Jumat, 11 Desember 2015

Lirik Ukays - Gelora



Oo .. Oo .. Oo ..
Lalu Bergelora

Angin Bayu
Meniup alam maya

Berlagu irama syahdu
Ku terkenangkan
Kisah yang lalu
Bertemankan sinaran bulan

Bagaikan terbayang-bayang
Raut wajah mu
Terbayang di ingatan
Ku rindukan kasih sayang mu

Bilakah kan tiba saat yang indah
Ku nanti kau setiap masa
Ku ingin di belai dan ingin bermanja
Hulurkan ku secebis cinta mu

Duhai kekasih ku jgn di hampakan
Hati dan perasaan ku ini

Andainya kau masih sudi menerima ku
Inilah tangan ku
Bersama mu oh dah dapat mengecapi kebahagiaan
Ku harapkan moga nanti hidup kita di bahagi dan ceria




reff : http://lirikrock.blogspot.com/2013/06/lirik-ukays-gelora.html

Adana KadÄąn DoÄŸum Ve Ä‚‡ocuk HastalÄąklarÄą Hastanesi

Kad?n Do?um Ve Çocuk Hastal?klar? Hastanesi Randevu Alma Tahlil Sonuçlar? Adres telefon iletiÅŸim bilgileri Adana Kad?n Do?um Ve Ã‡ocuk Hastal?klar? Hastanesi Doktor Çal?ÅŸma Saatleri..

Adana Kad?n Do?um Ve Çocuk Hastal?klar? Hastanesi


Telefon:3224316001
Randevu Telefon:182
Web:http://www.adanakdch.saglik.gov.tr
Tahlil Sonuçlar?:http://213.74.26.50/KrmdLabSonuc/login.aspx
Doktor Çal?şma Saatleri:
http://213.74.26.50/DRCALISMAWEB/default.aspx
Randevu Alma:
https://www.mhrs.gov.tr/Vatandas/

Adresi:Ana Bina:bak?myurdu Cad. No:145 Seyhan/adana Tel:0322 3654950 Ek Bina: Erdal Acet Cad. Döşeme Mah. Marsa Ya? Fabrikas? Karş?s? Seyhan/adana Tel:0322 4316001




reff : http://hasan-muhtar.blogspot.com/2015/11/adana-kadn-dogum-ve-cocuk-hastalklar.html

Khazanah Surau II: Tulisan Tangan Syekh Amrullah Tuanku Kisa̢۪i Maninjau

Oleh: al-Faqir Apria Putra
Ditulis berdasarkan kunjungan ke Sungai Batang Maninjau; menelusuri karya-karya tulis, surau dan makam Syekh Amrullah Maninjau, Februari 2013.

Ulama-ulama Maninjau


Jika mendengar kata Maninjau, seseorang tentu akan teringat dengan keindahan Danau Maninjau yang mempesona itu. Pesona Maninjau telah menggaet pelancong-pelancong alam dari berbagai belahan daerah, bahkan dari mancanegara. Barangkali orang-orang akan melihat dan mengenang sisi eksotik danau ini saja, tanpa melihat sisi lain yang membuat nama daerah Maninjau menjadi terkenal seantero negeri. Sisi yang terlupakan; dan hanya dikenang segelintir akademisi, ialah keadaan sosial keagamaan di Maninjau. Jauh sebelum menjadi pusat wisata sebagaimana yang disaksikan saat ini, Maninjau adalah salah satu pusat keilmuan Islam di Minangkabau.

Ketenaran Maninjau sebagai pusat keagamaan dapat kita lihat dari jejak rekam aktifitas intelektual di abad-abad yang lalu. Sejak abad XIX telah tercatat nama ulama Maninjau yang mempunyai pengaruh besar di Pedalaman Minangkabau. Begitu juga paruh pertama abad XX. Keadaan itu dirasa sangat kontras ketika memasuki milenium baru. Beberapa pusat keilmuan masa lalu yang tertulis dengan tinta emas dalam sejarah itu banyak menjadi puing. Hal ini tentu tidak disesalkan, sebab pergeseran nilai dengan masuknya pengaruh weternisasi dan modernisasi yang membadai; yang tak ayal menjadi salah satu ancaman bagi agama dan kearifan lokal setempat.

Di abad XIX dikenal tokoh ulama yang berpengaruh luas, antara lain Syekh Abdussamad Maninjau, Syekh Abdullah Koto Baru Maninjau, dan Syekh Amrullah Maninjau. Sedangkan di abad XX terdapat nama-nama antara lain Syekh Muhammad Salim Bayur Maninjau, Syekh Abu Bakar Maninjau, Syekh Hasan Bashri Maninjau dan Syekh Abdul Karim Amrullah Maninjau. Aktifitas yang menjadi prestasi dalam bidang keagamaan ulama-ulama Maninjau tersebut bukan hanya mengajar, namun mereka juga berperan dalam mendirikan lembaga pendidikan, seperti surau dan madrasah. Lebih dari itu beberapa di antara mereka juga menerbitkan jurnal (majalah), seperti Syekh Hasan Basri yang tercatat sebagai redaktur Majalah al-Mizan yang terbit di Maninjau (sebelum terbit di Bukittinggi). Selain itu di Maninjau juga didirikan penerbit dan pencetak kitab-kitab keagamaan, antara lain Syarikat al-Ihsan Maninjau. Sayang, sebagian besar dari hasil tangan ulama-ulama itu hanya tinggal cerita.


Foto: Mesjid Syekh Amrullah Maninjau yang telah dipugar (2013)

Dalam artikel pendek ini, kita akan melihat sekilas tentang Syekh Amrullah, ulama besar Maninjau abad XIX. Selain meninjau tentang kehidupannya, kita sigi juga beberapa tulisan yang sempat terselamatkan dari ulama yang satu ini.

Syekh Amrullah: Ikon Jaringan Ulama Minangkabau abad XIX

Syekh Amrullah lahir pada permulaan bulan Rajab 1256. Hamka, berdasarkan penjelasan ayahnya, bercerita tentang riwayat datuknya itu (Dalam buku ?Ayahku?, hal. 40-51). Menurut riwayat yang diuraikannya itu, Syekh Amrullah, lengkapnya Syekh Muhammad Amrullah, ialah keturunan dari ulama-ulama terkemuka. Ayahnya ialah Syekh Muhammad Shaleh yang digelari dengan ?Tuanku Syekh Guguk Katur?, seorang ulama sufi yang terkemuka. Konon, beliau hafal kitab Hikam karangan Syekh Atha?illah al-Sukadari yang masyhur itu. Sedangkan neneknya ialah Tuanku nan Tuo Ampek Koto, atau yang dikenal dengan ?Tuanku Pariaman?. Beliau ialah salah seorang ulama Syattariyah. Muridnya ialah Tuanku Sutan, guru dari Tuanku Aluma Koto Tuo. Tuanku Aluma (w. 1963) ialah ulama besar Syattariyah abad XX.

Dari jalur keturunan, jelas bahasa Syekh Amrullah lahir dari lingkungan ulama. Lingkungan keluarga ini membawa dampak dalam perkembangan Syekh Amrullah di masa kecilnya. Di usia yang masih terbilang belia, Syekh Amrullah telah belajar al-Qur?an dengan ayahnya. Di tahun 1853, ia dibawa ayahnya itu menemui neneknya di Ampek Koto, untuk melanjutkan pelajaran agama. Di Ampek Koto, Syekh Amrullah sama-sama belajar dengan Syekh Tuanku Sutan.

Pada tahun 1864, Syekh Amrullah kembali ke kampung halamannya. Beliau telah menerima ijazah dari neneknya, Tuanku nan Tuo, sebagai tanda bahwa keilmuannya telah diakui. Di Maninjau, berdasarkan kesepakatan tokoh-tokoh adat dan agama, Syekh Amrullah diberi gelar dengan ?Tuanku Kisa?i? dengan sebuah perhelatan cukup besar. Konon, gelar ?Tuanku Kisa?i? itu dilekatkan karena Syekh Amrullah hafal al-Qur?an. Al-Kisa?i adalah nama seorang ahli Qira?at al-Qur?an yang muktabar.

Tak berapa lama setelah itu, Syekh Amrullah berangkat ke Makkah. Di sana beliau, di samping ber-haji, juga belajar kepada ulama-ulama terkemuka, seperti Sayyid Ahmad Zaini Dahlan dan Syekh Muhammad Hasbullah. Cukup lama beliau bermukim di Makkah, kabarnya bertahun-tahun.

Setelah itu, Syekh Amrullah kembali ke kampung halamannya dan berkhitmat mengajar agama. Setelah kepulangannya itu, namanya semakin harum dikalangan penuntut-penuntut ilmu. Seiring kemasyhurannya, ia diundang ke berbagai daerah untuk mengajar agama, antara lain ke Sungai Landai, Koto Tuo, Banuhampu, Kapas Panji dan daerah-daerah lainnya. Kabarnya, dalam mengunjungi daerah-daerah itu beliau tidak berjalan, malah ditandu oleh murid-muridnya; sebagai alamat bahasa beliau ialah seorang ulama yang sangat dihormati.


Foto: Makam Syekh Amrullah Tuanku Kisa'i Maninjau

Selain terkemuka sebagai ulama yang mahir dalam ilmu al-Qur?an, Syekh Amrullah juga masyhur selaku ulama besar Tarekat Naqsyabandiyah. Namun, sampai saat ini belum ditemui informasi gurunya dalam tarekat ini, padahal Syekh nan Tuo ialah tokoh Syattariyah, dan berdebatan Syattariyah versus Naqsyabandiyah masih hangat saat itu.

Berdasarkan runut jaringan intelektual ulama Minangkabau, Syekh Amrullah termasuk jaringan inti di abad XIX. Ia telah mendidik beberapa ulama yang kemudian berperan dalam jaringan ulama setelahnya. Salah satu ulama besar hasil didikannya ialah Syekh Abbas Qadhi Ladang Laweh, salah seorang ulama besar, pimpinan Ittihad Ulama Sumatera dan sesepuh Persatuan Tarbiyah Islamiyah.

Tulisan Tangan Syekh Amrullah Maninjau

Tak banyak karya dan tulisan Syekh Amrullah yang dapat kita temui saat ini. Meskipun dua generasi setelahnya, yaitu Syekh Abdul Karim Amrullah (Haji Rasul) dan Hamka, adalah ulama yang sangat menghargai buku dan kitab, namun hanya satu dua saja yang terselamatkan. Itupun wakaf orang kepadanya. Berikut adalah hasil fotografi kitab-kitab tulisan tangan Syekh Amrullah tersebut:


Foto: Tulisan tangan Syekh Amrullah-1.


Foto: Tulisan tangan Syekh Amrullah-2

al-Faqir al-Haqir Apria Putra
Dalam khalwat yang hening, Jakarta.




reff : http://surautuo.blogspot.com/2014/05/khazanah-surau-ii-tulisan-tangan-syekh.html

Pola Tidur Anak


Membentuk Pola Tidur Anak

Kebanyakanorang tuamenganggap pola tidur anak akan terbentuk sendiri seiring pertambahan usia anakdanpeningkatan aktivitasnya. Kenyataannya, banyak kasus anak tetap bertahandenganpola tiduryangsudah lama terbentuk.

Sering kan di kantor nemu temenyangabis bgadang nemenin anaknyayangga mau tidur-tidur? Karena pola tidurnya engga teratur?Akibatnyaorang tuajadi tidakproduktif.. Padahal,polatidur merupakan perilaku yang dapat dipelajari dan dapat dibentuk melalui rutinitas dan kebiasaan tidur yang baik.

Idealnya tidur nyenyak bisa mulai dibiasakan orangtua sejak anak-anak berusia 3 - 6 bulan.Memang benar kalo pola tidur bayi masih belum teratur, karena jam biologis yang belum matang.Tetapisecara alamipolatidurini perlahan-lahan akan bergeser
sehingga lebih banyak waktu tidur di malam hari dibandingkan dengan siang hari.

Secara umum, mulai usia 2 bulan bayi mulai lebih banyak tidur malam dibanding siang.Di usia 3-6 bulan jumlah tidur siang pun semakin berkurang, kira2 3 kali dan terus berkurang hingga 2 kali pada bayi usia 6-12 bulan.Menjelang usia 1 tahun biasanya ia hanya perlu tidur siang satu kali saja dengan total jumlah waktu tidur berkisar antara 12-14 jam.

Pada anak-anak irama sirkadian dan dorongan homeostatis untuk tidur/bangun sudah lebih baik berkembang dan amat kuat.Ketika bangun mereka benar-benar segar, tapi kalau sudah mengantuk tidak ada yang bisa mencegahnya tertidur.

Nah terus gimana caraagar pola tiduranakmenjadi teraturdan sesuai kebutuhannya..?Berikut tips membentuk pola tidur anak yang baik.

1.Perbanyak Latihan
Latih si kecil agar mengerti bahwa malam hari adalah waktu untuk tidur, dan siang hari adalah waktu untuk bangun.Salah satu caranya adalah dengan mengajaknya bermain hanya di siang hari saja, tidak di malam hari.

2.Ciptakan suasana tidur yg nyaman
Ciptakan suhu yang nyaman untuk bayi, penerangan yang cukup dan suasana yang tenang.

3.Ritual Tidur yang menyenangkan
Bangun ritual tidur yg menyenangkan, misal cuci kaki, menggosok gigi, meredupkan lampu, berdoa atau membacakan cerita.Ritual ini berguna sebagai "alarm" bagi anak bahwa sebentar lagi waktunya tidur.

Alarm itu penting lho, agar anak ga kaget..Yang seringterjadianak lagi asik2 main eh disuruh tidur, ya pasti ngga mau.. makanya alarm itu diperlukansebagaipengingat.Agar ia bersiap.

4.Perut Kenyang
Pastikan juga anak cukup kenyang beberapa jam sebelum tidur. Perutyangkenyangakan membuatanak merasa nyamandanmengantuk.Kita juga gitu kan.. perut kenyang, hati senang, ngantuk datang, tidur pun serasa melayang...

5.Cooling Down
Sebaiknyahindarikegiatan yang heboh sebelum tidur. Turunkan tensi / ritme kegiatan 1-2 jam sebelum tidur.Seperti mesin mobil, tubuh perlu waktu untuk cooling down sebelum memasuki waktu tidur.. Untuk Orang dewasapun sama : Olahraga juga tidak disarankan dilakukan 1-2 jam sebelum waktu tidur.

6.Suasana nyaman
Pake juga baju tidur yang lembut dan nyaman.Usahakan dari bahan katun yang mudah menyerap keringat.Perasaan bersih dan nyaman ketika pake baju bersih dan baru ini bisa bikin tidur bayi makin nyenyak lho..

7.Konsisten
Faktor terpenting ialah orangtuaharus KONSISTEN. Patuhi jadwal tidur anak untukmembentuk pola tiduryang baik.Pembentukan pola tidurdiatur oleh suatu mekanisme khusus yang dikenal dengan irama sirkadian (Circadian Rhythm) yg berperansebagaijam biologis.Dengan membangun irama circadian yang baik maka akan terbantuk pola tidur yang baik untuk anak.

Di Post Oleh: Parmonangan S. Pandiangan




reff : http://sehat-anakceria.blogspot.com/2014/05/membentuk-pola-tidur-anak-kebanyakan.html

Kita dan Orangtua

Ini bukan elegi atau sajak yang menggambarkan kesedihan, ini juga bukan prosa atau kalimat-kalimat berirama tapi ini adalah romance puisi yang menggambarkan tentang CINTA sekali lagi CINTA.

Sebelumnya saya mau berbagi cerita, tentang masalalu saya tuan/nona. Apa salahnya kita mengakui/menceritakan cerita kita sendiri ke khalayak umum..right?

"Be true to yourself, love yourself, make your own dreams and the people who truly mean the most, will alway's be there."
(Jadilah orang yang jujur pada diri sendiri, mencintai diri sendiri, buat mimpi kamu dan orang-orang yang mempunyai arti besar akan selalu bersamamu)?


Ok! Saya dilahirkan dikeluarga sederhana (menurut saya). Saya dilahirkan di Bantul 18 tahun yang lalu. Sejak saya lahir dan berusia kira-kira beberapa bulan saya diasuh oleh budhe (mbokdhe *jawa*) bukan orang tua saya, karena orang tua bekerja di kota waktu itu. Setelah usia saya kira-kira 5 tahun saya berpindah asuh yaitu ke nenek saya dan kakek saya. Hingga saya masuk dibangku sekolah untuk yang pertama kalinya.

di desa, ketenangan bangun lebih pagi dari rezeki yang dipatuk ayam. melenggang bebas menebar senyum....


Bidadari 1


Makan, mandi, merawat, dilakukan nenek saya dengan penuh tulus kasihnya. Hingga saya mulai berseragam merah dan putih, seragam SD. Waktu itu saya cukup bahagia, karena saya bisa berkumpul seatap bersama orangtua dan kakak saya di kota, walaupun hanya 2 tahun lamanya.

di kota, kecemasan lalu lalang dengan tergesa. mencari kebahagiaan-kebahagiaan yang didamba. tapi tiada jua. menyisa sepi, pada akhirnya? dan biar kutitip rindu pada semesta. lewat baris sajak sebagai bait doa sederhana. sebab aku tak pandai berkata banyak.?

Di hati mana saja singgah. cinta menginginkan rebah pada kepastian terarah.? Lagi-lagi saya harus kembali seatap rumah dengan nenek saya. Bermain, belajar, makan, berbaur dengan masyarakat saya lakukan sendiri dengan sebisaku, walaupun itu bagi kalian adalah hal pelik. Singkat cerita saya tidak serumah dengan orangtua hingga saya kelas 1 SMK.

Dan maklum kalau saya dulu bukan menjadi sosok anak yang tidak baik menurut saya. Merokok, bermain hingga tengah malam, mencuri buah-buah tetangga dll. Sekarang anda baru mengerti, ternyata ada sebagian seseorang memiliki sepetak sisi gelap di dalam dirinya, tak ada yang bisa meneranginya... tak ada yang bisa menarik dia keluar, bahkan dirinya.? Tapi Inshaa Allah dengan tulus qalbuku, sekarang saya akan berusaha sebisaku untuk menjadi sebaik-baiknya seorang anak.

Baik sekarang ijinkan saya bercerita mengenai kehidupan yang mungkin terjadi bahkan sudah terjadi kepada kita.Silakan tuan/nona cari tempat yang sepi, tempat aram-temaram. Dan mungkin anda butuh sapu tangan sebagai penyeka air mata yang keluar saat pikiran anda otomatis mengulang kenangan.


Baik sebelum melanjutkan membaca, ada beberapa syarat sebelum tuan/nona membaca. yaitu bacalah dengan pelan, lirih, dan penuh perenungan....baik saya ucapkan banyak terimakasih bila anda mematuhi peraturan tersebut. selamat membaca :D

Sekarang coba bayangkan

Saat kita berusia satu tahun orangtua memandikan dan merawat kita, sebagai balasannya kita malah menangis ditengah malam, tanpa henti bahkan membuat orangtua kita kelelahan.

Saat kita berusia dua tahun orangtua mengajak kita berjalan sebagai balasannya kita malah kabur saat orangtua memanggil kita.

Saat kita berusia tiga tahun orangtua memasakan makanan kesukaan kita sebagai balasannya kita malah menumpahkannya.

Saat kita berusia empat tahun orangtua memberikan kita pensil bewarna sebagai balasannya kita malah mencoret-coret dinding dengan pensil berikut.

Saat kita berusia lima tahun orangtua membelikan kita baju yang bagus-bagus sebagai balasan kita malah mengotorinya dengan bermain main.


Saat kita berusia 10 tahun orangtua membayar uang-uang sekolah dan uang SPP kita sebagai balasan kita malah malas-malasan bahkan bolos di sekolah.

Saat kita berusia 11 tahun orangtua mengantar kita kemana-mana sebagai balasan kita malah tidak mengucapkan salam ketika keluar rumah.

Saat kita berusia 12 tahun, orangtua mengizinkan kita bermain keluar rumah bersama teman-teman kita, sebagai balasan kita malah membiarkan orangtua duduk dengan sabar menunggu kita berpisah dengan kita bersama teman-teman kita.

Saat kita berusia 13 tahun orangtua membayar biaya kemah, biaya pramuka dan biaya liburan kita, sebagai balasan kita malah tidak memberinya kabar ketika kita berada diluar rumah.

Saat kita berusia 14 tahun orangtua berangkat kerja dan ingiiin memeluk kita, sebagai balasan kita malah menolak dan mengeluh ?Papah Mamah, aku sudah besar?

Saat kita berusia 17 tahun orangtua sedang menunggu telepon penting sementara kita malah asik menelpon teman-teman atau bahkan dengan pacar kita yang sama sekali tidak penting.


Maaf tuan/nona saya potong dulu kelanjutannya, saya mau tanya... berapa kali anda bertemu dengan pacar anda/teman anda? Berapa kali anda membelikan kado spesial kepada pacar/teman anda? Berapa kali anda mengantarkan teman anda atau pacar anda ke suatu tempat hingga anda rela kehujanan, kepanasan demi teman/pacar anda? Lantas saat orangtua kita ulang tahun berapa kado termahal terindah yg sudah anda berikan? Anda pernah mengantar orangtua sekedar berbelanja kepasar? Berapa ribu alasan yang pernah anda ucapkan saat orangtua menyuruh kita melakukan sesuatu?
Baik ijinkan saya menepuk bahu anda, dan berkata ?nona/tuan cara/langkah kita yang terbaik adalah mari kita berdoa, bersujud dalam sepertiga malam, melantunkan nama orangtua dalam sajak doa kita, berusaha berbakti kepada orangtua kita.

Baik saya lanjutkan....
Saat kita berusia 18 tahun orangtua menangis terharu ketika kita lulus SMK, sebagai balasan kita malah berpesta tak karuan.


Saat kita berusia 19 tahun orangtua membayar biaya kuliah dan mengantar kita ke kampus, sebagai balasan kita malah meminta mereka berhenti jauh-jauh dari gerbang kampus dan menghardik ? papa mama, aku malu...aku kan sudah besar?

Saat kita berusia 22 tahun orangtua memeluk kita dengan haru ketika kita di wisuda sebagai balasan kita malah bertanya kepada mereka ? papa mama, mana hadiahnya? Katanya mau membelikan aku ini dan itu?

Saat kita berusia 23 tahun orangtua membelikan kita sebuah barang yang kita idam-idamkan sebagai balasan kita malah mencela ? duuh, kalau kau beli apa-apa bilang dong, aku kan tidak suka model begini?

Saat kita berusia 25 tahun orangtua membantu membiayai biaya pernikahan kita sebagai balasan kita malah pindah keluar kota dan mengunjungi mereka sekali dalam setahun.

Saat kita berusia 30 tahun orangtua memberitahu kepada kita bagaimana cara merawat bayi sebagai balasan kita malah berkendak ? papa mama zaman sekarang sudah beda, gak perlu lagi cara-cara seperti dulu".

Saat kita berusia 40 tahun orangtua sakit-sakitan dan membutuhkan perawatan sebagai balasan kita malah beralasan ?papa mama aku sudah berkeluarga, aku punya tanggung jawab terhadap keluargaku?



Dan entah kata-kata apa lagi yang akan kita ucapkan kepada orangtua, bukan mustahil itulah yang menyumbat rezeki dan kebahagiaan kita selama ini. Maafkanlah aku Ayah Ibuku, yang belum berhasil melukis senyum untukmu...

Terimakasih......
- IphhoRight -


Anakmu
-Didiek Hermansyah-


















reff : http://didiekhermansyah.blogspot.com/2014/02/kita-dan-orangtua.html