Sabtu, 28 November 2015

RAMADHAN KELAM DI MESIR DAN SIKAP UMAT ISLAM DUNIA



Menjelang akhir Ramadhan di seantero Mesir, khususnya Kairo, berlangsung pembantaian terhadap umat Islam, dan anggota Jamaah Ikhwanul Muslimin oleh pasukan militer Mesir atas perintah Menteri Pertahanan jenderal Abdul Fattah al-Sissi.

Siapa Al-Sissi?

Al-Sissi adalah tokoh militer yang diangkat oleh Presiden Mesir, Muhammad Mursi sebagai Menteri Pertahanan merangkap Panglima Angkatan Bersenjata. Ironisnya, pada rabu 3 juli lalu presiden yang memberinya kepercayaan tersebut digulingkan oleh Sissi melalui suatu kudeta militer hasil kerjasama dengan oposisi Mesir dan dukungan terselubung Israel dan Amerika. Sejarah FIS di Aljazair kembali berulang di Mesir. Militer mengkudeta kekuasaan yang sah dari hasil pemilihan umum yang demokratis. Pelajaran penting bagi umat Islam seluruh dunia: ?Jangan Lagi Tertipu Demokrasi Dan Cara ?Bathil? Meraih Kekuasaan Lewat Pemilu?.

Kenapa ada kudeta?

Alasan kuat dibalik kudeta Mesir, adalah ?perang? kekuatan terkait pro dan kontra konstitusi baru Mesir yang bermuatan syariat Islam. Kelompok oposisi Mesir habis-habisan mengecam isi draft konstitusi baru Mesir dan menganggapnya tidak menghargai HAM dan hak-hak perempuan. Salah satu tokohnya, Muhammad Adel mengatakan : ?Ini adalah undang-undang milik Ikhwanul, Salafiyah dan militer bukan milik rakyat Mesir.?(al-mustaqbal.net)

Kebrutalan Pasca Kudeta

Ketua Mahkamah Konstitusi Mesir, Adly Mahmud Mansour, dilantik sebagai presiden, beberapa jam setelah penggulingan Presiden Mohammad Mursi. Sejatinya, Presiden Mansour, adalah seorang kristen, dan ibunya seorang Yahudi. Jadi kudeta yang dijalankan oleh militer itu, hanyalah guna mendudukan tokoh kristen menggantikan Presiden Mursi, dan mengangkat tokoh liberal yang sangat pro-Israel dan Amerika menjadi wakil presiden. Mansour dilantik pada Kamis (4/7) pagi. Dia bersumpah untuk ?melestarikan sistem republik dan menghormati konstitusi dan hukum serta menjaga kepentingan rakyat.?

Beragam aksi penentangan lain pun terjadi. Ribuan demonstran pro Mursi memenuhi jalan-jalan kota Kairo pada Jum?at (12/7/2013). Junta militer Mesir dan para anggota kelompok sekuler mengepung Masjid Fatiha di Ramses Square, Kairo, memblokade sekitar 300 Muslim pendukung Mursi yang ada di dalamnya. Jutaan orang bergabung menentang kudeta di 22 kota di seluruh negeri. Protes berubah menjadi bentrokan dengan kaum sekuler dan tentara.

Pembantaian Subuh

Militer Mesir adalah salah contoh bengisnya tentara di dunia Islam. Ratusan orang pendukung Presiden Mursi mereka bantai dan ribuan orang lainnya luka-luka. Info dari Tim Medis lapangan melaporkan 120 orang tewas dan lebih seribu orang luka-luka.

Serangan diawali dengan penembakan gas air mata pada Sabtu menjelang fajar waktu setempat saat massa sedang menjalankan salat subuh. Tembakan gas air mata itu dibalas dengan pelemparan batu oleh massa yang menyebut dirinya "Pemuda Siap Mati Syahid". Pola serangan menjelang fajar tersebut mirip dengan serangan serupa terhadap pendukung Mursi di kompleks Garda Republik di Kairo tiga pekan lalu di saat massa sedang shalat subuh yang menewaskan 61 orang

Pembantaian yang berlanjut

Berdasarkan laporan Telivisi Aljazeera sudah lebih 600 orang yang tewas, dan hampir 7.000 orang yang luka dan cidera. Jumlah korban akan terus bertambah, karena sampai hari ini para pendukung Presiden Mursi tetap berada di jalan-jalan, dan mereka menolak pergi, dan meninggalkan tempat-tempat mereka. Para pemimpin Jamaah Ikhwanul Muslimin menyerukan campur tangan dan bantuan internasional, karena begitu banyak korban, dan rumah-rumah sakit sudah tidak mampu lagi menampung korban yang jatuh, akibat serangan militer. Tetapi, Al-Sissi terus melakukan langkah-langkah repressif dengan menggunakan kekuatan militer, dan termasuk menggerakkan warga sipil, guna menghancurkan dan mengeliminir kekuatan para pendukung Presiden Mursi.

Sikap Masyarakat Internasional

Para pemimpin dunia pun mengecam kudeta yang dilakukan Militer terhadap Presiden Mursi. Perdana Menteri Turki, Erdogan, mengatakan menolak mengakui pemerintahan baru Mesir. Ketua Komunitas Islam di Jerman (IGD) Samir Falah mengatakan bahwa pembantaian berdarah akan berdampak ke seluruh dunia, dan bahkan sampai ke Jerman. Sementara itu, Sekjen PBB Ban Ki-moon, menyerukan kepada pemerintahan dan militer Mesir, segera membebaskan Presiden Mohamad Mursi, dan mengakhiri konflik di Mesir. (voa-islam)

Sikap Indonesia?

Kudeta milter dan pembantaian terhadap jamaah ikhwanul muslimin telah menimbulkan gelombang protes di seluruh dunia. Beda dengan Indonesia, yang pemimpinnya tidak merespon serius terhadap kasus di Mesir. Padahal, Ketika Indonesia memproklamirkan kemerdekaan tahun l945, pihak luar negeri yang memberikan dukungan dan pengakuan pertama kali adalah Hasan al-Banna, pimpinan Jamaah Ikhwanul Muslimin kala itu. Tetapi, sekarang tak ada suaranya, ketika terjadi pembantaian di Mesir terhadap umat Islam di negeri itu.

Mencermati perkembangan pembantaian muslimin oleh penguasa militer di Mesir maka kami sampaikan kutipan Pers Release Jamaah Ansharut Tauhid, di Jakarta, 30 Juli 2013:
1. Kehormatan darah kaum muslimin lebih bernilai dibanding dunia dan seisinya, berdasarkan Hadits Nabi bahwa Rasulullah Shollallohu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Lenyapnya dunia ini lebih ringan di hadapan Allah dibanding terbunuhnya seorang muslim tanpa landasan yang haq" (HR. Ibnu Majah dinyatakan shahih oleh Syaikh Al Albany)
2. Umat harus mengambil pelajaran bahwa HAM dan demokrasi akhirnya hanyalah akan menjadi alat pembantai umat dan penghisap darah kaum muslimin.
3. Perjuangan umat hanyalah dengan dakwah dan jihad.
4. Tragedi di berbagai belahan bumi jangan sampai memalingkan perhatian dari Syam, bumi ribath & Jihad.

Oleh karena itu kami serukan kepada seluruh kaum muslimin untuk: Berjihad dengan harta & jiwa; Memperbanyak do'a dan qunut nazilah; menjadikan Ramadhan sebagai bulan kepedulian; pengorbanan & penegakan syari'ah; kembali kepada manhaj Alloh tinggalkan manhaj syirik dan kufur (demokrasi, dll)

Revolusi Untuk Mesir adalah Solusi

Adalah Syekh Ayman adz dzawahiri, ulama yang terlahir dari rahim Ikhwanul Muslimin, yang kini memimpin Al Qaeda menyampaikan banyak nasihat-nasihat beliau untuk gerakan Islam yang membesarkan beliau. Beliau menyerukan kepada seluruh rakyat Mesir untuk melanjutkan revolusi guna mendesak diberlakukannya syariat Islam di sana. Masa depan Mesir adalah di tangan Muslim Mesir, apakah memilih konstitusi baru Mesir dengan demokrasi yang telah menipunya, atau memilih penerapan syariat Islam secara sempurna dengan jalan dakwah dan jihad. Wallohu ?alam.



reff : http://media-radarislam.blogspot.com/2013/08/ramadhan-kelam-di-mesir-dan-sikap-umat.html


Video yang berkaitan dengan RAMADHAN KELAM DI MESIR DAN SIKAP UMAT ISLAM DUNIA


0 comments:

Posting Komentar