MINERAL YANG DIBUTUHKAN TANAMAN
Oleh: Abdul Syahid, SP., MP
Elemen/Unsur Essensial
Dari hampir 60 elemen/unsur yang terdapat di dalam tubuh tanaman, hanya 16 unsur yang teridentifikasi sebagai unsur essensial. Dari 16 unsur essensial tersebut terbagi ke dalam 2 (dua) kelompok unsur, yaitu 1) Unsur Makro; C, H, O, N, P, S, K, Ca, dan Mg. dan 2) Unsur Mikro; Zn, Fe, Mn, Cu, Mo, B, dan Cl.
Kriteria Elemen/unsur essensial
Menurut Arnon (1950), kriteria elemen/unsur essensial adalah :
a. Apabila elemen diambil dari media tanam, maka tanaman akan tidak dapat melengkapi pertumbuhan vegetatif atau siklus hidupnya;
b. Apabila fungsi spesifik biokimia elemen tersebut tidak dapat digantikan oleh elemen yang lain;
c. Apabila elemen tersebut merupakan komponen yang diperlukan dalam pembentukan metabolit yang essensial.
Unsur Makro
Yaitu unsur yang diambil oleh tanaman dalam jumlah yang relatif besar.
1. Karbon (C), Hidrogen (H), dan Oksigen (O)
Merupakan penyusun dari komponen organik dari tanaman. Karbon diambil tanaman dalam bentuk CO2, Hidrogen dalam bentuk H+ dan OH-, dan Oksigen dalam bentuk O2 dan OH-.
2. Nitrogen (N)
Diambil tanaman dari dalam tanah dalam bentuk NO3-, NH4+. Sebagian diambil tanaman melalui fiksasi bakteri yang bersimbiosis dengan akar. Nitrogen diperlukan untuk sintesis asam amino, enzym, vitamin, klorofil, dsb. Gejala Defisiensi: pertumbuhan terhambat, Klorosis, memperlambat pembungaan. Kelebihan Suplai: warna daun hijau gelap, perkembangan akar buruk, menghambat pembungaan dan pembentukan biji.
3. Fosfor (P)
Diambil tanaman dari dalam tanah dalam bentuk ion fosfat (H2PO4- dan HPO4-2. Terdapat kira-kira 0,2 ? 0,8% dari total berat kering tanaman. Konsentrasi unsure P tertinggi terdapat pada jaringan meristematik dan buah. Unsur P penting dalam reaksi transfer energi pada proses metabolisme seperti fotosintesis dan respirasi. Gejala Defisiensi : daun berwarna hijau tua atau keunguan, daun gugur secara premature, masa dormansi menjadi panjang.
4. Sulfur (S)
Diambil tanaman dari dalam tanah dalam bentuk ion Sulfat (SO4-2). Unsur S diperlukan dalam sintesis asam amino sistin, sistein, dan metionin. Unsur S berperan sebagai bahan produksi sekunder yang mudah menguap seperti allyl sulfit pada bawang-bawangan. Gejala Defisiensi :Klorosis pada daun muda, daun gugur secara premature, memperlambat pembungaan dan pembentukan buah.
5. Kalsium (Ca)
Di dalam tanah dalam bentuk ion Ca2+. Unsir Ca berperan sebagai elemen struktural dinding sel dan mengatur aliran ion di akar. Berperan juga dalam nitrat reduktase, amilase, ATP-ase, Fosfolipase P. Gejala Defisiensi : Klorosis pada daun, tepi daun tampak melengkung, kerusakan pada akar.
6. Kalium (K)
Di dalam tanah dalam bentuk K+. Peranan unsur K adalah sebagai aktivator beberapa enzym seperti DNA polymerase, aldolase, dll. Juga diperlukan dalam proses translokasi hasil fotosintesis, membuka dan menutup stomata, sintesis asam nukleat dan klorofil. Berperan dalam nitrat reduktase, amilase, ATP-ase, Fosfolipase P.
7. Magnesium (Mg)
Di dalam tanah dalam bentuk larutan silikat dan karbonat. Mg berperan sebagai penyusun klorofil. Berperan penting dalam pengaturan metabolisme karbohidrat dan lipid. Sebagai aktivator beberapa enzym, seperti RuBP karboksilase. Gejala Defisiensi: batang menjadi keras dan berkayu serta berwarna hijau kekuningan.
Unsur Mikro
Yaitu unsur yang diambil oleh tanaman dalam jumlah yang relatif kecil.
1. Besi (Fe)
Fe terdapat di dalam tanah dalam bentuk oksida. Beberapa peranan Fe bagi tanaman adalah diperlukan untuk sintesis klorofil, penyusun dari ferridoksin, katalase, ferroksidase, sebagai aktivator enzym nitrat reduktase. Gejala Defisiensi :Klorosis dan nekrosis pada daun.
2. Mangan (Mn)
Diambil tanaman dari dalam tanah dalam bentuk Mn2+. Peranan Mn bagi tanaman adalah sebagai aktivator pada enzym respirasi (malic dehydrogenase dan oxalosuccinic decarboxilase) dan metabolisme N (nitrit reduktase), Penting dalam sintesis klorofil. Gejala Defisiensi : Klorosis dan nekrosis pada daun, perkembangan perakaran buruk.
3. Tembaga (Cu)
Diambil tanaman dari dalam tanah dalam bentuk Cu2+ dan Cu3+. Unsur Cu dalam konsentrasi yang tinggi akan bersifat racun bagi tanaman. Berperan dalam transport elektron pada reaksi fotosintesis. Gejala Defisiensi : pertumbuhan terhenti.
4. Seng (Zn)
Zn diambil tanaman dari dalam tanah dalam bentuk Zn2+. Dalam konsentrasi yang tinggi akan bersifat racun bagi tanaman. Zn diperlukan dalam sintesis IAA. Berperan dalam metabolisme karbohidrat. Gejala Defisiensi : Klorosis dan nekrosis pada daun, Pertumbuhan batang terhambat.
5. Molybdenum (Mo)
Mo di dalam tanah dalam bentuk H2MoO4, HMoO42-, MoO42-. Fungsi yang paling penting dari Mo adalah sebagai aktivator enzym nitrit reduktase pada proses fiksasi nitrogen. Diperlukan dalam sintesis asam askorbat. Gejala Defisiensi : menghambat pembentukan bunga. Apabila bunga tetap terbentuk, maka akan gugur sebelum menjadi buah.
6. Boron (B)
Di dalam tanah dalam bentuk HBO42-, H2BO3-, BO3-. Peranan Unsur Bo bagi tanaman adalah memfasilitasi translokasi gula. Diperlukan dalam pembungaan, pembentukan buah, fotosintesis, dan metabolisme N. Gejala Defisiensi : Akar akan mati.
7. Klor (Cl)
Di dalam tanah dalam bentuk Cl-. Unsur Cl berpengaruh terhadap turgor. Unsur Cl juga diperlukan dalam fotolisis air selama proses fotosintesis. Gejala Defisiensi : Layu pada daun diikuti klorosis dan nekrosis, akar menjadi pendek dan kerdil.
Pustaka
Djajadirana, S. 2000. Kamus Dasar Agronomi. Cetakan pertama. PT. RajaGrafindo Persada. Jakarta
Kartasapoetra, A.G. 1991. Pengantar Anatomi Tumbuh-tumbuhan (Tentang Sel dan Jaringan). Rineka Cipta, Jakarta.
Lakitan, B. 1993. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
R.D. Vidyarthi and S.C. Tripathi. 2002. A Texbook of Botany. S. Chand & Company Ltd. Ram Nagar, New Delhi. India.
Supraptono Djajadirana. 2000. Kamus Dasar Agronomi. Cetakan pertama. PT. RajaGrafindo Persada. Jakarta.
Tjitrosomo, S. 1985. Botani Umum. Angkasa. Bandung
Tjitrosoepomo, G. 1994. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
reff : http://abdulsyahid-forum.blogspot.com/2009/03/mineral-yang-dibutuhkan-tanaman.html
Oleh: Abdul Syahid, SP., MP
Elemen/Unsur Essensial
Dari hampir 60 elemen/unsur yang terdapat di dalam tubuh tanaman, hanya 16 unsur yang teridentifikasi sebagai unsur essensial. Dari 16 unsur essensial tersebut terbagi ke dalam 2 (dua) kelompok unsur, yaitu 1) Unsur Makro; C, H, O, N, P, S, K, Ca, dan Mg. dan 2) Unsur Mikro; Zn, Fe, Mn, Cu, Mo, B, dan Cl.
Kriteria Elemen/unsur essensial
Menurut Arnon (1950), kriteria elemen/unsur essensial adalah :
a. Apabila elemen diambil dari media tanam, maka tanaman akan tidak dapat melengkapi pertumbuhan vegetatif atau siklus hidupnya;
b. Apabila fungsi spesifik biokimia elemen tersebut tidak dapat digantikan oleh elemen yang lain;
c. Apabila elemen tersebut merupakan komponen yang diperlukan dalam pembentukan metabolit yang essensial.
Unsur Makro
Yaitu unsur yang diambil oleh tanaman dalam jumlah yang relatif besar.
1. Karbon (C), Hidrogen (H), dan Oksigen (O)
Merupakan penyusun dari komponen organik dari tanaman. Karbon diambil tanaman dalam bentuk CO2, Hidrogen dalam bentuk H+ dan OH-, dan Oksigen dalam bentuk O2 dan OH-.
2. Nitrogen (N)
Diambil tanaman dari dalam tanah dalam bentuk NO3-, NH4+. Sebagian diambil tanaman melalui fiksasi bakteri yang bersimbiosis dengan akar. Nitrogen diperlukan untuk sintesis asam amino, enzym, vitamin, klorofil, dsb. Gejala Defisiensi: pertumbuhan terhambat, Klorosis, memperlambat pembungaan. Kelebihan Suplai: warna daun hijau gelap, perkembangan akar buruk, menghambat pembungaan dan pembentukan biji.
3. Fosfor (P)
Diambil tanaman dari dalam tanah dalam bentuk ion fosfat (H2PO4- dan HPO4-2. Terdapat kira-kira 0,2 ? 0,8% dari total berat kering tanaman. Konsentrasi unsure P tertinggi terdapat pada jaringan meristematik dan buah. Unsur P penting dalam reaksi transfer energi pada proses metabolisme seperti fotosintesis dan respirasi. Gejala Defisiensi : daun berwarna hijau tua atau keunguan, daun gugur secara premature, masa dormansi menjadi panjang.
4. Sulfur (S)
Diambil tanaman dari dalam tanah dalam bentuk ion Sulfat (SO4-2). Unsur S diperlukan dalam sintesis asam amino sistin, sistein, dan metionin. Unsur S berperan sebagai bahan produksi sekunder yang mudah menguap seperti allyl sulfit pada bawang-bawangan. Gejala Defisiensi :Klorosis pada daun muda, daun gugur secara premature, memperlambat pembungaan dan pembentukan buah.
5. Kalsium (Ca)
Di dalam tanah dalam bentuk ion Ca2+. Unsir Ca berperan sebagai elemen struktural dinding sel dan mengatur aliran ion di akar. Berperan juga dalam nitrat reduktase, amilase, ATP-ase, Fosfolipase P. Gejala Defisiensi : Klorosis pada daun, tepi daun tampak melengkung, kerusakan pada akar.
6. Kalium (K)
Di dalam tanah dalam bentuk K+. Peranan unsur K adalah sebagai aktivator beberapa enzym seperti DNA polymerase, aldolase, dll. Juga diperlukan dalam proses translokasi hasil fotosintesis, membuka dan menutup stomata, sintesis asam nukleat dan klorofil. Berperan dalam nitrat reduktase, amilase, ATP-ase, Fosfolipase P.
7. Magnesium (Mg)
Di dalam tanah dalam bentuk larutan silikat dan karbonat. Mg berperan sebagai penyusun klorofil. Berperan penting dalam pengaturan metabolisme karbohidrat dan lipid. Sebagai aktivator beberapa enzym, seperti RuBP karboksilase. Gejala Defisiensi: batang menjadi keras dan berkayu serta berwarna hijau kekuningan.
Unsur Mikro
Yaitu unsur yang diambil oleh tanaman dalam jumlah yang relatif kecil.
1. Besi (Fe)
Fe terdapat di dalam tanah dalam bentuk oksida. Beberapa peranan Fe bagi tanaman adalah diperlukan untuk sintesis klorofil, penyusun dari ferridoksin, katalase, ferroksidase, sebagai aktivator enzym nitrat reduktase. Gejala Defisiensi :Klorosis dan nekrosis pada daun.
2. Mangan (Mn)
Diambil tanaman dari dalam tanah dalam bentuk Mn2+. Peranan Mn bagi tanaman adalah sebagai aktivator pada enzym respirasi (malic dehydrogenase dan oxalosuccinic decarboxilase) dan metabolisme N (nitrit reduktase), Penting dalam sintesis klorofil. Gejala Defisiensi : Klorosis dan nekrosis pada daun, perkembangan perakaran buruk.
3. Tembaga (Cu)
Diambil tanaman dari dalam tanah dalam bentuk Cu2+ dan Cu3+. Unsur Cu dalam konsentrasi yang tinggi akan bersifat racun bagi tanaman. Berperan dalam transport elektron pada reaksi fotosintesis. Gejala Defisiensi : pertumbuhan terhenti.
4. Seng (Zn)
Zn diambil tanaman dari dalam tanah dalam bentuk Zn2+. Dalam konsentrasi yang tinggi akan bersifat racun bagi tanaman. Zn diperlukan dalam sintesis IAA. Berperan dalam metabolisme karbohidrat. Gejala Defisiensi : Klorosis dan nekrosis pada daun, Pertumbuhan batang terhambat.
5. Molybdenum (Mo)
Mo di dalam tanah dalam bentuk H2MoO4, HMoO42-, MoO42-. Fungsi yang paling penting dari Mo adalah sebagai aktivator enzym nitrit reduktase pada proses fiksasi nitrogen. Diperlukan dalam sintesis asam askorbat. Gejala Defisiensi : menghambat pembentukan bunga. Apabila bunga tetap terbentuk, maka akan gugur sebelum menjadi buah.
6. Boron (B)
Di dalam tanah dalam bentuk HBO42-, H2BO3-, BO3-. Peranan Unsur Bo bagi tanaman adalah memfasilitasi translokasi gula. Diperlukan dalam pembungaan, pembentukan buah, fotosintesis, dan metabolisme N. Gejala Defisiensi : Akar akan mati.
7. Klor (Cl)
Di dalam tanah dalam bentuk Cl-. Unsur Cl berpengaruh terhadap turgor. Unsur Cl juga diperlukan dalam fotolisis air selama proses fotosintesis. Gejala Defisiensi : Layu pada daun diikuti klorosis dan nekrosis, akar menjadi pendek dan kerdil.
Pustaka
Djajadirana, S. 2000. Kamus Dasar Agronomi. Cetakan pertama. PT. RajaGrafindo Persada. Jakarta
Kartasapoetra, A.G. 1991. Pengantar Anatomi Tumbuh-tumbuhan (Tentang Sel dan Jaringan). Rineka Cipta, Jakarta.
Lakitan, B. 1993. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
R.D. Vidyarthi and S.C. Tripathi. 2002. A Texbook of Botany. S. Chand & Company Ltd. Ram Nagar, New Delhi. India.
Supraptono Djajadirana. 2000. Kamus Dasar Agronomi. Cetakan pertama. PT. RajaGrafindo Persada. Jakarta.
Tjitrosomo, S. 1985. Botani Umum. Angkasa. Bandung
Tjitrosoepomo, G. 1994. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
reff : http://abdulsyahid-forum.blogspot.com/2009/03/mineral-yang-dibutuhkan-tanaman.html
0 comments:
Posting Komentar