Salam hangat buat Sobat semua !, saya slalu berdo'a smoga Sobat semua akan slalu bahagia dan sehat slamanya. Berikut ini kita akan membicarakan tentang Saya benci Perbudakan Pemikiran."Yah sudah. Namanya juga manusia, kan sifatnya gitu, gitu dan gitu....
Kalau semuanya sadar, semuanya akan berfikir. Itulah kenapa Tuhan mengajarkan sesuatu dengan caraNya sendiri dan kita pun tidak tahu bagaimana caraNya itu. kita hanya bergulat dalam dunia proses dan berfikir kemudian memaksa takdir untuk datang setelahnya.
coba berfikir dan coba berfikir? kita mencoba berfikir dan terus akan berfikir. Jangan sampai kita merasa puas dengan ini dan itu. Kita hanya sebagian kecil dan Tuhan semuanya besar.
Ah, sekali lagi saya merasa sulit untuk menerima kalau mereka pun sulit untuk mendengarkan. Bukan untuk dihargai tapi mari kita berfikir. Sekali lagi hanya untuk berfikir.
Tak ada yang lebih tinggi. Tuhan mengajarkan rasa egaliter jauh sebelum revolusi Perancis berlangsung. Tak ada yang merasa paling benar. Bahkan saat kita berdialog dengan Tuhan pun, Tuhan lebih komunikatif, Tuhan Maha Mendengar, tak Langsung memutus. Ini manusia merasa jauh lebih berhak padahal jikalau disandingkan justru mereka yang akan kalah.
Perbudakan pemikiran. Diskusi yang tidak sehat memaksa semua orang untuk tunduk pada kebenaran yang relatif. Tuhan selalu mengajarkan kita untuk terus bergerak, tak puas dengan satu pemikiran yang relatif itu.
Dan saya pun sangat benci akan hal itu. Diskusi yang sudah dipahami sebagai ajang untuk satu step lebih berhak dan pantas dibanding teman diskusinya. Kalaulah saya harus berdebat, mari kita berdebat diluar jangan pakai embel-embel diskusi. Anggap tidak ada dunia, Anggap tidak ada Tuhan. Anggap hanya kita berdua, Anggap semuanya sudah mati dan tinggal kita berdua berdebat menetukan kebenaran. Ah, tapi bukan itu maksud Tuhan. Tuhan hanya mengajarkan kita berfikir, Jangan melemahkan otak dan Jangan memeperteman diri dengan binatang. itu saja point nya. Terimakasih
"
Source : http://vinomoore.blogspot.com/2012/08/saya-benci-perbudakan-pemikiran.html
Kalau semuanya sadar, semuanya akan berfikir. Itulah kenapa Tuhan mengajarkan sesuatu dengan caraNya sendiri dan kita pun tidak tahu bagaimana caraNya itu. kita hanya bergulat dalam dunia proses dan berfikir kemudian memaksa takdir untuk datang setelahnya.
coba berfikir dan coba berfikir? kita mencoba berfikir dan terus akan berfikir. Jangan sampai kita merasa puas dengan ini dan itu. Kita hanya sebagian kecil dan Tuhan semuanya besar.
Ah, sekali lagi saya merasa sulit untuk menerima kalau mereka pun sulit untuk mendengarkan. Bukan untuk dihargai tapi mari kita berfikir. Sekali lagi hanya untuk berfikir.
Tak ada yang lebih tinggi. Tuhan mengajarkan rasa egaliter jauh sebelum revolusi Perancis berlangsung. Tak ada yang merasa paling benar. Bahkan saat kita berdialog dengan Tuhan pun, Tuhan lebih komunikatif, Tuhan Maha Mendengar, tak Langsung memutus. Ini manusia merasa jauh lebih berhak padahal jikalau disandingkan justru mereka yang akan kalah.
Perbudakan pemikiran. Diskusi yang tidak sehat memaksa semua orang untuk tunduk pada kebenaran yang relatif. Tuhan selalu mengajarkan kita untuk terus bergerak, tak puas dengan satu pemikiran yang relatif itu.
Dan saya pun sangat benci akan hal itu. Diskusi yang sudah dipahami sebagai ajang untuk satu step lebih berhak dan pantas dibanding teman diskusinya. Kalaulah saya harus berdebat, mari kita berdebat diluar jangan pakai embel-embel diskusi. Anggap tidak ada dunia, Anggap tidak ada Tuhan. Anggap hanya kita berdua, Anggap semuanya sudah mati dan tinggal kita berdua berdebat menetukan kebenaran. Ah, tapi bukan itu maksud Tuhan. Tuhan hanya mengajarkan kita berfikir, Jangan melemahkan otak dan Jangan memeperteman diri dengan binatang. itu saja point nya. Terimakasih
"
Source : http://vinomoore.blogspot.com/2012/08/saya-benci-perbudakan-pemikiran.html
Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai Saya benci Perbudakan Pemikiran yang menjadi bahasan kita kali ini, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan kerena terbatasnya pengetahuan saya dan banyak berharap kepada para pembaca yang budiman untuk memberikan kritik saran kepada saya. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi saya khususnya dan para pembaca. Aamiin !
0 comments:
Posting Komentar