Aktivitas Gunung Merapi belum berhenti. Jumat pagi, ia kembali  mengirim awan panas. Warga masih mengungsi. Kandidat juru kunci Merapi  yang baru, Ponimin, mengatakan letusan Merapi belumlah puncaknya. Kata  dia pada Jumat (29/10), "Tunggu lima-enam hari."
Kata-kata Ponimin didasarkan pada petunjuk "kakek tua misterius". Tentu saja, keabsahan secara ilmiah tak bisa dipertanggungjawabkan.
Mari tengok beberapa foto yang menceritakan berbagai hal seputar letusan Merapi kali ini.
Juru  kunci Gunung Merapi Mbah Marijan, satu hari sebelum letusan Gunung  Merapi di rumahnya di Desa Kinahrejo, Sleman, Yogyakarta, Senin (25/10).  (FOTO ANTARA/Regina Safri)
Tim  SAR gabungan mengevakuasi korban meninggal di kawasan Kinahrejo,  Kepuharjo, Sleman, Yogyakarta, Rabu (27/10). (FOTO ANTARA/Wahyu Putro)
Sejumlah  siswa SD melakukan sholat ghaib di Masjid Sabilillah, Malang, Jawa  Timur, Kamis (28/10). Aksi yang diikuti sekitar 200 siswa SD tersebut  untuk mendoakan arwah korban bencana Gunung Merapi dan tsunami Mentawai.  (FOTO ANTARA/Ari Bowo Sucipto)
Kendaraan  melintas di jalan raya Yogya-Magelang yang diselimuti abu vulkanik  akibat letusan Gunung Merapi, di Muntilan, Magelang, Jateng, Rabu  (27/10). Letusan Gunung Merapi yang terjadi Selasa (26/10) sore  menyemburkan awan panas disertai abu vulkanik hingga 50 kilometer,  selain mengganggu pengendara mobil maupun sepeda motor karena jarak  pandang hanya 10-15 meter abu vulkanik juga menggangu pernafasan. (FOTO  ANTARA/Anis Efizudin)
Pekerja  membersihkan stupa candi Borobudur akibat abu vulkanik erupsi Gunung  Merapi di Borobudur, Magelang, Jateng, Rabu (27/10). Untuk sementara  waktu candi Borobudur ditutup untuk wisatawan selama proses pembersihan  permukaan candi Borobudur yang diselimuti abu vulkanik. (FOTO  ANTARA/Anis Efizudin)
Sejumlah  pengungsi tidur di lantai Tempat Pengungsian Akhir (TPA) Tanjung,  Muntilan, Magelang, Jateng, Rabu (27/10) dini hari. (FOTO ANTARA/Anis  Efizudin)
Seorang  anak menggunakan masker untuk melindungi pernafasan dari abu vulkanik  letusan Merapi di dalam tenda pengungsian Jumoyo, Salam, Magelang,  Jateng, Rabu (27/10). Sebagian pengungsi anak-anak mengalami gangguan  ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) akibat tebalnya abu vulkanik yang  beterbangan. (FOTO ANTARA/Anis Efizudin)
Penduduk mengamati kerusakan akibat erupsi Gunung Merapi di Desa Kinahrejo, Kamis (28/10). (AP Photo/Binsar Bakkara)
Awan  panas terlihat keluar dari puncak Gunung Merapi, diabadikan dari  Sidorejo, Kemalang, Klaten, sekitar pukul 06.17 WIB Jumat (29/10). (FOTO  ANTARA/Andika Betha)
Lava  terlihat menyala bersama hembusan asap vulkanik dari kawah Gunung  Merapi yang terlihat dari Cangkringan, Yogyakarta, Jumat (29/10) pagi.  (AP Photo/Binsar Bakkara)
Dodi IR
  
Dodi Ibnu Rusydi, editor dan produser halaman depan Yahoo! Indonesia.
Email: redaksi[at]yahoo-inc[dot]com
http://id.news.yahoo.com/yn/20101029/tid-galeri-letusan-merapi-a143c86.html
Kata-kata Ponimin didasarkan pada petunjuk "kakek tua misterius". Tentu saja, keabsahan secara ilmiah tak bisa dipertanggungjawabkan.
Mari tengok beberapa foto yang menceritakan berbagai hal seputar letusan Merapi kali ini.
Dodi IR
Email: redaksi[at]yahoo-inc[dot]com
http://id.news.yahoo.com/yn/20101029/tid-galeri-letusan-merapi-a143c86.html
reff : http://koprolmedan.blogspot.com/2010/10/news-galeri-letusan-merapi.html

0 comments:
Posting Komentar