Selasa, 12 April 2016

MY TRIP: JAKARTA-BALI via Jalur Darat- PANTURA, Biaya total Rp. 1 Jutaan

Kali ini saya mau sharing perjalanan saya dari Jakarta ke Bali via Jalur Darat. Mudah2an bisa pembaca bisa dapat info.

Perjalanan ini saya lakukan di tanggal 2 Januari 2016.
Biaya:
- Bensin: 3 kali isi@Rp. 230.000 = Rp. 700.000-an (Genapin aja 750.000).
- Tol 150.000 (Jakarta Brebes)+ Sekitar 25.000 (Gresik-Sidoarjo, saya lupa angka pastinya, tapi kurang lebih segitu)
- Kapal Fery Rp. 149.000 (genapin jadi 150.000)
Total: 1.075.000,- diluar biaya makan dan cemil-cemil


Sabtu, 2 Januari 2016
17.00 Jakarta
Saya sekeluarga berangkat dari Jakarta sekitar jam 5 sore, tetapi kami singgah dulu di Bekasi karena ada sesuatu yang harus kami kerjakan.
Dari Bekasi, kami langsung menuju ke Bali.
Sebelumnya, kami sudah mengisi full bensin untuk mobil Avanza 2014 seharga Rp. 250.000,-. Hanya untuk info, sepanjang perjalanan, kami menggunakan AC non-stop, hehehehehe.

Bekasi- Brebes: 20.00-23.00
Dulu kalau mau ke daerah Jawa Tengah, maka Anda harus masuk Tol Cikampek, kemudian harus melewati jalan biasa melewati Subang (Pamanukan), Cirebon sampai ke Brebes. Tetapi sekarang sejak era Jokowi, maka tol nya sudah nyambung sampai ke Pejagan Brebes.
Ada pun total biaya tolnya sekitar Rp. 150.000-an.

Setelah keluar di Brebes, maka kami singgah sekitar 15 menit untuk beli makanan khas Brebes, yaitu TELUR ASIN.
Tidak lama kemudian kami melanjutkan perjalanan.
Setelah masuk ke daerah Tegal, kami istirahat sekitar 1 jam, untuk makan malam. Kami memilih istirahat di Pom Bensin di daerah Tegal.

Minggu, 3 Januari 2016
Brebes- Semarang: 23.00-03.30
Karena kami jalannya malam, maka daerah yang kami lewati tidak macet. Tapi sebenarnya jalur di Jawa Tengah cukup oke karena rata-rata 3 jalur, jadi tidak terlalu padat.
Dari Brebes, maka kami masuk ke Tegal lalu melewati Pemalang, kemudian melewati Pekalongan, Batang, Kendal lalu sampailah di Semarang.
Di Semarang, kami mengisi bensin full seharga Rp. 230.000, lalu kami melanjutkan perjalanan.

Semarang- Demak- Kudus- Pati- Batangan- Rembang- Lasem- Tuban: 03.30- 06.00
Dari Semarang, sebenarnya kami nonstop (beberapa kali stop tetapi hanya untuk ke WC). Di WC Pom Bensin, biasanya kita harus bayar 2000 rupiah.
Sebelum masuk Tuban, maka Anda harus melewati beberapa kota seperti Demak, Kudus, Pati, Batangan, Rembang, Lasem. Lalu sampailah kita di Tuban.
Ketika masuk Tuban, matahari mulai bersinar dan disitulah saatnya saya bergantian menyetir dengan adik ipar saya.
Jalur Tuban memang sangat panjang. Dari Tuban, maka kita harus masuk ke daerah Gresik.

Tuban- Gresik- Surabaya- Sidoarjo: 06.00-12.00
Ketika sampai di Tuban, sebenarnya bagusnya masuk ke Gresik melewati Lamongan, tetapi karena saya ambil jalur Pantura, maka saya tidak melewati Lamongan. Sebenarnya sama saja, cuma kalau lewat jalur utara, jalurnya sempit karena cuma satu jalur.
Sampai di Kota Tuban sekitar jam 07.00. Jalur Tuban itu sangat panjang.
Sesudah lewat Tuban, maka kita akan sampai di Gresik. Nah, di Gresik ini kita langsung masuk tol sampai ke Sidoarjo melewati daerah Surabaya.

Makan siang di Daerah Pasuruan: 13.00
Setelah melewati Sidoarjo, Anda bisa berkunjung ke daerah lumpur Sidoarjo. Tapi karena berhubung kita kelewatan, ya sudah kita lewatkan saja.
Setelah keluar tol Anda akan melewati kota kecil yang bernama Bangil (entah itu kota atau bukan).
Kita berhenti di rumah makan sekitar Pasuruan untuk makan siang. Disini banyak kok makanan yang murah.
Tipsnya, jangan makan di tempat yang banyak nongkrong BUS Antar Kota, karena biasanya harganya agak sedikit mahal. Saya dan keluarga lebih pilih makanan bertarif sekitar 10.000 s/d 15.000-an.

Pasuruan- Probolinggo: 13.00-14.00
Jalur ini agak luas. Dan tibalah kita di daerah Paeton dimana Anda bisa melihat perusahaan besar (Pembangkit Jawa Bali). Daerah Paeton ini adalah daerah berbukit, dimana kendaraan Anda harus mendaki satu jalur.
Di daerah ini Anda harus berhati-hati untuk tidak melanggar lalu lintas. Karena ketika Anda menyalahi lalu lintas, ada pos polisi yang siap menindak Anda.
Ketika masuk perbatasan antara Probolinggo dengan Situbondo, tiba-tiba kami terkena macet parah karena ada truk terguling.
Dan kami terjebak tidak bisa kemana-mana karena antrian sangat panjang, sehingga kami harus menunggu penanganan polisi.

Dan truk terguling itu akhirnya bisa diatasi sekitar jam 16.00, itupun perjalanan kami tidak langsung lancar karena dari jalur yang lain juga sudah banyak kendaraan.
Setelah itu, kami ke Pom Bensin untuk mengisi bensin sekitar Rp. 220.000

Situbondo-Pelabuhan Banyuwangi: 16.00-20.00
Dari sini, kami mulai jalan santai dengan kecepatan maksimal 60 km/jam.
Sebelum sampai di Pelabuhan Banyuwangi, Anda akan melewati Hutan lebat, Alas Purwo.
Saran saya, ketika Anda masuk hutan tersebut, jangan berjalan sendiri. Ikutlah dengan kendaraan terdekat, karena dengar-dengar daerah ini cukup rawan bajing loncat.
Anda akan melewati hutan lebat ini selama sekitar 20-30 menit.
Dan setelah melewati hutan, sekitar 40 menit, Anda akan tiba di pelabuhan Banyuwangi.

Sebelum naik kapal Fery, maka Anda harus membayar sekitar 150.000/mobil. Penumpang tidak dihitung, alias gratis.
Ada pemeriksaan SIM dan STNK loh.

Pelabuhan Gilimanuk: 22.00 WITA
Sebenarnya sampenya jam 21.00, tapi karena di Bali pakai WITA, maka kita samakan jam terlebih dahulu.
Kami melanjutkan perjalanan, tetapi sekitar jam 23.00 kami berhenti di daerah Negara untuk makan malam.
Setelah melanjutkan perjalanan, kami lanjut dan sampai di Kuta sekitar jam 02.00.

Uniknya, karena kalau masuk hotel agak nanggung, maka mobil kami parkir di Kuta, dan kami tidur di mobil sampai jam 5 pagi. Pas jam 5, kami sudah boleh cek-in karena kebetulan kamarnya pas kosong. Lalu kami langsung melanjutkan perjalanan kami mengitari Bali.

(bersambung)...



reff : http://garrytengker.blogspot.com/2016/01/my-trip-jakarta-bali-via-jalur-darat.html


Video yang berkaitan dengan MY TRIP: JAKARTA-BALI via Jalur Darat- PANTURA, Biaya total Rp. 1 Jutaan


0 comments:

Posting Komentar