Jumat, 29 April 2016

Demo Crazy


Anyday, anytime, anywhere... you could see people,students were down to road.
All occasion wheter it is relevant or not , Demo is always become a daily cativities of people in this country ( Indonesia ).

Some of them more often did not know exactly what are they trying to say/shout.

Some of them participate on the mission because of money or even a bunch of rice.
Democracy.......or........ Demo Crazy



reff : http://cakruk-angkring.blogspot.com/2007/05/demo-crazy.html

Hantu WikiLeaks



Detik.com, 14 Maret 2011, Oleh Zaenal A Budiyono

Judul tulisan ini mengutip kesimpulan Menko Perekonomian, Hatta Rajasa terkait heboh bocoran kawat diplomatik Amerika Serikat (AS) yang dimuat dua media Australia, The Age dan Sidney Morning Herald (SMH) belum lama ini.



Ghost story', demikian pernyataan Hatta. Tak ada angin tak ada hujan, tiba-tiba Jakarta dibuat geger oleh laporan spesial dalam WikiLeaks Exclusive bertajuk 'Yudhoyono Abused Power'.

Sebuah judul yang tampak 'seram' di telinga. Bukan karena Indonesia negara diktator (tak boleh ada kritik), melainkan isu tersebut juga lama tak muncul di negeri ini. Kata Abuse of Power atau penyalahgunaan kekuasaan terakhir diidentikkan dengan mantan Presiden Suharto dengan korupsi, kolusi dan nepotisme-nya (KKN). Setelah itu pergantian kepemimpinan nasional berlangsung lebih cepat.

Namun tak sampai tuduhan abuse of power melekat ke salah satu presiden kita. Akibatnya, tak menunggu lama, 'tsunami' dari Aussie ini memancing kecaman dari sejumlah pihak di Indonesia. Istana menyebut berita The Age dan SMH hanya obrolan di warung kopi yang belum diuji kebenarannya. Selain itu ada juga yang mempertanyakan media tersebut dalam verifikasi data. Staf Khusus Presiden bahkan menilai ada pelanggaran kode etik jurnalistik universal oleh keduanya. Bagaimana tanggapan Presiden dan First Lady? Lebih dramatis dari yang publik kira. Presiden merasa sangat terpukul dan terkejut. Ia sudah kenyang dengan kritik oleh oposisi dan demonstran setiap harinya, tapi kabar dari Australia benar-benar berbeda.

Mereka sudah menyentuh wilayah personal sehingga tak patut untuk dianggap sebagai kritik di era demokrasi. Ibu negara juga tak kuasa menahan tangis kala membaca tuduhan kejam tersebut. Ia yang diilustrasikan sebagai 'pebisnis' sama sekali tak percaya isu murahan seperti itu bisa muncul di suatu media di negara yang katanya menjunjung tinggi etika dan moral. Memang tak hanya Istana yang menjadi sasaran isu ini. Sejumlah elit nasional juga dituduh 'macam-macam' oleh media-media tersebut. Tercatat nama Jusuf Kalla (JK), Taufiq Kiemas (TK), Sudi Silalahi dan Syamsir Siregar dikaitkan dengan heboh isu ini. TK sejauh ini tak memberikan respons, begitu juga JK. Sementara Sudi dan Syamsir membantahnya. Namun karena Istana dianggap sebagai simbol negara, maka tetap saja peluru dari Australia mengarah ke Presiden dan lingkarannya.

Sebagaimana publik ketahui, The Age dan SMH hanya mendasarkan laporan eksklusifnya pada 'bocoran' kawat diplomatik AS yang dipublikasikan WikiLeaks. Bayangkan, laporan sepenting itu oleh koran ternama hanya berdasar data sekunder. Lain cerita jika kedua media di atas melakukan investigasi mendalam sehingga menemukan data-data kongkrit yang tak terbantahkan. Ini semua tak dilakukan. Lalu apa istimewanya WikiLeaks sehingga harus ditempatkan sebagai 'data gelap' yang spesial? Barangkali karena dunia sekarang ini (termasuk Australia) masih terhegemoni oleh Amerika Serikat (AS). Dunia adalah AS, AS adalah dunia. Makanya apa saja yang datang dari AS walaupun itu sampah, tetaplah dipercaya.

Kunjungan Wapres

Dari heboh soal WiliLeaks Australia, ada pelajaran yang dapat kita petik. Pertama, hubungan antara rezim dan media setempat. Walaupun negara-negara Barat mengangung-agungkan kebebasan absolut sebagai prasyarat demokrasi, faktanya tak seindah yang mereka ucapkan. Lihat saja saat invasi AS ke Irak dan Afghanistan, media negari Paman Sam mendadak sangat pro-rezim, walaupun mereka tahu bahwa ada pelanggaran HAM dan norma-norma internasional. Nah, pada konteks The Age dan SMH, hal itu juga patut kita pertanyakan. Apa motivasi keduanya meng-headline-kan isu WikiLeaks Indonesia saat Wapres Boediono tengah berada di Canberra? Tentu kita mudah menebaknya. Media Australia ingin mempermalukan pemerintah Indonesia. Dan ini bukan yang pertama. Mereka juga pernah merilis kartun hinaan terhadap Presiden SBY.

Sebelumnya, Mantan Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso juga mendapat perlakuan tidak mengenakkan di hotelnya menginap. Australia memang tetangga Indonesia, tapi mereka terkadang juga menjadi musuh dalam selimut. Mungkinkan media menjadi instrumen kepentingan politik luar negeri Australia? Semoga tidak. Tapi melihat track record media AS di atas, bukan tak mungkin hal yang sama terjadi di Australia.

Kedua, WikiLeaks dapat menjadi senjata tanpa tuan dan membuka lembar baru dalam pola diplomasi internasional. Dengan kemajuan teknologi informasi sekarang ini, nyaris tak ada batas antar negara. Semua orang di seluruh dunia dapat saling kontak hanya dalam hitungan detik. Mereka juga dapat saling berbagi data untuk menyerang atau memuluskan kepentingan masing-masing. Dalam konteks seperti ini WiliLeaks sangat strategis. Ia dapat digunakan oleh siapa saja untuk apa saja. Dengan kemasan yang seolah-olah bocoran 'asli' dari AS, mereka dapat menjual isunya sehingga mendapatkan sorotan publik.

Yang harus disadari, WikiLeaks sejatinya tetaplah menguntungkan kepentingan negara-negara Barat. Mereka dapat menjadikan 'data' WikiLeaks untuk menganggu kestabilan politik negara-negara berkembang. Bukan rahasia lagi bahwa Barat di tengah krisis ekonomi global sekarang ini tengah menghadapi ancaman krisis energi. Sementara stok energi sebagian besar terdapat di negara-negara berkembang. WikiLeaks mungkin dapat dijadikan instrumen untuk melakukan penguasaan ekonomi secara silent di sejumlah negara. Dengan gejolak dan instabilitas di dunia ketiga, AS dan sekutunya akan makin mudah masuk dan menancapkan kepentingannya. Ingat, frasa ketergantungan adalah term ampuh yang dipakai Barat untuk mengontrol negara berkembang termasuk Indonesia selama ini.

International Responses

Lalu bagaimana tanggapan pemimpin-pemimpin dunia atas WikiLeaks? Ternyata sebagian besar, utamanya dari negara-negara berkembang, justru tidak percaya dengan bocoran kawat AS itu. "Don't trust WikiLeaks," begitu pernyataan Perdana Menteri (PM) Pakistan, Yousaf Raza Gilani. Sementara, Wakil PM Lebanon, Elias Murr menyimpulkan bahwa data-data kawat AS versi WikiLeaks tidak akurat dan sebagian justru di luar konteks. Tanggapan dari Turki senada, "The unserious cables of American diplomats, formed from gossip, magazines, allegations and slander are spreading worldwide via the internet," kata PM Recep Tayyip Erdogan.

Presiden Hugo Chavez dari Venezuela mengamini tesis di awal tulisan ini, bahwa WikiLeaks tak lebih dari alat politik AS untuk memata-matai negara-negara berkembang. Pemimpin sosialis itu melukiskan WikiLeaks sebagai "dirty war of Yankee embassies in the whole world". Berikutnya, PM Rusia, Vladimir Putir menyebut WikiLeaks tak lebih dari sekedar fitnah yang dikemas rapi.

Memang jika kita telisik, agak janggal negara sehebat AS dapat kehilangan 250.000 lebih nota diplomatik hanya oleh aktivis internet. Pengamanan data dalam diplomasi internasional adalah kemampuan dasar yang harus dipunyai tiap negara. Tidak mungkin negara yang melahirkan Microsoft, Google, Facebook dan ikon-ikon hitech lainnya tak memiliki sistem pengamanan data yang baik dan kuat.

Olah karenanya, madia dan publik di tahan air harus lebih jeli melihat isu WikiLeaks ini. Kini bukan eranya lagi perang tradisional menggunakan tentara, senjata serta ekspansi ke wilayah musuh. Strategi perang berganti lebih canggih dan dilakuakn secara silent tanpa kita menyadari. WikiLeaks mungkin bagian dari perang tersebut. Kita boleh tidak percaya, tapi sesuatu yang baru biasanya memang tak banyak dipercaya, sampai akhirnya kita membahasnya dan baru percaya.





reff : http://opinisatu.blogspot.com/2011/06/hantu-wikileaks.html

Kamis, 28 April 2016

Sekilas Babagan Tradhisi Begalan Wonten Ing Banyumas


Tradhisi Begalan

Begalan kuwe pacakan seni tutur tradisi sing diramu seni tari, pigunane nggo srana nyumponi urut-urutan upacara Pengantenan. Di gelar sejrone acara tekane rombongan penganten lanang mlebu maring plataran (latar) penganten wadon. Uba rampene wujud alat-alat dapur sing diarani "Brenong Kepang". Kuwe jan-jane salah sijine gawan penganten lanang, go nyumponi syarat adat mBanyumas sing tegese (makna simbolis)gathuk karo falsafah Jawa khususe wewengkon mBanyumas. Contone: ilir, iyan, cething, kusan, kalo (saringan ampas), tampah (nyiru), sorokan, centhong, siwur, irus, kendhil karo wangkring lan wlira. Egin ditambah maning karo ubarampe sajen, yakuwe pala pendhem, pala gantung, pala kesimpar, kembang pitung rupa/werna, beras kuning, sewernane gegodhongan,gedhang raja lan gedhang emas, endhog ayam,lan liya-liyane egin akeh maning. Sandhangane wong sing kedhapuk upacara begalan kiye kudu nganggo klambi kampret srawa ireng, bebed lancingan bathik Banyumasan,ikete wulung jeblagan, lan sikile kudu nyeker ora kena nganggo trumpah.
Upacara Begalan kiye isine pitutur nggo penganten sakloron gole arep mbangun somah. Sejrone catur-gunem upacara, kuwe diwedharaken pitutur becik nggo penganten lan tamu sing pada teka ngrubung, kadhang-kadhang dibumboni glewehan-glewehan kepriwe carane wong urip omah-omah lanang-wadon. Pagelaran seni kiye diiring gendhing Jawa Banyumasan [Ricik-ricik, crebonan, gunung sari, gudril lan eling-eling ].
Maksud lan prelambang dibegal: "sing dibegal, kuwe dudu dunyane, tapi Bajang Sawane kaki penganten lan nini penganten".
Upacara kiye di wakilaken tukang njoged sing wis biasa (dhukun begalan), gunggunge ana wong loro; sing siji dadi wakile penganten wadon gawane "Wlira" ruyung jambe (sigaran wit jambe), dene wakil penganten/besan lanang nggawa "Brenong Kepang" kuwe isen-isene prabot dapur.
Biasane bar gelaran, "Brenong kepang" (alat dapur) sing digawa kuwe dibalangaken kanggo rebutan/rayahan penonton.





reff : http://anitaadiningsih.blogspot.com/2015/01/sekilas-babagan-tradhisi-begalan-wonten.html

Espadrilles - The perfect summer shoe










Espadrilles, as they are called, are one of the best lounging around summer shoes. They are classic, dating back decades, they are comfortable, they are stylish and they are not trendy, all perfect reasons to pick up a pair. Also, they are cheap (check out Asos.com).

Tom's has the best in the world. They are not super authentic from Tom's but they will last and they come in great colors. Tom's Shoes also donates one pair of shoes to the needy in third world countries when you buy a pair, so you at least you know you've put shoes on someone's feet. The crunchy granola liberal in me likes companies that help out others.

I prefer white, navy or red, but some of the bright color combination are great. Espadrilles are a perfect alternative to Converse Chuck Taylors or Jack Purcells. As good as the mainstays are, we need alternatives or else life would be way too boring.



reff : http://dandyfashioner.blogspot.com/2009/08/espadrilles-perfect-summer-shoe.html

1. Tujuan Adikodrati

1. Tujuan Adikodrati

Bila kiat meneliti batin dan melihat masa lampau maka kehidupan rohani kita tidak berkembang sam sekali.
Mengapa sagala usaha kita yang banyak itu tidak mengaasilakan buah nyata?
Karena kita masih selalu melakukan kesalahan yang sama seperti tak kala kita merasa sudah pergi tetapi salah melangkah sebenarnya; walau sudah melakukan matiraga dan tapa?
Sebab semua ini kita melalui jalan yang keliru, bukan Allah yang tidak menanggapi tetapi kita terjebak kepada cinta diri menuju kesucian semu dan mandul.

Pada dasarnya hanya ada satu pintu yang harus kita semua lalui, malaui Yesus; diluar dari itu hanya akan mengalami sia-sia belaka, kita pasti akan mengalami rintangan yang macam-macam sampai tak teratasi lagi oleh kita.
Kita seperti pencuri yang bodoh masuk tidak melaui pintu maka akan gagal total.
Satu-satunya pintu adalah Kristus dam masuk artinya Percaya kapada Kristus dan harus mengobarkan cinta mesra yang tak putus-putusnya, yang akan memampukan kita serta menguatkan hati kita sehigga dapat membalas cinta-Nya dan semakin kita menyerupai nyala dan sinar kasih Ilahi yang manjadi citra kita semua.

Perlu diperhatikan dengan waspada bial kita bermatitraga hanya untuk mencita-citakan kesempurnaan si aku dan berkisar pada si aku saja, akan sia-sia belaka. Buahnya sedikit dan hasil yang diperoleh semu saja : Barang siapa menabur kodrati, buah panennya akan kodrati juga.

Hidup bermatiraga Kristen berlandaskan seluruhnya pada dasar Ilahi yang menjiwai, menyemangati dan menahantar orang ketujuannya, ?Cintailah Allah dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu dan seganap kekuatanmu? inilah rangkuman dan intisari Perjajian Lama.
Perjanjian Baru mengulangi, menjelaskan dan mewartakan kepada semua orang perintah pertama dan utama ini, perintah yang serba sederhana serta sekuat Allah sendiri.

Sejak awal hidup rohani, jiwa harus diarahkan kepada cinta sempurna, kepada Allah sendiri, kalau tidak, orang tidak akan mengerti makna agama Kristen.
Ia hanya kembali ke jerih payah dan usaha yang berpusat pada si aku dan menganut kembali suatu ajaran yang berkisar pada diri sendiri, ajaran Stoa (sebuah aliran falsafah kuno Yunani dan Romawi; falsafah ini mengajarkan jalan untuk mencapai kebahagiaan melaui kebajikan-kebaikan Moral agar oaring mencapai keseimbangan dalam dirinya sendiri. Jadi, suatu usaha yang bersumbaer pada manusia dan dilakukan demi kemanusiaan). Usaha ini hanya akan sia-sia belaka karena tidak bersumber dan tujuannya bukan kepada Allah yang Esa.

Seandainya kita semakin yakin dan untuk selamnya, seperti apa yang dikatakan oleh Sang Guru Ilahi kita, ?Di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa? niscaya hidup kita akan berubah rupa. Kita akan dipastikan melatih diri bukan hanya dalam kebajikan ini atau itu saja, melainkan juga dalam segala kebajikan tanpa batas?.. samapi kita lupa akan diri kita sendiri; seperti lilin yang dibakar sampai habis ?Cinta yang membakar seluruh tubuh dan jiwa kita? sebab kita masuk kedalam alam kesadaran tinggi bahwa Tuhan lah sendiri yang harus kita jadikan pangkal dan tujuan segala perbuatan kita.
Pasti kita akan bekerja dengan sekuat tenaga, hati dan jiwa untuk meraihnya tetapi kita harus tetap memiliki kerendahan hati bila berhasil maju; kitapun diminta harus tetap penuh harapan bila mengalami kegagalan atau kurang berhasil.
Jika kita insyaf bahwa bukan apa-apa tetapi menjadi kuat dan mampu karena Kristus, ?Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberikan kekuatan kepadaku?.
Tentu kita tidak akan putus asa karena kesalahan kita dan tidak menjadi angkuh atas perbuatan baik kita. Perbuatan baik itu hanya dapat kita selesaikan berkat rahmat dan campur tangan Allah saja. ?manusia menginkan tetapi Allah yang menentukan juga?

Lagi pula jiwa yang sadar baik akan kehampaannya maupun akan kepenuhan Allah, tidak perlu merasa dihalangi oleh kekurangan dan kelemahannya. Itu semua dapat berubah menjadi upaya dan membuka kesempatan kepada iman untuk bertumbuh kepada pengharapan untuk mengatasi segala sesuatu yang tidak menghantar kita kepada Allah. ?Sebab itu, terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku? ?supaya kuasa kristus turun menaungi aku?
Bila kita mulai mempercayakan diri kepda Allah dan tidak lagi pada diri sendiri, kita akan melangkah maju di jalan kasih dengan langkah lebar. Semakin lama, makin besarlah kuasa cinta atas perbuatan-perbuatan kita dan semakin murni pula maksud hati kita. Dengan demikian, dalam waktu singkat kasih akan dapat meresapi seluruh hidup kita.
Jika kita ingin setia akan ajaran Injil, sikap hati seperti itu harus kita kejar sehingga kita didorong dalam segala tindakan oleh iman dan cinta. Sebagaimana kodrat tidak akan pernah menghasilkan buah adikodrati, demikian juga kita tak akan pernah berhasil memperoleh sikap hati itu, jika kita tak berusaha menjiwai hidup kita dengan iman, harapan dan cinta. Kebajikan ini hanya ditemukan dalam agama Kristen.

Kita tidak mampu menucapkan nama Tuhan tanpa bantuan rahmat. Itu ditegaskan oleh St. Paulus, ?Tidak ada seorang pun yang dapat mengaku, Yesus adalh Tuhan, selain oleh Roh Kudus?.
Maka, bagaimanakah kita dapat berharap mencapai tujuan adikodrati dengan usaha kita sendiri?
Orang yang mau menaggalkan manusia lama harus mau berusaha sekuat tenaga. Itu benar, namun bilamanakah semngat dan kerelaan berusah manjadi paling kuat?
Bila itu hanya hasil budi kita sendiri ataukah bila ini dibuahkan oleh iman dan cinta?
Pertanyaan ini mudah dijawab secara spontan oleh hati kita.
Akan tetapi, mangapa dalam mengembangkan hidup batin, kita jarang menggunakan kekkutan dan terang ketiga kutamaan Ilahi itu, padahal iman, harpan dan cinta inilah yang langsung menuju Tuhan?
Mengapa kita tidak dari semula mudah masuk ke dalam kerajaan batin, ke dalam kemesraan Allah?
Kerajaan Kristus terbuka bagi kita. Tuhan menghendaki agar kita masuk ke dalam Kerajaan-Nya. Itu jelas dari firman-Nya, ?Tinggallah di dalam Aku dan Aku tinggal di dalam kamu?.
Mari kita menanggapi panggilan Tuhan, hari ini juga dan kita mulai pula akan hidup berdasarkan iman. Sebab ?Orang benar akan hidup oleh iman?.



reff : http://pengalamanspiritualitas.blogspot.com/2009/06/1-tujuan-adikodrati.html