diperkirakan akan kehilangan pendapatan sebesar 100 juta per tahun dalam bentuk penghasilan karena lebih dari separuh dari produksikayudilakukansecarailegal.
Menurut WWF, penebangan kayu ilegal di Indonesia dimotori oleh beberapa faktor: Kapasitas perusahaan pemotongan kayu di Indonesia dan Malaysia yang berlebihan. Keduanya memiliki fasilitas untuk mengolah kayu dalam jumlah besar walau produksi kayu sendiri telah menurun sejak masa-masa tenang di tahun 1990an. WWF melaporkan bahwa kedua negara tersebut memiliki kemampuan untuk mengolah 58,2 juta meter kubik kayu setiap tahunnya, sedangkan produksi hutan secara legal hanya mampu mensuplai sekitar 25,4 juta meter kubik. Sisa kapasitasnya digunakan oleh kayu yang ditebang secara ilegal.
Kerugian yang diakibatkan oleh kerusakan hutan tidak hanya kerusakan secara nilai ekonomi, akan tetapi juga mengakibatkan hilangnya nyawa yang tidak ternilai harganya. Adapun dampak-dampak Illegal Logging sebagai berikut.



1. Semakin berkurangnya lapisan tanah yang subur.
Lapisan tanah yang subur sering terbawa arus banjir yang melanda Indonesia. Akibatnya tanah yang subur semakin berkurang. Jadi secara tidak langsung Illegal Logging juga menyebabkan hilangnya lapisan tanah yang subur di daerah pegunungan dan daerah sekitar hutan.

2. Longsor dan Banjir di berbagai wilayah
Banjir dan tanah longsor di Indonesia telah memakan korban harta dan jiwa yang sangat besar. Bahkan tidak sedikit masyarakat yang kehilangan harta benda, rumah, dan sanak saudara mereka akibat banjir dan tanah longsor.Banjir dan tanah longsor ini terjadi akibat dari Illegal Logging diIndonesia.Hutanyang tersisa sudah tidak mampu lagi menyerap air hujan yang turun dalam curah yang besar, dan pada akhirnya banjir menyerang pemukiman penduduk. Para pembalak liar hidup di tempat yang mewah, sedangkan masyarakat yang hidup di daerah dekat hutan dan tidak melakukan Illegal Logging hidup miskin dan menjadi korban atas perbuatan biadap para pembalak liar. Hal ini merupakan ketidakadilan sosial yang sangat menyakitkan masyarakat.

3. Berkurangnya sumber mata air di daerah perhutanan.
Pohon-pohon di hutan yang biasanya menjadi penyerap air untuk menyediakan sumber mata air untuk kepentingan masyarakat setempat, sekarang habis dilalap para pembalak liar. Hal ini mengakibatkan masyarakat di daerah sekitar hutan kekurangan air bersih dan air untuk irigasi

4. Global warming
Yang sekarang sedang mengancam dunia dalam kekalutan dan ketakutan yang mendalam. Bahkan di Indonesia juga telah megalami dampak global warming yang dimulai dengan adanya tsunami pada tahun 2004 di Aceh yang menewaskan ratusan ribu orang di Indonesia dan negara-negara tetangga.

5. Musnahnya berbagai fauna dan flora, erosi
Konflik di kalangan masyarakat, devaluasi harga kayu, hilangnya mata pencaharian, dan rendahnya pendapatan negara dan daerah dari sektor kehutanan, kecuali pemasukan dari pelelangan atas kayu sitaan dan kayu temuan oleh pihak terkait.Semakin langkanya orang utan juga merupakan dampak dari adanya Illegal Logging yang semakin marak di Indonesia. Krisis ekonomi tergabung dengan bencana-bencana alam dan Illegal Logging oleh manusia membawa orang utan semakin terancam punah. Menurut taksiran para ahli, orang utan liar bisa menjadi punah dalam jangka waktu sepuluh tahun lagi. Untuk kesekian kalinya masyarakat dan flora fauna yang tidak bersalah menjadi korban Illegal Logging. Ini akan menjadi pelajaran yang berharga bagi pemerintah dan masyarakat agar ikut aktif dalam mengatasi masalah Illegal Logging di Indonesia.





















BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Tumbuhan mempunyai peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Lingkungan sekitar yang gersang tanpa ditumbuhi tumbuhan akan menyebabkan kondisi udara menjadi tidak nyaman. Selain itu, hilangnya tumbuhan di hutan juga dapat menyebabkan berbagai dampak buruk bagi manusia. Oleh karena itu, upaya reboisasi dan penghijauan dibutuhkan untuk melestarikan lingkungan hidup sehingga dapat terwujud daya dukung lingkungan yang berkelanjutan.

















DAFTAR PUSTAKA

Noor, Isran.Politik Otonomi Daerah untuk Penguatan NKRI. Seven Strategic Studies.
Fitriana, Rina. 2008.Mengenal Hutan.Bandung : Putra Setia.
Nugraha, Adrian R.. 2009.Stop Pemanasan Global.Bekasi : Cahaya Pustaka Raga
Anonim. 2015. Akibat Penebangan Hutan Secara liar. Diunduh 19 april 2015 Pukul 12.50
WIB dari website http://betrialfahma16.blogspot.com/2012/02/akibat-penebangan-
hutan-secara-liar-di.html
Anonim. 2015. Manfaat Reboisasi. Diunduh 19 april 2015 Pukul 12.35 WIB dari website
http://aifa-amalia.blogspot.com/manfaat-reboisasi







reff : http://belajarbersamamahasiswabiologi.blogspot.com/2015/06/reboisasi-dan-penghijauan-sebagai.html


Video yang berkaitan dengan REBOISASI DAN PENGHIJAUAN SEBAGAI DAYA DUKUNG LINGKUNGAN BERKELANJUTAN


0 comments:

Posting Komentar