Pernah dengar mimisan atau bahkan mungkin mengalami. Pada umumnya, mimisan adalah kondisi yang bisa ditangani sendiri di rumah. Bahkan dulu di kampung sering ditangani dengan obat tradisional yaitu daun sirih, caranya dicuci atau dibersihkan dahulu, setelah itu baru dilipat sesuai dengan ukuran lubang hidung kita, langsung dimasukkan,selanjutnya cukup berbaring dan tunggu beberapa waktu, dan biasanya sembuh akhirnya.
Nah Berikut ini adalah beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan jika Anda atau anak Anda mimisan.
Duduk tegak dan jangan berbaring. Posisi duduk akan mengurangi tekanan pada pembuluh darah hidung sehingga dapat menghentikan pendarahan. Sedangkan berbaring justru akan menambah tekanan.
Condongkan tubuh ke depan sehingga darah keluar lewat hidung dan tidak masuk ke tenggorokan.
Keluarkan dan buang darah yang mengalir ke mulut. Menelan darah dapat memicu keinginan untuk muntah.
Gunakan ibu jari dan telunjuk untuk memencet hidung selama sekitar 10 menit. Langkah ini akan memberi tekanan pada sumber pendarahan sehingga menghentikan darah. Jangan lupa untuk bernapas lewat mulut.
Letakkan kompres dingin pada pangkal hidung untuk memperlambat pendarahan.
Setelah mimisan berhenti, usahakan agar Anda tidak membuang ingus, membungkuk, atau melakukan aktivitas berat selama setidaknya 12 jam. Langkah ini juga dapat mencegah terjadinya iritasi pada hidung.
Jika mimisan tidak kunjung berhenti setelah 25 menit, Anda sebaiknya ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis. Penentuan jenis penanganan ini tergantung kepada penyebab mimisan.
Orang yang diduga mengalami mimisan karena penyakit tertentu, misalnya hemofilia, akan dianjurkan untuk menjalani tes darah guna memastikan diagnosis. Sedangkan jika sinusitis menjadi penyebab mimisan, dokter akan memberikan antibiotik untuk mengatasinya. Begitu juga dengan mimisan yang disebabkan oleh penggunaan obat tertentu. Jenis serta dosis obat tersebut perlu ditinjau ulang.
Prosedur operasi juga dapat menjadi pilihan jika dibutuhkan. Misalnya membakar pembuluh darah yang sobek menggunakan nitrat. Begitu juga jika memiliki dinding pembatas lubang hidung yang bengkok karena faktor keturunan atau cedera. Anda akan membutuhkan prosedur operasi untuk meluruskannya.
Langkah Pencegahan Mimisan
Bekas luka pada pembuluh darah sehabis mimisan biasanya dapat membentuk koreng dan membuat hidung terasa tidak nyaman. Tetapi jangan mengorek koreng tersebut karena hal ini dapat kembali memicu mimisan.
Hidung juga umumnya akan lebih rentan terkena iritasi atau infeksi setelah mimisan. Karena itu, menjauhlah sebisa mungkin dari pengidap flu atau pilek. Menghindari rokok, minuman keras, serta minuman panas juga dapat membantu.
Selain untuk menghindari kembalinya mimisan, ada beberapa langkah sederhana yang mungkin berguna dalam pencegahan kondisi ini.
Duduk tegak dan jangan berbaring. Posisi duduk akan mengurangi tekanan pada pembuluh darah hidung sehingga dapat menghentikan pendarahan. Sedangkan berbaring justru akan menambah tekanan.
Condongkan tubuh ke depan sehingga darah keluar lewat hidung dan tidak masuk ke tenggorokan.
Keluarkan dan buang darah yang mengalir ke mulut. Menelan darah dapat memicu keinginan untuk muntah.
Gunakan ibu jari dan telunjuk untuk memencet hidung selama sekitar 10 menit. Langkah ini akan memberi tekanan pada sumber pendarahan sehingga menghentikan darah. Jangan lupa untuk bernapas lewat mulut.
Letakkan kompres dingin pada pangkal hidung untuk memperlambat pendarahan.
Setelah mimisan berhenti, usahakan agar Anda tidak membuang ingus, membungkuk, atau melakukan aktivitas berat selama setidaknya 12 jam. Langkah ini juga dapat mencegah terjadinya iritasi pada hidung.
Jika mimisan tidak kunjung berhenti setelah 25 menit, Anda sebaiknya ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis. Penentuan jenis penanganan ini tergantung kepada penyebab mimisan.
Orang yang diduga mengalami mimisan karena penyakit tertentu, misalnya hemofilia, akan dianjurkan untuk menjalani tes darah guna memastikan diagnosis. Sedangkan jika sinusitis menjadi penyebab mimisan, dokter akan memberikan antibiotik untuk mengatasinya. Begitu juga dengan mimisan yang disebabkan oleh penggunaan obat tertentu. Jenis serta dosis obat tersebut perlu ditinjau ulang.
Prosedur operasi juga dapat menjadi pilihan jika dibutuhkan. Misalnya membakar pembuluh darah yang sobek menggunakan nitrat. Begitu juga jika memiliki dinding pembatas lubang hidung yang bengkok karena faktor keturunan atau cedera. Anda akan membutuhkan prosedur operasi untuk meluruskannya.
Langkah Pencegahan Mimisan
Bekas luka pada pembuluh darah sehabis mimisan biasanya dapat membentuk koreng dan membuat hidung terasa tidak nyaman. Tetapi jangan mengorek koreng tersebut karena hal ini dapat kembali memicu mimisan.
Hidung juga umumnya akan lebih rentan terkena iritasi atau infeksi setelah mimisan. Karena itu, menjauhlah sebisa mungkin dari pengidap flu atau pilek. Menghindari rokok, minuman keras, serta minuman panas juga dapat membantu.
Selain untuk menghindari kembalinya mimisan, ada beberapa langkah sederhana yang mungkin berguna dalam pencegahan kondisi ini.
- Berhati-hatilah saat mengorek hidung, jangan terlalu dalam.
- Jangan membuang ingus terlalu kencang.
- Rokok dapat mengurangi kelembapan hidung dan meningkatkan risiko iritasi hidung.
- Gunakan obat pelega hidung sesuai dengan dosis pada kemasan atau anjuran dokter.
- Diskusikan dengan dokter jika Anda pernah mimisan dan harus menggunakan obat antikoagulan.
reff : http://rogerhaus.blogspot.com/2015/08/mimisan-pada-anak-dan-orang-dewasa.html
0 comments:
Posting Komentar